Senin, 06 Oktober 2025

Rahasia Menyimpan Uang Tunai di Rekening Agar Aman dan Efisien

Rahasia Menyimpan Uang Tunai di Rekening Agar Aman dan Efisien
Rahasia Menyimpan Uang Tunai di Rekening Agar Aman dan Efisien

JAKARTA - Di tengah kemudahan investasi digital, banyak orang mulai meninggalkan kebiasaan menabung konvensional. Meski begitu, “cash is king” tetap berlaku, terutama saat kondisi ekonomi tidak pasti atau krisis.

Pertanyaannya, berapa banyak uang tunai sebaiknya disimpan di rekening? Perencana keuangan menekankan bahwa jumlah yang terlalu besar justru bisa menimbulkan risiko, seperti fraud, inflasi, atau kesalahan transaksi.

Jessica Goedtel, perencana keuangan bersertifikat di Pennsylvania, menyebut bahwa rekening tabungan sering kali tidak memiliki perlindungan seperti kartu kredit. Artinya, jika rekening dibobol, dana bisa lebih sulit dikembalikan.

Baca Juga

Studi Besar AS Ungkap Tidur 6–7 Jam Malam Turunkan Risiko Kematian pada Perempuan

Rekomendasi Jumlah Simpanan Tunai di Rekening

Sebagian besar perencana keuangan menyarankan menyimpan uang cukup untuk menutupi tagihan selama satu bulan. Namun, Gregory Guenther, konselor perencanaan pensiun di New Jersey, menyarankan cukup satu atau dua minggu kebutuhan saja.

“Jika terlalu sedikit, Anda akan cemas setiap kali berbelanja; jika terlalu banyak, Anda kehilangan potensi pertumbuhan di akun berbunga tinggi. Titik tepatnya bersifat pribadi,” jelas Gregory.

Dengan menjaga saldo yang wajar, seseorang bisa hidup tanpa harus memeriksa ulang saldo setiap membeli kebutuhan sehari-hari. Ini juga membantu menghindari biaya administrasi bank yang bisa memberatkan.

Tabungan Tunai Bukan Pengganti Dana Darurat

Meskipun saldo tunai di rekening berguna, ini bukanlah pengganti tabungan darurat. Dana darurat diperlukan untuk pengeluaran besar yang tak terduga, seperti biaya medis atau kehilangan pekerjaan.

Perencana keuangan biasanya menyarankan menyiapkan tabungan darurat setara tiga hingga enam bulan pengeluaran. Dana ini sebaiknya ditempatkan di rekening terpisah yang mudah diakses, seperti tabungan berbunga tinggi, agar tersedia saat dibutuhkan.

Strategi ini memungkinkan keseimbangan antara kebutuhan harian dan keamanan finansial jangka panjang. Dengan begitu, seseorang dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan investasi tanpa kehilangan likuiditas penting.

Tips Praktis Menyimpan Uang Tunai di Rekening

Hitung kebutuhan bulanan secara realistis untuk menentukan saldo optimal di rekening.

Pisahkan dana tunai untuk kebutuhan sehari-hari dan dana darurat di rekening berbeda.

Hindari menumpuk terlalu banyak uang di rekening yang mudah diakses untuk mencegah risiko fraud.

Dengan mengikuti prinsip ini, menabung di bank tetap aman sekaligus efisien. Uang tunai tersedia saat dibutuhkan, namun tetap memanfaatkan peluang bunga dan pertumbuhan dari instrumen lain.

Keseimbangan Antara Likuiditas dan Pertumbuhan

Menyimpan uang di rekening memang penting, tapi jumlahnya harus bijak. Saldo yang terlalu banyak bisa berisiko, sementara terlalu sedikit bisa membuat cemas.

Kuncinya adalah keseimbangan antara likuiditas untuk kebutuhan sehari-hari dan tabungan darurat untuk pengeluaran besar. Dengan strategi yang tepat, uang tunai tetap berfungsi sebagai aset penting tanpa menghambat pertumbuhan finansial jangka panjang.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Efek Campuran Etanol 3,5 persen pada Bensin terhadap Performa Mesin

Efek Campuran Etanol 3,5 persen pada Bensin terhadap Performa Mesin

Cara Mudah Menjaga Alpukat Tetap Segar dan Tidak Cokelat

Cara Mudah Menjaga Alpukat Tetap Segar dan Tidak Cokelat

Rahasia Menjaga Kesegaran dan Rasa Kopi Sangrai di Rumah

Rahasia Menjaga Kesegaran dan Rasa Kopi Sangrai di Rumah

7 Kebiasaan yang Membuat Karpet Rumahmu Semakin Kotor

7 Kebiasaan yang Membuat Karpet Rumahmu Semakin Kotor

Cara Praktis Membuat Sambal Goreng Ati Lezat dan Bergizi

Cara Praktis Membuat Sambal Goreng Ati Lezat dan Bergizi