Senin, 06 Oktober 2025

SPHP Bulog Tekan Inflasi, Distribusi Beras Kian Masif

SPHP Bulog Tekan Inflasi, Distribusi Beras Kian Masif
SPHP Bulog Tekan Inflasi, Distribusi Beras Kian Masif

JAKARTA - Peran Perum Bulog dalam menjaga stabilitas harga pangan semakin menonjol pada September 2025. Melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Bulog berhasil menekan laju inflasi nasional, khususnya dari komoditas beras yang selama ini menjadi pendorong utama kenaikan harga kebutuhan pokok.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan (month-to-month) September 2025 hanya sebesar 0,21 persen, dengan beras justru mengalami deflasi 0,13 persen dan berkontribusi negatif terhadap inflasi sebesar -0,01 persen. Kondisi ini menjadi indikasi kuat bahwa intervensi pemerintah melalui SPHP efektif menahan gejolak harga.

“Kami memastikan SPHP terus dimasifkan melalui tujuh saluran distribusi utama, sehingga masyarakat dapat merasakan langsung manfaatnya dalam bentuk harga beras yang lebih terjangkau,” ujar Direktur Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Bulog Mokhamad Suyamto dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu.

Baca Juga

PLTS Terapung Saguling Wujudkan Energi Bersih Indonesia

SPHP Jadi Faktor Kunci Tekan Harga Beras

Turunnya harga beras pada September bukan terjadi secara alami. Menurut Suyamto, kondisi ini merupakan hasil kombinasi pasokan yang meningkat dan kebijakan intervensi pasar yang tepat sasaran. Dari sisi pasokan, tekanan harga mereda berkat panen gadu di sejumlah sentra produksi. Sementara dari sisi kebijakan, distribusi SPHP menjadi instrumen utama stabilisasi.

“Fakta bahwa beras justru memberikan andil negatif terhadap inflasi September menunjukkan bahwa intervensi pemerintah melalui Bulog berjalan efektif,” ujarnya.

Program SPHP terbukti memberi dampak nyata di pasar. Harga beras di berbagai wilayah mengalami penurunan atau stabilisasi, terutama di segmen pasar rakyat yang sebelumnya paling rentan terhadap lonjakan harga.

Tujuh Jalur Distribusi Jadi Tulang Punggung

Keberhasilan SPHP tidak lepas dari strategi distribusi yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Bulog memanfaatkan tujuh saluran distribusi utama, yaitu:

Pasar tradisional — memastikan beras murah tersedia di sentra konsumsi masyarakat menengah ke bawah.

Pasar ritel modern — memperluas jangkauan ke konsumen urban.

Jaringan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) — mendukung distribusi di wilayah perdesaan.

Gerakan Pangan Murah (GPM) — dilakukan bersama TNI, Polri, pemerintah pusat dan daerah untuk menjangkau wilayah-wilayah strategis.

Outlet BUMN Pangan — sebagai simpul distribusi resmi yang diawasi ketat.

Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog — jaringan retail mitra Bulog yang tersebar luas.

Distribusi langsung berbasis komunitas — menjangkau kelompok masyarakat secara lebih spesifik dan cepat.

Dengan struktur distribusi yang luas ini, Bulog memastikan beras SPHP tersalurkan ke berbagai segmen pasar, sehingga pengaruhnya terhadap harga benar-benar merata.

Penyaluran September Tertinggi Dalam Tiga Tahun

Sepanjang September 2025, realisasi penyaluran beras SPHP mencapai 143.866 ton, meningkat 59 persen dibandingkan Agustus 2025. Suyamto menyebut angka ini sebagai rekor tertinggi realisasi SPHP bulan September dalam tiga tahun terakhir.

“Jumlah ini menjadi rekor tertinggi realisasi SPHP di bulan September dalam tiga tahun terakhir sekaligus indikasi positif keberhasilan intervensi dalam menjaga pasokan dan harga beras di pasar,” kata Suyamto.

Peningkatan masif ini menunjukkan kesiapan Bulog dalam merespons dinamika pasar dan memastikan ketersediaan stok di saat tekanan harga mulai muncul menjelang akhir tahun.

Realisasi Nasional Capai 30 Persen dari Target

Secara kumulatif hingga 3 Oktober 2025, Bulog telah menyalurkan 462 ribu ton beras SPHP, atau sekitar 30 persen dari target nasional 1,5 juta ton untuk periode Januari–Desember 2025. Capaian ini menandakan bahwa program SPHP berjalan sesuai dengan perencanaan tahunan pemerintah.

Bulog menargetkan percepatan distribusi pada triwulan terakhir tahun ini untuk mengantisipasi peningkatan permintaan menjelang akhir tahun, sekaligus mencegah potensi kenaikan harga akibat faktor musiman.

Strategi Stok dan Distribusi Jadi Kunci

Suyamto menekankan bahwa ketersediaan stok yang cukup dan distribusi yang tepat menjadi dua faktor penentu stabilitas harga beras.

“Dengan stok yang cukup dan strategi distribusi yang tepat, Bulog optimistis tekanan harga beras menjelang akhir tahun 2025 dapat terkendali,” ujarnya.

Kebijakan SPHP bukan hanya sekadar operasi pasar sesaat, melainkan bagian dari strategi jangka menengah untuk memastikan stabilitas harga pangan strategis. Pemerintah terus memonitor pergerakan harga dan distribusi agar tidak terjadi kelangkaan di pasar.

Efek Stabilitas Harga Terhadap Inflasi Nasional

Beras merupakan komoditas dengan bobot besar dalam perhitungan inflasi Indonesia. Karena itu, pergerakan harga beras sangat menentukan laju inflasi bulanan maupun tahunan. Ketika harga beras turun atau stabil, tekanan inflasi pun mereda, memberi ruang bagi stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.

Dengan intervensi SPHP yang masif, pemerintah berhasil membalik tren: dari komoditas pendorong inflasi menjadi penahan laju inflasi. Hal ini juga menunjukkan efektivitas sinergi antarinstansi, mulai dari Bulog, Kementerian Perdagangan, TNI-Polri, hingga pemerintah daerah.

Konsistensi Jadi Kunci Menjelang Akhir Tahun

Menjelang akhir 2025, Bulog menegaskan akan menjaga konsistensi pelaksanaan SPHP. Fokus utama adalah memastikan distribusi tetap lancar, stok tersedia di titik-titik strategis, dan harga beras tidak mengalami lonjakan menjelang masa liburan dan pergantian tahun.

Dengan strategi ini, Bulog optimistis dapat menjaga stabilitas harga beras nasional dan berkontribusi signifikan terhadap pengendalian inflasi.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Target Produksi Nikel INCO Dorong Kinerja Semester II 2025 Menguat

Target Produksi Nikel INCO Dorong Kinerja Semester II 2025 Menguat

Konsumen Dukung Kebijakan ESDM Batasi Impor BBM Nasional

Konsumen Dukung Kebijakan ESDM Batasi Impor BBM Nasional

TNI Jadi Garda Terdepan Dukung Ketahanan Pangan Nasional

TNI Jadi Garda Terdepan Dukung Ketahanan Pangan Nasional

MotoGP Mandalika Dongkrak Ekonomi dan UMKM Lokal NTB

MotoGP Mandalika Dongkrak Ekonomi dan UMKM Lokal NTB

SUIT Summit 2025 Perkuat Kolaborasi dan Transformasi Digital Jasa Raharja

SUIT Summit 2025 Perkuat Kolaborasi dan Transformasi Digital Jasa Raharja