Selasa, 21 Oktober 2025

PGEO Kelola Panas Bumi, Dukung Transisi Energi Nasional Berkelanjutan

PGEO Kelola Panas Bumi, Dukung Transisi Energi Nasional Berkelanjutan
PGEO Kelola Panas Bumi, Dukung Transisi Energi Nasional Berkelanjutan

JAKARTA - Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar kedua di dunia. 

Potensi ini menjadi fondasi penting untuk memperkuat kedaulatan energi dan mendukung transisi menuju energi bersih.

 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengambil peran sentral dalam mengelola sumber daya ini secara berkelanjutan, sekaligus memperkuat jaringan listrik nasional yang mampu memasok kebutuhan listrik lebih dari dua juta rumah tangga.

Baca Juga

BMTP Berlaku, Industri Benang Kapas Dalam Negeri Siap Bersaing

Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebagai bagian dari strategi pemerintah dalam mencapai kemandirian energi nasional.

 “PGE adalah tulang punggung transisi energi Indonesia. Dengan potensi panas bumi mencapai 24 gigawatt atau sekitar 40 persen dari cadangan dunia. Kami memiliki mandat besar untuk mengubah potensi ini menjadi kekuatan nyata bangsa. Melalui pengelolaan yang bertanggung jawab, kami ingin memastikan energi bersih menjadi fondasi kedaulatan dan masa depan hijau Indonesia,” ujarnya.

Pembangunan Kapasitas Baru dan Teknologi Ramah Lingkungan

Dalam setahun terakhir, PGEO mencatat sejumlah kemajuan penting. Salah satu yang menjadi tonggak adalah beroperasinya PLTP Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas 55 megawatt (MW) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. 

Proyek ini tidak hanya menambah pasokan listrik yang ramah lingkungan, tetapi juga menunjukkan kemajuan teknologi efisien di sektor panas bumi nasional.

Selain itu, pembangunan PLTP Gunung Tiga (55 MW) di Ulubelu, Lampung, yang dimulai pada Agustus 2025, menjadi langkah strategis untuk memperkuat sistem kelistrikan Sumatera. 

Proyek ini menjadi bagian dari target PGEO mencapai kapasitas terpasang mandiri 1 gigawatt (GW) dalam dua hingga tiga tahun ke depan, serta 1,8 GW pada 2033.

PGEO juga aktif mengembangkan inovasi dalam ekonomi hijau, terutama melalui Pilot Project Green Hydrogen Ulubelu yang mengintegrasikan produksi, distribusi, dan pemanfaatan hidrogen hijau. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya menurunkan emisi karbon dan mendukung target Net Zero Emission 2060.

Komitmen ESG dan Pemberdayaan Masyarakat

Sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia, PGEO sangat memperhatikan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Hal ini tercermin dari peringkat Top 50 ESG Global versi Sustainalytics, dengan skor risiko ESG 7,1 yang menunjukkan tingkat risiko yang dapat diabaikan (negligible risk).

PGEO juga meraih 18 penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, termasuk 14 kali berturut-turut oleh PGEO Area Kamojang, sebuah rekor tertinggi di sektor panas bumi Indonesia.

Tidak hanya fokus pada aspek lingkungan, PGEO juga memberdayakan masyarakat sekitar dengan memanfaatkan langsung panas bumi melalui program Direct Use Geothermal. 

Program ini mendukung kegiatan pertanian lokal, seperti pengeringan kopi menggunakan teknologi Geothermal Dry House, budidaya melon geothermal, dan produksi pupuk Geo-fert yang menggunakan sisa uap panas bumi. 

Upaya ini bukan hanya mendorong ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat peran komunitas dalam ekosistem transisi energi berkelanjutan.

Target Produksi Listrik dan Kinerja Keuangan

PGEO menargetkan produksi listrik mencapai sekitar 4.930 gigawatt-jam (GWh) pada tahun 2025. Direktur Keuangan PGEO, Yurizki Rio, menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen menjaga margin keuntungan yang stabil sembari meningkatkan kapasitas pembangkit listrik panas bumi.

“Kita kemarin itu 4.800 all time high, tahun ini kita increase menjadi 4.930 gigawatt. Disini nanti kita disiplin ingin menjaga margin level,” ujar Yurizki dalam Media Briefing pada Maret 2025.

Untuk mendukung target tersebut, PGEO menyiapkan PLTP Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas 55 MW yang dijadwalkan memasuki tahap Commissioning Operation Date (COD) pada Juni 2025.

Pada 2024, PGEO mencatatkan produksi listrik dan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, dengan total produksi mencapai 4.827,22 GWh atau naik 1,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi meningkat di beberapa wilayah utama seperti Kamojang (+5,36% YoY), Lahendong (+0,40%), dan Lumut Balai (+2,72% YoY).

Dari sisi keuangan, perusahaan mencatat pendapatan sebesar USD 407,12 juta di tahun 2024, naik dari USD 406,29 juta tahun sebelumnya, menandakan permintaan energi bersih yang terus meningkat di Indonesia. 

Laba bersih PGEO tercatat sebesar USD 160,30 juta, meski mengalami penurunan tipis dibandingkan USD 163,57 juta di 2023, tetap mencerminkan profitabilitas sehat dan pengelolaan biaya yang efisien.

PGEO sebagai Pilar Kedaulatan Energi Indonesia

PGEO telah membuktikan dirinya sebagai pilar kedaulatan energi nasional melalui pengelolaan sumber daya panas bumi yang maksimal dan inovatif. 

Dengan kapasitas pengelolaan sebesar 1.932 MW, PGEO dapat menyuplai listrik untuk sekitar 2 juta rumah tangga, membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung target emisi rendah karbon.

Langkah-langkah strategis yang diambil oleh PGEO, mulai dari ekspansi kapasitas pembangkit, inovasi teknologi hijau, hingga pemberdayaan masyarakat, menjadi contoh nyata bagaimana energi panas bumi dapat menjadi kekuatan utama dalam transisi energi Indonesia.

Dengan berbagai pencapaian dan komitmen berkelanjutan, PGEO tidak hanya menghadirkan energi bersih dan terjangkau, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang siap menyongsong masa depan energi hijau dan berkelanjutan.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Update Harga BBM Pertamina Per Selasa 21 Oktober 2025 Terbaru

Update Harga BBM Pertamina Per Selasa 21 Oktober 2025 Terbaru

Tarif Listrik Stabil Sampai Desember 2025, Ini Rinciannya

Tarif Listrik Stabil Sampai Desember 2025, Ini Rinciannya

Strategi Pemerintah Dorong Pembangunan Rumah Subsidi Terus Naik

Strategi Pemerintah Dorong Pembangunan Rumah Subsidi Terus Naik

Layanan Logistik Terpadu Dorong Percepatan Transformasi Bisnis Indonesia

Layanan Logistik Terpadu Dorong Percepatan Transformasi Bisnis Indonesia

Harga Berondolan Sawit Aceh Singkil Terus Mengalami Kenaikan Stabil

Harga Berondolan Sawit Aceh Singkil Terus Mengalami Kenaikan Stabil