Senin, 06 Oktober 2025

Efek Campuran Etanol 3,5 persen pada Bensin terhadap Performa Mesin

Efek Campuran Etanol 3,5 persen pada Bensin terhadap Performa Mesin
Efek Campuran Etanol 3,5 persen pada Bensin terhadap Performa Mesin

JAKARTA – Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya energi terbarukan dan upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, penggunaan bahan bakar yang mengandung campuran etanol semakin digalakkan. Program Bahan Bakar Nabati (Biofuel) seperti E3,5 yang mengandung 3,5 persen etanol dalam bensin mulai diterapkan di beberapa daerah. Namun, pertanyaan yang sering muncul di kalangan masyarakat dan pengguna kendaraan bermotor adalah: Apakah penambahan etanol pada bahan bakar tersebut akan menurunkan performa kendaraan?

Untuk menjawab pertanyaan ini, Kompas.com mewawancarai Tri Yuswidjajanto, seorang Guru Besar di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga pakar di bidang bahan bakar dan pelumas. Menurut Tri, penambahan etanol sebanyak 3,5 persen pada bahan bakar bensin tidak memberikan efek yang signifikan terhadap performa mesin kendaraan. Hal ini tentu menjadi kabar baik, terutama bagi pengguna kendaraan yang mulai beralih menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Kandungan Energi Bahan Bakar dan Pengaruhnya pada Performa

Salah satu faktor utama yang menentukan performa bahan bakar adalah kandungan energinya. Tri menjelaskan bahwa bensin murni memiliki kandungan energi sekitar 40 megajoule per kilogram (MJ/kg), sementara etanol memiliki kandungan energi yang lebih rendah, yaitu sekitar 28,25 MJ/kg. Saat dicampur dengan persentase 3,5 persen etanol, maka kandungan energi rata-rata bahan bakar menjadi sekitar 39,6 MJ/kg.

Baca Juga

Studi Besar AS Ungkap Tidur 6–7 Jam Malam Turunkan Risiko Kematian pada Perempuan

“Kalau dihitung dari kandungan energinya, penurunan sangat kecil, hanya sekitar 1 persen dari bensin murni. Jadi secara praktik, pengemudi tidak akan merasakan perbedaan pada akselerasi maupun kecepatan puncak,” jelas Tri dalam wawancara pada Sabtu, 5 Oktober 2025.

Penurunan energi sebesar 1 persen ini sangat kecil dan jauh di bawah batas toleransi yang ditetapkan oleh World Wide Fuel Charter (WWFC), yaitu maksimum 2 persen. Dengan demikian, secara teori dan juga praktik, penggunaan campuran etanol pada kadar E3,5 masih aman dari sisi performa kendaraan.

Bagaimana dengan Efisiensi dan Respons Mesin?

Selain kandungan energi, faktor lain yang sering menjadi perhatian adalah bagaimana campuran etanol mempengaruhi efisiensi bahan bakar dan respons mesin, terutama pada pedal gas. Tri menegaskan bahwa penurunan energi sebesar 1 persen tidak akan berdampak signifikan terhadap konsumsi bahan bakar dan respons mesin dalam kondisi normal.

Menurutnya, mesin-mesin modern saat ini sudah dilengkapi dengan teknologi injeksi dan sensor yang mampu menyesuaikan rasio udara dan bahan bakar secara otomatis. Sistem ini bekerja untuk memastikan pembakaran yang optimal, meskipun ada sedikit perubahan komposisi bahan bakar.

“Kalau kadarnya masih di bawah lima persen seperti E3,5, performa tetap sama. Yang penting bahan bakar memenuhi standar mutu, oktannya sesuai, dan sistem pembakaran kendaraan dalam kondisi baik,” tambah Tri.

Jadi, selama bahan bakar yang digunakan sesuai standar dan kendaraan dirawat dengan baik, pengemudi tidak perlu khawatir performa kendaraan menurun hanya karena menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit etanol.

Manfaat Lingkungan dan Energi Terbarukan

Di luar sisi teknis performa kendaraan, penggunaan bahan bakar dengan campuran etanol juga membawa manfaat lingkungan yang signifikan. Etanol yang berasal dari sumber biomassa seperti tebu, jagung, atau tanaman lain dianggap lebih ramah lingkungan karena mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dibandingkan bahan bakar fosil murni.

Program pemerintah untuk mendorong penggunaan biofuel ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target energi terbarukan nasional. Penambahan etanol dalam bahan bakar bensin, walaupun masih dalam kadar rendah seperti E3,5, merupakan langkah awal yang penting untuk transisi energi.

Dengan penggunaan etanol, selain mengurangi polusi udara, juga membantu mengurangi ketergantungan pada impor minyak bumi yang selama ini menjadi beban ekonomi negara.

Pengalaman Negara Lain dan Regulasi Internasional

Penambahan etanol dalam bahan bakar bukan hal baru di dunia internasional. Banyak negara sudah lama mengadopsi campuran etanol dengan kadar lebih tinggi, seperti E10 (10 persen etanol) atau bahkan E15 dan E85 di beberapa negara maju. Studi dan pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa mesin kendaraan yang sudah disesuaikan bisa beroperasi dengan baik tanpa kehilangan performa yang berarti.

Namun, untuk kendaraan yang lebih tua atau yang tidak dirancang untuk campuran bahan bakar tertentu, perlu dilakukan pengecekan dan penyesuaian untuk menghindari masalah seperti korosi pada sistem bahan bakar. Di Indonesia sendiri, E3,5 merupakan tahap awal yang aman bagi sebagian besar kendaraan yang beredar.

Etanol 3,5 Persen Aman dan Ramah Lingkungan

Berdasarkan penjelasan dari Tri Yuswidjajanto, penambahan etanol sebanyak 3,5 persen pada bahan bakar bensin tidak menurunkan performa kendaraan secara signifikan. Kandungan energi bahan bakar memang sedikit berkurang, tetapi penurunan tersebut sangat kecil dan masih berada di bawah batas toleransi yang aman.

Selain itu, mesin modern mampu menyesuaikan proses pembakaran sehingga efisiensi dan respons mesin tetap terjaga. Hal ini berarti pengemudi dapat mulai beralih ke bahan bakar campuran etanol tanpa khawatir kehilangan tenaga atau akselerasi.

Di samping itu, penggunaan bahan bakar yang mengandung etanol membantu mengurangi dampak lingkungan dan mendukung upaya pemerintah dalam mempromosikan energi terbarukan. Ini merupakan langkah positif bagi masa depan energi dan lingkungan Indonesia.

Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat mendukung program ini dengan menggunakan bahan bakar E3,5 dan seterusnya, sambil memastikan kendaraan tetap dalam kondisi prima agar manfaat maksimal dari bahan bakar tersebut dapat dirasakan.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Cara Mudah Menjaga Alpukat Tetap Segar dan Tidak Cokelat

Cara Mudah Menjaga Alpukat Tetap Segar dan Tidak Cokelat

Rahasia Menjaga Kesegaran dan Rasa Kopi Sangrai di Rumah

Rahasia Menjaga Kesegaran dan Rasa Kopi Sangrai di Rumah

7 Kebiasaan yang Membuat Karpet Rumahmu Semakin Kotor

7 Kebiasaan yang Membuat Karpet Rumahmu Semakin Kotor

Cara Praktis Membuat Sambal Goreng Ati Lezat dan Bergizi

Cara Praktis Membuat Sambal Goreng Ati Lezat dan Bergizi

Resep Praktis Bumbu Sayur Bobor untuk Hidangan Sehari-hari

Resep Praktis Bumbu Sayur Bobor untuk Hidangan Sehari-hari