Prabowo Anugerahkan Samkaryanugraha, Apresiasi Pengabdian Lima Kolonel TNI
JAKARTA - Momentum Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) semakin bermakna ketika Presiden RI Prabowo Subianto menyerahkan tanda kehormatan Samkaryanugraha kepada lima perwira menengah berpangkat kolonel.
Pemberian penghargaan tersebut menjadi simbol apresiasi negara atas dedikasi, pengabdian, dan jasa para prajurit yang telah berkontribusi besar dalam operasi militer maupun pembangunan pertahanan bangsa.
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Presiden Prabowo di atas KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 pada Kamis (2/10/2025). Kapal rumah sakit milik TNI Angkatan Laut tersebut saat itu membawa Kepala Negara menuju Teluk Jakarta untuk menyaksikan parade kapal perang atau sailing pass.
Baca JugaPrabowo Tekankan Profesionalisme TNI, Kompetensi Jadi Patokan Utama
Simbol Kehormatan bagi Prajurit Pilihan
Tanda kehormatan Samkaryanugraha bukanlah penghargaan biasa. Gelar ini diberikan pemerintah kepada individu yang dinilai berjasa dalam operasi militer serta pembangunan pertahanan negara.
Artinya, penerima penghargaan adalah prajurit yang tidak hanya berprestasi dalam menjalankan tugas operasional, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi kekuatan pertahanan nasional.
Presiden Prabowo menegaskan pentingnya memberikan penghargaan kepada mereka yang bekerja tanpa pamrih. Dengan adanya tanda kehormatan ini, negara memberikan pengakuan resmi atas dedikasi prajurit dalam menjaga kedaulatan dan keamanan bangsa.
Lima Kolonel Menerima Samkaryanugraha
Dalam upacara yang penuh nuansa khidmat itu, lima perwira kolonel diumumkan sebagai penerima tanda kehormatan Samkaryanugraha. Mereka adalah:
Kolonel Inf Ginda Muhammad Ginanjar, Komandan Satuan 71 Kopassus
Kolonel Laut (P) Ridwansyah, Komandan KRI Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992)
Kolonel Mar Rino Riyanto, Komandan Detasemen Jala Mengkara (Dandenjaka)
Kolonel Tek Eri Wardhana, Komandan Depo Pemeliharaan 70
Kolonel Pnb Onesmus Gede Rai Aryadi, Komandan Lanud Raden Sadjad (RSA)
Daftar tersebut menunjukkan representasi dari berbagai matra TNI—darat, laut, udara, hingga pasukan khusus. Hal ini menegaskan bahwa semangat pengabdian dan jasa luar biasa hadir di semua lini pertahanan.
Salah satu penerima yang mendapat perhatian adalah Kolonel Inf Ginda Muhammad Ginanjar, Komandan Satuan 71 Kopassus. Satuan elite Kopassus ini dikenal memiliki kiprah panjang dalam operasi militer khusus yang berisiko tinggi. Kehadiran Ginda di daftar penerima penghargaan mempertegas reputasi Kopassus sebagai penjaga garda terdepan dalam misi pertahanan.
Penghargaan Lain yang Diserahkan
Selain Samkaryanugraha, Presiden Prabowo juga menyerahkan Bintang Yudha Dharma Pratama, salah satu tanda kehormatan tertinggi yang diberikan pemerintah. Penghargaan ini diberikan untuk menghormati jasa dan dharma bakti yang manfaatnya dirasakan secara luas oleh bangsa dan negara.
Kombinasi kedua penghargaan tersebut menunjukkan spektrum luas apresiasi pemerintah, mulai dari dedikasi personal prajurit hingga kontribusi strategis yang berpengaruh besar terhadap pertahanan nasional.
Konteks Penyerahan di Atas Kapal Perang
Pemilihan KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 sebagai tempat penyerahan penghargaan memberi simbol tersendiri. Kapal rumah sakit milik TNI AL tersebut melambangkan aspek kemanusiaan dalam operasi militer.
Dengan latar parade kapal perang di Teluk Jakarta, acara ini bukan hanya seremoni, melainkan juga representasi kekuatan militer Indonesia sekaligus penghormatan kepada prajurit yang setia mengabdi.
Momen itu sekaligus memperlihatkan keterikatan erat antara Presiden Prabowo dengan TNI, mengingat latar belakangnya sebagai seorang purnawirawan jenderal.
Gestur penghormatan kepada para kolonel ini juga dianggap sebagai pesan bahwa pemerintahan Prabowo menempatkan TNI sebagai pilar utama dalam menjaga stabilitas nasional.
Pesan Penghargaan untuk Generasi Prajurit
Bagi para prajurit, tanda kehormatan seperti Samkaryanugraha dan Bintang Yudha Dharma Pratama menjadi simbol moral yang penting. Bukan hanya karena statusnya, melainkan karena penghargaan tersebut menegaskan bahwa pengabdian dan pengorbanan mereka mendapat tempat dalam catatan sejarah negara.
Pemberian penghargaan kepada lima kolonel ini diharapkan bisa memotivasi generasi muda TNI untuk terus menjaga integritas, profesionalitas, dan dedikasi dalam menjalankan tugas.
Kesinambungan Tradisi Militer
Penganugerahan tanda kehormatan pada momentum ulang tahun TNI bukanlah hal baru, tetapi dalam pemerintahan Prabowo, momen ini diberi makna yang lebih kuat.
Dengan menempatkan acara di atas kapal perang dan menghadirkan parade armada laut, peristiwa ini tidak hanya menjadi seremoni internal TNI, melainkan juga bagian dari pertunjukan kekuatan militer Indonesia kepada publik.
Penutup
Lima kolonel penerima Samkaryanugraha tahun ini mencerminkan keragaman kontribusi dari setiap matra TNI, mulai dari pasukan elite Kopassus, armada laut, marinir, teknisi udara, hingga komandan pangkalan udara.
Pemberian penghargaan ini di atas KRI dr Radjiman Wedyodiningrat mempertegas bahwa negara selalu hadir untuk mengakui jasa-jasa para prajuritnya.
Seperti yang ditunjukkan Presiden Prabowo, penghargaan bukan hanya bentuk simbolis, tetapi juga wujud nyata apresiasi dan dorongan moral agar semangat pengabdian kepada bangsa tetap menyala.
Dengan begitu, tanda kehormatan Samkaryanugraha bukan sekadar medali, melainkan juga representasi penghormatan negara terhadap mereka yang telah menunaikan tugasnya dengan penuh keberanian dan loyalitas.
Rekomendasi
