JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan bahwa seluruh beras yang didistribusikan oleh Bulog kepada masyarakat Indonesia berasal dari hasil produksi petani lokal dengan kualitas terjamin, sehat, dan layak konsumsi.
Penegasan ini disampaikan dalam acara peluncuran kemasan baru beras Befood Sentra Ramos di Jakarta, Minggu (tanggal sesuai naskah asli).
“Jadi perlu masyarakat ketahui bersama bahwa beras Bulog adalah beras yang berkualitas, beras yang sehat, dan beras yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan beras kebanggaan masyarakat Indonesia,” ujar Rizal.
Baca JugaTKA 2025 Berjalan Lancar, Siswa dan Guru Antusias Ikuti Ujian
Melalui penegasan tersebut, Bulog ingin memperkuat kepercayaan publik bahwa beras yang beredar melalui jaringan distribusinya merupakan hasil panen terbaik petani Indonesia, bukan impor. Bulog pun berkomitmen menjaga mutu beras agar tetap konsisten dari tahap pengadaan hingga sampai ke tangan masyarakat.
Beras Bulog dari Sabang sampai Merauke
Rizal menambahkan, seluruh bahan baku beras Bulog bersumber langsung dari petani lokal di berbagai daerah, mencerminkan komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan petani dan penguatan ketahanan pangan nasional.
“Yang namanya beras Bulog adalah beras yang bahan dasarnya diambil dari para petani seluruh Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke,” tegasnya.
Dengan distribusi yang merata ke seluruh wilayah Indonesia, Bulog menegaskan perannya sebagai pelindung pangan rakyat. Masyarakat kini dapat memperoleh beras Bulog berkualitas tinggi di pasar tradisional maupun ritel modern, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun program pemerintah.
Tak hanya menjamin ketersediaan, Bulog juga memastikan stok nasional berada pada kondisi aman, dengan total cadangan mencapai sekitar 4,2 juta ton—angka tertinggi sejak Indonesia merdeka.
Penyerapan Beras Petani Bukti Nyata Ketahanan Pangan
Keberhasilan menjaga stok beras nasional ini tidak lepas dari penyerapan lebih dari 3 juta ton beras dari petani dalam negeri. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa Bulog bukan hanya lembaga distribusi pangan, tetapi juga mitra strategis petani Indonesia.
Rizal menyebut, kerja sama intensif dilakukan dengan petani di seluruh provinsi, memastikan bahwa beras yang diterima memenuhi standar kualitas nasional.
“Beras-beras ini adalah beras-beras yang terbaik yang diberikan oleh petani Indonesia kepada Bulog dalam hal ini,” katanya.
Melalui mekanisme ini, Bulog tidak hanya menjaga ketersediaan beras untuk masyarakat, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan harga yang adil dan penyerapan hasil panen yang stabil.
Selain menjaga kuantitas, Bulog juga fokus pada pemeliharaan kualitas. Proses pemeriksaan dan perawatan dilakukan secara rutin, baik harian, bulanan, maupun triwulanan, untuk memastikan setiap butir beras tetap layak dikonsumsi oleh masyarakat.
Standar Ketat: Dari Pemeriksaan Hingga Reprocessing
Sebagai BUMN pangan utama, Bulog menerapkan prosedur ketat dan berlapis dalam menjaga kualitas beras. Salah satunya melalui pengecekan acak secara berkala terhadap stok beras di seluruh gudang nasional. Langkah ini memastikan beras yang disalurkan tetap sehat, higienis, dan memenuhi standar konsumsi nasional.
Ahmad Rizal menegaskan, Bulog berupaya secara berkelanjutan menghadirkan beras sehat dan berkualitas tinggi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Langkah bertingkat dan berkelanjutan terus kami lakukan untuk menyiapkan beras sehat yang siap dikonsumsi,” tuturnya.
Namun, dalam kondisi tertentu, tidak semua beras yang disimpan dalam jangka panjang dapat terjaga kualitasnya. Untuk itu, Bulog memiliki program reprocessing, yakni proses pembersihan dan pencucian ulang beras yang masih layak konsumsi, agar tidak ada bahan pangan yang terbuang.
Beras yang dinilai tidak layak konsumsi manusia akan dialihkan menjadi pakan ternak, sehingga tetap memberikan nilai ekonomi dan mendukung prinsip efisiensi sumber daya.
Bulog Jadi Pilar Ketahanan Pangan Nasional
Dengan strategi menyeluruh—mulai dari penyerapan hasil panen, pemeriksaan mutu, hingga reprocessing—Bulog menegaskan perannya sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional. Langkah-langkah tersebut sejalan dengan misi Bulog untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keberhasilan menjaga cadangan beras hingga mencapai 4,2 juta ton sekaligus mencerminkan efektivitas kebijakan pemerintah dalam memperkuat sistem logistik pangan nasional. Bulog tidak hanya menjadi pengelola stok, tetapi juga penjaga stabilitas harga dan kualitas.
Melalui kolaborasi erat antara pemerintah, Bulog, dan petani, Indonesia diharapkan dapat terus mandiri dalam produksi beras dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Kehadiran Bulog dengan beras lokal berkualitas tinggi menjadi simbol kemandirian pangan Indonesia—sebuah upaya nyata untuk menjaga keberlanjutan, kesejahteraan petani, serta memastikan setiap keluarga Indonesia dapat menikmati beras sehat, higienis, dan terjangkau.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
PAM Mineral (NICL) Kuartal III/2025: Laba Melonjak, Strategi Hadapi Harga Nikel
- Senin, 03 November 2025
Bank Mega Kuartal III/2025: Laba Tumbuh, Dana Pihak Ketiga Melonjak Signifikan
- Senin, 03 November 2025
Bank Jakarta Kuartal III/2025: Laba Tumbuh, Kredit UMKM dan CASA Menguat Pesat
- Senin, 03 November 2025
Berita Lainnya
Prabowo Perkuat Misi Kemanusiaan dengan Penambahan Batalyon Kesehatan TNI
- Senin, 03 November 2025
Purbaya: Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ekonomi Indonesia Tunjukkan Optimisme
- Senin, 03 November 2025
Kemenkes Dorong Inovasi Digital Lewat Program Sandbox Kesehatan Nasional
- Senin, 03 November 2025
Terpopuler
1.
BLTS Sejahtera Cair Rp 18 Triliun, Purbaya Pastikan Penyaluran Cepat
- 03 November 2025
2.
3.
Harga Skutik Murah Stabil di November, Waktu Tepat Beli Motor
- 03 November 2025
4.
Lenovo AI Glasses V1 Resmi Dirilis, Bawa Fitur Teleprompter Canggih
- 03 November 2025
5.
Resep Rujak Buah Thailand Som Tum Pon La Mai yang Segar dan Lezat
- 03 November 2025













