Layanan Logistik Terpadu Dorong Percepatan Transformasi Bisnis Indonesia
- Selasa, 21 Oktober 2025

JAKARTA - Dalam era digital yang semakin maju, kemampuan sebuah bisnis untuk beradaptasi dengan cepat dan efisien menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan.
Salah satu aspek penting yang mulai mendapat perhatian serius dari pelaku usaha adalah transformasi layanan logistik.
Dari yang semula hanya dipandang sebagai pusat biaya, kini layanan logistik berkembang menjadi penggerak pertumbuhan bisnis, terutama dengan hadirnya model all-in-one enabler yang menyediakan solusi logistik terpadu.
Baca JugaBMTP Berlaku, Industri Benang Kapas Dalam Negeri Siap Bersaing
Fulfillment At Speed (FAS), perusahaan penyedia layanan logistik berbasis teknologi di Indonesia, menegaskan bahwa integrasi layanan logistik dalam bentuk all-in-one merupakan solusi strategis untuk mempercepat transformasi bisnis pelaku usaha di Tanah Air.
Dengan layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bisnis, para pengusaha dapat lebih fokus mengembangkan produk dan strategi komersial tanpa terbebani oleh kerumitan operasional.
“Selama ini banyak pelaku usaha melihat logistik hanya sebagai pusat biaya. Padahal dengan pendekatan terintegrasi, logistik bisa menjadi penggerak pertumbuhan,” ujar Alvin Hadibowo, Direktur Komersil FAS.
Tuntutan Pasar Memaksa Transformasi Layanan Logistik
Pesatnya pertumbuhan e-commerce dan perubahan perilaku konsumen menuntut standar layanan yang lebih tinggi. Konsumen modern menginginkan proses pengiriman yang cepat, transparan, dan responsif. Hal ini menjadi tantangan besar bagi para pelaku usaha untuk bisa memenuhi ekspektasi tersebut secara konsisten.
Data dari Google & Temasek e-Conomy SEA 2024 menunjukkan bahwa hanya sekitar 42% penyedia layanan logistik di Indonesia yang mampu memberikan pembaruan status pengiriman secara real-time. Ini menjadi indikator bahwa masih ada ruang besar untuk perbaikan layanan logistik di Indonesia.
Selain itu, survei dari McKinsey & Company mengungkapkan bahwa hampir 90% profesional rantai pasok global mengalami gangguan operasional dalam 12 bulan terakhir. Gangguan tersebut berdampak pada keterlambatan pengiriman dan ketidakefisienan biaya operasional yang merugikan bisnis.
Efisiensi Operasional dengan Layanan Logistik All-in-One
Masalah klasik yang dihadapi oleh banyak pelaku usaha, terutama startup dan UMKM, adalah kebutuhan untuk membagi fokus antara penguatan operasi dan pengembangan aspek komersial.
Proses operasional yang rumit sering kali mengharuskan mereka menambah sumber daya manusia atau mengeluarkan biaya tambahan agar bisnis tetap berjalan lancar.
Model layanan all-in-one hadir sebagai solusi atas permasalahan tersebut dengan mengintegrasikan berbagai proses logistik mulai dari pergudangan, pemenuhan pesanan, distribusi, hingga layanan pelanggan dalam satu platform terpadu.
Pendekatan ini memungkinkan pelaku usaha mengurangi beban operasional sehingga dapat fokus pada inovasi produk dan pengembangan pasar.
“Banyak pelaku usaha, khususnya usaha rintisan, sering kali harus memilih antara memperkuat operasi atau mengembangkan aspek komersial. Kondisi ini membuat mereka perlu menambah SDM atau biaya tambahan agar bisnis tetap berjalan. Dengan layanan all-in-one, kebutuhan itu bisa diatasi lebih efisien sehingga bisnis dapat tumbuh lebih cepat,” jelas Alvin Hadibowo.
Teknologi Canggih untuk Pengawasan dan Pengiriman Real-Time
FAS menawarkan layanan berbasis teknologi canggih seperti Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) untuk pengelolaan pergudangan dan distribusi. Teknologi ini memungkinkan sistem untuk mengelola stok secara optimal dan memprediksi kebutuhan pengiriman secara presisi.
Selain itu, fitur pemantauan real-time menjadi nilai tambah utama yang memungkinkan pelaku usaha memantau seluruh proses dari gudang hingga pengiriman ke pelanggan akhir. Hal ini memastikan proses bisnis berjalan lancar dan kualitas layanan terjaga dengan baik.
“Integrasi distribusi online, gudang, dan distribusi offline membuat proses bisnis lebih mulus dan scalable. Dengan begitu, pelaku usaha tidak hanya menjaga efisiensi, tapi juga bisa meningkatkan kepuasan pelanggan,” tambah Alvin.
Selaras dengan Agenda Digitalisasi Logistik Nasional
Inisiatif logistik all-in-one tidak hanya mendapat perhatian dari pelaku usaha, tetapi juga dari pemerintah dan asosiasi terkait. Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Trismawan Sanjaya, menilai model layanan ini sangat praktis karena mampu memangkas overhead yang biasanya berlapis-lapis akibat keterlibatan banyak pihak.
“Kalau dia all in one, overhead-nya satu. Kalau dia pakai sekian pihak, dari pajak, overhead berlapis,” ujar Trismawan.
Dalam konteks regulasi, ALFI telah mengajukan sejumlah masukan untuk menyempurnakan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Logistik Nasional. Tujuannya adalah agar model layanan terintegrasi ini bisa lebih mudah diadopsi oleh lebih banyak pemain logistik lokal.
Namun demikian, Trismawan juga menyadari bahwa regulasi saat ini masih menyulitkan pengembangan model all-in-one karena izin yang terpisah-pisah dan belum adanya relaksasi pajak yang memadai.
“Regulasi untuk menjadi all-in-one enabler saat ini masih rumit karena izin yang terpisah-pisah dan pajak yang belum direlaksasi,” tambahnya.
Dampak Positif bagi Pelaku Usaha dan Konsumen
Keuntungan layanan all-in-one tak hanya terasa di sisi pelaku usaha, tapi juga berdampak langsung pada pengalaman konsumen. Proses pengiriman yang lebih cepat dan transparan meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun loyalitas jangka panjang.
Bagi pelaku usaha, efisiensi operasional yang tercipta memungkinkan pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas. Dengan pengelolaan logistik yang terintegrasi, mereka dapat lebih leluasa mengatur skala usaha dan merancang strategi bisnis jangka panjang.
Menatap Masa Depan Logistik Indonesia yang Lebih Terintegrasi
Melihat potensi besar yang dimiliki layanan logistik all-in-one, terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital dan e-commerce, peluang transformasi bisnis menjadi lebih besar dan terukur.
Pelaku usaha yang memanfaatkan layanan ini dapat mempercepat pertumbuhan bisnis tanpa harus terbebani oleh urusan logistik yang kompleks. Sementara itu, pemerintah dan asosiasi terus mendorong regulasi yang mendukung agar layanan ini bisa diakses oleh lebih banyak pemain di industri logistik nasional.
Dengan kolaborasi semua pihak, model layanan logistik all-in-one berpotensi menjadi tulang punggung percepatan transformasi bisnis di Indonesia, menciptakan ekosistem bisnis yang lebih efisien, inovatif, dan berdaya saing tinggi.

Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
IHSG Sentuh Level Tertinggi, Saham Telkom Melonjak Dua Digit
- 21 Oktober 2025
3.
Investasi Jawa Tengah Melesat, Serap Ratusan Ribu Tenaga Kerja
- 21 Oktober 2025
4.
Harga Emas Antam di Pegadaian Turun, Masih di Level Tinggi
- 21 Oktober 2025
5.
Changpeng Zhao Yakin Bitcoin Mampu Kalahkan Emas Dunia
- 21 Oktober 2025