Meningkatkan Nilai Ekonomi Kebun Teh Rakyat Lewat Pelestarian Ekologi
- Jumat, 19 Desember 2025
JAKARTA - Dewan Teh Indonesia (DTI) menekankan pentingnya melihat kebun teh rakyat sebagai aset multifungsi. Selain penghasil daun teh, kebun ini juga berperan sebagai benteng ekologi yang menjaga keseimbangan lingkungan.
Ketua Umum DTI, Iriana Ekasari, mengatakan kebun teh yang dibiarkan menua dan tidak terawat tidak hanya menurunkan produktivitas, tapi juga memicu risiko bencana ekologis. Ia menambahkan, "Kalau kebun dibiarkan tua dan tidak dirawat, risikonya bukan hanya produksi turun, tapi juga kerusakan lingkungan."
Tantangan Struktural Kebun Teh Petani
Baca JugaKLH Tangani Krisis Sampah Pasar Cimanggis Tangerang Selatan Secara Cepat
Sebagian besar kebun teh rakyat kini menghadapi masalah struktural. Tanaman tua, pemeliharaan minim, dan dukungan ekonomi terbatas membuat produktivitas terus menurun.
Padahal, kebun teh memiliki fungsi penting seperti menjaga tata air, mencegah erosi, dan menopang ekosistem pegunungan. Jika kebun rusak, bukan hanya krisis produksi yang muncul, tetapi juga potensi longsor dan degradasi tanah.
Meski produktivitas teh nasional relatif rendah dibandingkan negara produsen lain, Iriana menilai teh Indonesia memiliki kualitas dan nilai tinggi. "Produktivitas kita memang rendah, tapi kita punya value. Tantangannya adalah bagaimana menciptakan produktivitas lebih baik tanpa mengorbankan nilai itu," ujarnya.
Integrasi Nilai Ekonomi dan Ekologi
DTI menekankan pendekatan industri teh tidak bisa hanya berorientasi volume produksi. Nilai ekonomi harus berjalan seiring dengan nilai ekologis agar keberlanjutan kebun terjaga.
Kebun teh yang sehat bisa menjadi aset ekonomi sekaligus ekologi. Hamparan perkebunan teh yang luas menyimpan potensi serapan karbon yang besar, namun hingga kini belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Kita perlu memikirkan bagaimana nilai ekologinya, termasuk potensi carbon trading, bisa diangkat dan memberi manfaat langsung bagi petani," kata Ketua DTI periode 2025–2029 itu. Pemanfaatan carbon trading dapat menjadi salah satu sumber pendapatan tambahan bagi petani.
Peluang Ekowisata di Perkebunan Teh
Selain nilai ekologis, DTI juga menyoroti potensi ekowisata. Lanskap perkebunan teh yang indah, udara sejuk, dan budaya lokal bisa menjadi daya tarik wisata, termasuk untuk turis internasional.
"Eco-tourism di kawasan kebun teh itu value-nya banyak. Tidak hanya ekonomi, tapi juga memperkuat kesadaran lingkungan dan menjaga keberlanjutan kebun itu sendiri," ujarnya. Pengembangan ekowisata dapat meningkatkan pendapatan petani sekaligus melestarikan lingkungan.
Peningkatan nilai ekonomi menjadi kunci agar petani mau merawat kebun mereka. Selama harga dan produktivitas rendah, petani cenderung mengelola kebun secara minimal atau meninggalkannya.
"Petani akan merawat kebunnya kalau ada nilai ekonomi yang jelas. Kalau kebun memberi penghidupan yang layak, perawatan akan berjalan dengan sendirinya," tegas Iriana.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Kebun Teh
DTI menegaskan perlunya kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, pelaku industri, dan lembaga lingkungan akan dirangkul untuk menciptakan skema integrasi antara produksi teh, pelestarian ekologi, dan penciptaan nilai ekonomi baru.
Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan nilai tambah kebun teh rakyat. Dengan begitu, kebun teh tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga menjaga ekosistem, meningkatkan serapan karbon, dan membuka peluang ekowisata.
Melalui strategi terpadu ini, petani teh rakyat diharapkan lebih termotivasi merawat kebunnya. Pendekatan yang menggabungkan aspek ekonomi, ekologi, dan pariwisata memberi keuntungan ganda bagi masyarakat dan lingkungan.
Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG
- Jumat, 19 Desember 2025
Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik
- Jumat, 19 Desember 2025
Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh
- Jumat, 19 Desember 2025
Pemerintah Laporkan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Banjir Bandang di Sumatera
- Jumat, 19 Desember 2025
Berita Lainnya
Listrik Murah dan Energi Bersih: PLTS Atap Jadi Solusi Hemat Biaya Perusahaan
- Jumat, 19 Desember 2025
Dampak Investasi Asing Dorong Perluasan Program KLIK Kawasan Industri Nasional
- Jumat, 19 Desember 2025
Menteri PU Pastikan Infrastruktur Nasional Siap Hadapi Libur Nataru 2025
- Jumat, 19 Desember 2025
Prediksi Pergerakan Masyarakat Nataru 2025 Terpadat Dipusatkan Di Jawa Tengah
- Jumat, 19 Desember 2025
Terpopuler
1.
Kenali Dampak Kelebihan Gula dan Tanda Tubuh Mengalami Gangguan
- 19 Desember 2025
2.
Yoga Praktis Tanpa Matras untuk Redakan Pegal Karyawan Kantoran
- 19 Desember 2025
3.
3 Waktu Terbaik Minum Teh Hijau Tingkatkan Metabolisme Tubuh
- 19 Desember 2025
4.
Rahasia Umur Panjang Orang Jepang dari Pola Makan Sehat
- 19 Desember 2025
5.
5 Tarian Daerah Sulawesi Selatan Masih Lestari Penuh Makna Filosofi
- 19 Desember 2025












