JAKARTA - Angka harapan hidup masyarakat Jepang kerap menjadi perhatian dunia. Gaya hidup aktif, pola makan seimbang, serta kebiasaan menjaga kesehatan sejak usia muda diyakini menjadi faktor utama yang membuat warga Negeri Sakura mampu menikmati usia lanjut dengan kualitas hidup yang baik.
Fakta terbaru menunjukkan bahwa Jepang masih berada di jajaran teratas negara dengan jumlah penduduk berusia sangat panjang. Data pemerintah Jepang mencatat bahwa pada 2025, hampir 1 dari 1.500 orang di Jepang telah berusia 100 tahun atau lebih atau dikenal sebagai centenarian.
Capaian ini menjadikan Jepang sebagai salah satu negara dengan populasi lansia tertua di dunia. Pertanyaan pun muncul, apa sebenarnya rahasia panjang umur masyarakat Jepang?
Baca JugaMalaysia Penyumbang Wisatawan Terbanyak Gemar Belanja di Indonesia
Pola Makan Sebagai Fondasi Umur Panjang
Ahli gizi profesional asal Tokyo, Asako Miyashita, mengungkapkan bahwa pola makan tradisional Jepang berperan besar dalam menjaga kesehatan jangka panjang. Ia menilai, konsumsi makanan alami, minim olahan, serta kaya nutrisi menjadi kunci penting yang membedakan pola makan Jepang dengan banyak negara lain.
Menurut Asako, setidaknya terdapat lima makanan khas Jepang yang diyakini berkontribusi besar terhadap panjang umur penduduknya. Makanan-makanan ini mudah ditemukan dalam menu harian masyarakat Jepang dan dikonsumsi secara konsisten sejak usia muda hingga lanjut usia.
Berikut 5 makanan yang bisa bikin umur panjang:
1. Rumput laut
Rumput laut menjadi salah satu komponen utama dalam menu harian masyarakat Jepang. Bahan makanan ini kaya akan mineral penting seperti zat besi, kalsium, folat, dan magnesium. Mengonsumsi rumput laut secara rutin membantu mencukupi kebutuhan serat harian tubuh.
Asupan serat yang cukup telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, hipertensi, serta diabetes tipe dua. Selain itu, rumput laut juga mengandung antioksidan seperti fucoxanthin dan fucoidan yang memiliki sifat anti-inflamasi, anti-penuaan, serta anti-kanker. Kandungan inilah yang membuat rumput laut dipercaya mendukung kesehatan jangka panjang.
2. Ikan
Ikan merupakan sumber protein utama dalam pola makan masyarakat Jepang. Jenis ikan berlemak seperti salmon dan tuna sering dikonsumsi karena kaya akan asam lemak omega-3.
Lemak omega-3 diketahui dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar trigliserida, serta meredakan peradangan dalam tubuh. Asako juga menekankan pentingnya praktik makan dengan penuh perhatian atau mindful eating. Menurutnya, kebiasaan menikmati makanan secara perlahan dan sadar dapat berkontribusi pada kesehatan fisik serta kualitas hidup seseorang.
3. Lobak daikon
Lobak daikon adalah sayuran akar yang sangat populer dalam masakan Jepang. Selain rasanya yang ringan dan mudah diolah, lobak ini menawarkan beragam manfaat kesehatan.
Lobak daikon dikenal dapat membantu mencegah masuk angin serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dalam satu lobak daikon terkandung sekitar 124 persen asupan vitamin C harian yang direkomendasikan. Jika sulit menemukan lobak daikon, Asako menyarankan untuk menggantinya dengan sayuran akar sehat lain seperti wortel, bit, parsnip, atau lobak putih.
4. Sup miso
Miso merupakan pasta hasil fermentasi kedelai dan biji-bijian yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Jepang. Sup miso kerap dikonsumsi sebagai menu sarapan atau pendamping makanan utama.
Sup miso mengandung probiotik, yakni bakteri hidup atau ragi dari makanan fermentasi yang bermanfaat untuk menyeimbangkan kesehatan usus serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah penelitian menemukan bahwa pria dan wanita yang paling banyak mengonsumsi kedelai fermentasi seperti miso, tahu, dan tempe memiliki kemungkinan 10 persen lebih rendah untuk meninggal lebih awal dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya.
5. Ubi Jepang
Ubi jalar ungu atau yang dikenal dengan sebutan imo dalam bahasa Jepang sering dijadikan camilan atau makanan penutup. Makanan ini kaya akan karbohidrat sehat dan antosianin, yakni kelompok antioksidan yang terdapat dalam sayuran berwarna merah dan ungu.
Antosianin memiliki sifat anti-penuaan yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan. Berbagai studi juga menunjukkan bahwa konsumsi ubi jalar dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, sehingga mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah dalam jangka panjang.
Kombinasi makanan alami, kaya nutrisi, serta dikonsumsi secara seimbang menjadi ciri khas pola makan Jepang. Tidak heran jika kebiasaan ini diyakini sebagai salah satu kunci utama umur panjang masyarakatnya. Semoga informasi ini dapat menjadi inspirasi untuk menerapkan pola makan yang lebih sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Celo
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG
- Jumat, 19 Desember 2025
Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik
- Jumat, 19 Desember 2025
Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh
- Jumat, 19 Desember 2025
Pemerintah Laporkan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Banjir Bandang di Sumatera
- Jumat, 19 Desember 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Kenali Dampak Kelebihan Gula dan Tanda Tubuh Mengalami Gangguan
- 19 Desember 2025
2.
Yoga Praktis Tanpa Matras untuk Redakan Pegal Karyawan Kantoran
- 19 Desember 2025
3.
3 Waktu Terbaik Minum Teh Hijau Tingkatkan Metabolisme Tubuh
- 19 Desember 2025
4.
Rahasia Umur Panjang Orang Jepang dari Pola Makan Sehat
- 19 Desember 2025
5.
5 Tarian Daerah Sulawesi Selatan Masih Lestari Penuh Makna Filosofi
- 19 Desember 2025












