JAKARTA - Upaya memperkuat posisi Indonesia di pasar pangan global terus dilakukan melalui peningkatan kinerja ekspor industri makanan dan minuman. Salah satu langkah nyata terlihat dari pelepasan ekspor serentak ke Malaysia dan sejumlah negara lain yang melibatkan pelaku industri pangan nasional dari Jawa Timur.
Kegiatan tersebut menjadi momentum penting untuk menegaskan kontribusi sektor pangan sebagai motor penggerak ekspor nasional. Dengan dukungan pemerintah dan kesiapan industri, ekspor produk pangan Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk terus tumbuh dan bersaing di pasar internasional.
Kinerja Ekspor Jawa Timur Terus Menguat
Baca JugaBahlil: Pasokan Listrik Aceh Hampir Normal Usai Bencana Besar
Pelepasan ekspor serentak ini diikuti oleh delapan perusahaan asal Jawa Timur dan dihadiri Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri. Dalam kesempatan tersebut, Dyah menyampaikan bahwa capaian ekspor Jawa Timur menunjukkan tren pertumbuhan yang positif sepanjang 2025.
Dyah mengungkapkan, sepanjang Januari hingga Oktober 2025, nilai ekspor Jawa Timur tercatat mencapai USD24,46 miliar. Angka tersebut tumbuh 12,75 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024, mencerminkan daya saing produk daerah yang semakin kuat di pasar global.
“Ini menempatkan Jawa Timur sebagai eksportir peringkat kedua secara nasional. Capaian ini menegaskan peran provinsi Jawa Timur sebagai salah satu tulang punggung ekspor Indonesia,” kata Dyah.
Menurutnya, kontribusi Jawa Timur menjadi faktor penting dalam menjaga kinerja ekspor nasional di tengah tantangan global yang masih dinamis.
Peran Industri Pangan Dorong Ekspor Nasional
Salah satu perusahaan yang berpartisipasi dalam pelepasan ekspor tersebut adalah PT Lautan Natural Krimerindo (LNK). Perusahaan produsen bahan pangan ini telah aktif menembus pasar internasional sejak 2016 dan kini menjangkau lebih dari 40 negara tujuan ekspor.
Dalam pelepasan ekspor kali ini, LNK secara resmi mengirimkan produk senilai USD 1,5 juta ke Malaysia dan beberapa negara lainnya. Produk yang diekspor mencakup krimer nabati, bubuk tinggi serat FiberCreme, bubuk kelapa, whip cream, serta berbagai bahan pangan fungsional untuk industri makanan dan minuman global.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sektor industri makanan dan minuman pada kuartal pertama 2025 memberikan kontribusi sebesar 7,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto nasional dan menyumbang 72,2 persen terhadap PDB industri nonmigas. Data ini menunjukkan posisi strategis industri pangan dalam perekonomian Indonesia.
Dengan kontribusi tersebut, industri pangan dinilai memiliki peran besar dalam memperluas penetrasi produk Indonesia ke pasar internasional.
Inovasi Produk Jadi Kunci Daya Saing Global
Sebagai bagian dari industri pangan nasional, LNK menegaskan komitmennya terhadap inovasi dan kualitas produk. Perusahaan ini telah memperoleh berbagai pengakuan internasional, termasuk Winner of World Food Innovation Awards 2024 kategori Best Health Innovation oleh FoodBev Media.
Selain itu, LNK juga menjadi Finalist World Coffee Innovation Awards 2025 serta Finalist Top Innovative Product 2025 by Thaifex Horec Innovation Award. Di tingkat nasional, LNK menerima Penghargaan Primaniyarta dari Kementerian Perdagangan untuk kategori Ekspor Produk Inovatif melalui produk FiberCreme.
Produk FiberCreme sendiri telah memperoleh paten di Indonesia dan Amerika Serikat, memperkuat posisi produk pangan inovatif Indonesia di pasar global. Pengakuan ini menjadi bukti bahwa inovasi berkelanjutan mampu meningkatkan daya saing ekspor nasional.
Namun demikian, dalam menembus pasar global, eksportir Indonesia masih menghadapi tantangan, mulai dari perbedaan regulasi, standar mutu, hingga kebijakan bea masuk di negara tujuan.
Dukungan Pemerintah Perlu Terus Diperkuat
Menghadapi berbagai tantangan tersebut, LNK secara konsisten melakukan peningkatan kualitas berkelanjutan, efisiensi produksi, serta adaptasi produk sesuai kebutuhan pasar internasional. Perusahaan juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam memperluas akses pasar global.
Menurut LNK, peran Kementerian Perdagangan sebagai mitra strategis sangat krusial, terutama dalam fasilitasi akses pasar, diplomasi dagang, dan promosi internasional yang membantu industri nasional meningkatkan ekspor.
“Ke depan, LNK menargetkan ekspansi ke beberapa negara yang menjadi fokus utama, serta peningkatan nilai ekspor secara berkelanjutan. Pengembangan usaha akan diarahkan pada produk-produk bernilai tambah, dengan tetap berfokus pada segmen industri B2B, sekaligus melakukan ekspansi ke segmen Food Service (HoReCa) melalui penguatan portofolio produk cair (liquid products),” ungkap Chief Executive PT Lautan Natural Krimerindo, Hendrik Gunawan.
Ia menambahkan bahwa seluruh strategi tersebut dijalankan dengan tetap memperhatikan praktik bisnis yang berkelanjutan. Pelepasan ekspor ini diharapkan semakin memperkuat posisi Jawa Timur sebagai basis industri pangan berorientasi ekspor sekaligus meningkatkan kontribusi Indonesia dalam rantai pasok pangan global.
Celo
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja - Kutoarjo Sabtu, 20 Desember 2025
- Sabtu, 20 Desember 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Masyarakat Diminta Bersama Pulihkan Sumatra Pascabencana
- 20 Desember 2025
2.
Bandara Soetta Ramai Penumpang Jelang Libur Akhir Tahun
- 20 Desember 2025
3.
Update Harga Sembako Jawa Timur Sabtu, 20 Desember 2025!
- 20 Desember 2025
4.
Prabowo Apresiasi 91 Emas Indonesia di SEA Games
- 20 Desember 2025












