Selasa, 21 Oktober 2025

PHE Menang Lelang Blok Migas Lavender, Gas Capai 10 TCF

PHE Menang Lelang Blok Migas Lavender, Gas Capai 10 TCF
PHE Menang Lelang Blok Migas Lavender, Gas Capai 10 TCF

JAKARTA - Penetapan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai pemenang lelang Wilayah Kerja (WK) migas Lavender pada tahun 2025 menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional. 

Pemerintah memilih PHE melalui mekanisme Direct Offer Tender untuk mengelola blok migas yang berlokasi di wilayah Onshore dan Offshore South Sulawesi serta Southeast Sulawesi.

Wilayah kerja Lavender ini menyimpan potensi sumber daya gas yang sangat besar, yaitu diperkirakan mencapai 10 triliun kaki kubik (TCF). 

Baca Juga

BMTP Berlaku, Industri Benang Kapas Dalam Negeri Siap Bersaing

Besarnya cadangan ini menjadi modal penting dalam mendukung pasokan gas nasional, khususnya untuk memenuhi kebutuhan domestik di wilayah timur Indonesia yang selama ini masih menghadapi tantangan dalam penyediaan energi.

Penunjukan PHE sebagai pengelola WK Lavender juga menegaskan kepercayaan pemerintah terhadap kemampuan perusahaan nasional ini untuk mengelola sumber daya alam secara profesional dan berkelanjutan, sekaligus mendukung visi pemerintah dalam meningkatkan produksi energi dalam negeri.

Potensi WK Lavender dan Skema Lelang Cost Recovery

Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Laode Sulaeman, menjelaskan bahwa WK Lavender yang berada di wilayah onshore dan offshore timur Indonesia memiliki prospek yang sangat menjanjikan untuk pengembangan gas.

“Blok Lavender yang berada di wilayah onshore dan offshore timur Indonesia memiliki prospek pengembangan gas menjanjikan komitmen kerja awal sebesar US$2,8 juta,” ujar Laode Sulaeman.

Dalam lelang ini, WK Lavender menggunakan skema Cost Recovery. Skema ini memungkinkan biaya pengelolaan dan pengembangan lapangan ditanggung terlebih dahulu oleh kontraktor, dalam hal ini PHE, dan kemudian direstitusi dari hasil produksi migas. 

Skema ini memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan operasi sehingga perusahaan dapat lebih fokus mengoptimalkan produksi dan pengembangan lapangan.

Komitmen PHE dalam Mengelola WK Lavender

Direktur Utama PHE, Awang Lazuardi, menyatakan bahwa penunjukan WK Lavender merupakan amanah besar dari pemerintah yang akan dijalankan dengan penuh tanggung jawab. 

“Pengelolaan WK Lavender dari Pemerintah merupakan amanah yang akan kami laksanakan komitmennya menggunakan teknologi dan operasi yang unggul agar Pertamina terus menambah jumlah sumber daya migas domestik demi ketahanan energi nasional," kata Awang.

PHE selama ini dikenal memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengelola sumber daya migas di dalam negeri. Saat ini, PHE mengelola sekitar 24% blok migas nasional dan berkontribusi signifikan terhadap produksi migas Indonesia, dengan porsi 69% produksi minyak nasional dan 37% produksi gas nasional.

Selain WK Lavender, PHE juga fokus pada pengembangan potensi migas di wilayah Indonesia Timur dan laut dalam. Wilayah ini memang dikenal kaya akan sumber daya migas, namun membutuhkan teknologi tinggi dan investasi besar agar bisa dimanfaatkan secara optimal.

Peran Vital PHE di Industri Hulu Migas Indonesia

Sebagai subholding upstream Pertamina, PHE memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui pengelolaan blok migas strategis. 

Kontribusi PHE tidak hanya dalam hal produksi, tetapi juga dalam upaya eksplorasi dan pengembangan lapangan migas yang baru untuk memperkuat suplai energi nasional.

Dengan pengelolaan yang terintegrasi dan profesional, PHE dapat memastikan bahwa pasokan minyak dan gas bumi dalam negeri tetap stabil dan memenuhi kebutuhan nasional, terutama untuk sektor industri dan rumah tangga yang terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi.

PHE juga terus melakukan inovasi dalam proses eksplorasi dan produksi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.

Investasi Berkelanjutan dengan Prinsip ESG

PHE berkomitmen untuk menjalankan bisnisnya dengan mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). 

Pendekatan ini merupakan fondasi dalam pengelolaan operasi yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik.

Selain itu, PHE juga menjalankan prinsip Zero Tolerance on Bribery melalui penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah tersertifikasi ISO 37001:2016. Sistem ini memastikan bahwa seluruh kegiatan perusahaan bebas dari praktik penyuapan dan korupsi.

Dengan standar tata kelola yang tinggi, PHE mampu membangun kepercayaan dari pemerintah, mitra bisnis, dan masyarakat luas, sekaligus menjaga integritas perusahaan.

Mewujudkan Visi Menjadi Perusahaan Migas Kelas Dunia

PHE memiliki visi menjadi perusahaan minyak dan gas bumi terkemuka yang mengutamakan ketahanan energi, keberlanjutan, dan tata kelola terbaik. 

Melalui pengelolaan WK Lavender, PHE berupaya mewujudkan visi tersebut dengan mengoptimalkan potensi migas nasional serta memperkuat posisi Indonesia di industri migas global.

Pengelolaan WK Lavender yang berada di wilayah strategis Indonesia Timur juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dan PHE untuk meningkatkan ketersediaan energi di kawasan yang selama ini masih terkendala dalam hal infrastruktur dan pasokan energi.

Investasi dan pengembangan teknologi mutakhir yang diterapkan di WK Lavender akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah serta ketahanan energi nasional secara keseluruhan.

Dampak WK Lavender terhadap Ketahanan Energi Nasional

Wilayah Kerja Lavender dengan cadangan gas mencapai 10 triliun kaki kubik (TCF) menjadi aset penting untuk memperkuat ketahanan energi nasional. 

Potensi ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas domestik yang terus meningkat, khususnya untuk industri, pembangkit listrik, dan kebutuhan rumah tangga.

Keberadaan WK Lavender juga menjadi solusi dalam mengurangi ketergantungan impor energi, sehingga memperkuat kemandirian energi Indonesia. Dengan pengelolaan yang optimal, produksi gas dari WK Lavender diharapkan dapat memberikan pasokan yang stabil dan berkelanjutan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Pengelolaan WK Lavender tentu tidak tanpa tantangan. Dibutuhkan teknologi canggih dan investasi besar untuk mengoptimalkan potensi migas yang ada, terutama di wilayah onshore dan offshore yang memiliki karakteristik berbeda.

Namun, dengan pengalaman dan komitmen PHE dalam menjalankan operasi secara profesional dan berkelanjutan, optimisme untuk sukses sangat besar. 

PHE diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini untuk mendukung kemandirian energi nasional serta memberikan manfaat ekonomi bagi daerah sekitar.

Penunjukan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai pengelola WK Lavender yang memiliki cadangan gas besar 10 TCF merupakan langkah strategis dalam mendukung ketahanan energi nasional. 

Melalui penerapan teknologi unggul, prinsip tata kelola yang baik, dan komitmen kuat terhadap keberlanjutan, PHE diharapkan mampu mengoptimalkan potensi migas domestik dan memperkuat suplai energi nasional.

Langkah ini juga menunjukkan sinergi positif antara pemerintah dan BUMN dalam menjaga kedaulatan energi Indonesia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Update Harga BBM Pertamina Per Selasa 21 Oktober 2025 Terbaru

Update Harga BBM Pertamina Per Selasa 21 Oktober 2025 Terbaru

Tarif Listrik Stabil Sampai Desember 2025, Ini Rinciannya

Tarif Listrik Stabil Sampai Desember 2025, Ini Rinciannya

Strategi Pemerintah Dorong Pembangunan Rumah Subsidi Terus Naik

Strategi Pemerintah Dorong Pembangunan Rumah Subsidi Terus Naik

Layanan Logistik Terpadu Dorong Percepatan Transformasi Bisnis Indonesia

Layanan Logistik Terpadu Dorong Percepatan Transformasi Bisnis Indonesia

PGEO Kelola Panas Bumi, Dukung Transisi Energi Nasional Berkelanjutan

PGEO Kelola Panas Bumi, Dukung Transisi Energi Nasional Berkelanjutan