Kamis, 16 Oktober 2025

Arsari Tambang Siapkan Rp7 Triliun Akuisisi Tambang Kanada

Arsari Tambang Siapkan Rp7 Triliun Akuisisi Tambang Kanada
Arsari Tambang Siapkan Rp7 Triliun Akuisisi Tambang Kanada

JAKARTA - Langkah ekspansi bisnis tambang Indonesia ke kancah global semakin nyata. PT Arsari Tambang, perusahaan yang berada di bawah naungan keluarga Djojohadikusumo, berencana mengakuisisi salah satu tambang di Kanada dengan nilai fantastis, yakni sekitar Rp7 triliun. 

Rencana akuisisi ini ditargetkan rampung pada Juni 2026, dan menjadi tonggak penting bagi ambisi perusahaan nasional untuk menembus pasar internasional.

Presiden Direktur Arsari Tambang, Aryo Djojohadikusumo, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih berada dalam tahap negosiasi intensif dengan perusahaan tambang asal Kanada tersebut. Karena itu, ia belum dapat mengungkap detail mengenai jenis tambang maupun lokasi spesifik aset yang akan diakuisisi.

Baca Juga

Tantangan Besar Menuju Mandatori Biofuel Indonesia pada 2026

“Kenapa saya belum berani? Karena kita masih negosiasi. Dan ini baru selesai tahun depan. Nilai akuisisi-nya sekitar Rp7 triliun. Paling telat kita mau selesai bulan Juni tahun 2026,” ujar Aryo di sela kegiatan Minerba Convex 2025 di Jakarta.

Momentum dari Perjanjian Dagang Indonesia-Kanada

Aryo menilai bahwa peluang ekspansi ke Kanada tidak lepas dari adanya perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Kanada atau Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA). 

Perjanjian tersebut membuka jalan lebar bagi perdagangan dan investasi dua arah, sehingga perusahaan nasional memiliki akses yang lebih besar untuk menjajaki proyek-proyek internasional.

“Berkat kerja keras Presiden Prabowo, terbuka lebar kesempatan investasi di luar negeri, di mana perusahaan-perusahaan di Indonesia bisa menjadi naik kelas, menjadi perusahaan multinasional,” tutur Aryo.

Perjanjian ICA-CEPA sendiri ditandatangani pada Rabu 24 September 2025 di Ottawa, Kanada. Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa kesepakatan tersebut menandai babak baru hubungan ekonomi Indonesia dan Kanada, sekaligus menjadi kerja sama dagang komprehensif pertama antara Indonesia dengan negara di kawasan Amerika Utara.

Dampak Strategis ICA–CEPA bagi Dunia Usaha

Menurut Budi, perjanjian ini memberikan dampak signifikan terhadap daya saing produk dan jasa Indonesia di pasar global. “Perjanjian ini [ICA—CEPA] membuka akses pasar yang lebih luas, serta memperkuat daya saing produk dan jasa Indonesia di Kanada,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Melalui ICA–CEPA, lebih dari 90% atau sekitar 6.573 pos tarif Indonesia mendapat preferensi di pasar Kanada. Produk-produk unggulan Indonesia seperti tekstil, alas kaki, furnitur, makanan olahan, elektronik ringan, otomotif, hingga sarang burung walet diprediksi akan menjadi lebih kompetitif di pasar Kanada.

Bahkan, sejumlah produk akan langsung menikmati tarif 0% setelah perjanjian berlaku penuh (entry into force). Produk yang termasuk di antaranya adalah hasil laut, makanan olahan, kerajinan berbahan serat alam, peralatan rumah tangga, serta granit dan marmer.

Sebaliknya, Indonesia juga membuka akses pasar bagi produk-produk Kanada sebesar 85,54% atau sekitar 9.764 pos tarif. Beberapa di antaranya mencakup daging sapi beku, gandum, kentang, makanan hasil laut, serta makanan olahan.

Ekspansi Perusahaan Nasional Menuju Kelas Dunia

Langkah ekspansi Arsari Tambang ke Kanada mencerminkan arah kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang mendorong peningkatan investasi luar negeri dan kemandirian ekonomi nasional. 

Dengan adanya payung hukum seperti ICA–CEPA dan juga Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA), Indonesia kini memiliki posisi strategis dalam jaringan ekonomi global.

Bagi Arsari Tambang, kesempatan ini menjadi momentum untuk memperkuat posisi sebagai pemain tambang berskala internasional. Dengan nilai akuisisi Rp7 triliun, perusahaan diharapkan tidak hanya membawa keuntungan bisnis, tetapi juga memperluas transfer teknologi dan kompetensi manajemen tambang modern ke Indonesia.

Selain itu, keberadaan investasi di Kanada dapat membuka peluang kolaborasi strategis antara dua negara dalam sektor pertambangan berkelanjutan, terutama dalam pemanfaatan sumber daya mineral kritis yang dibutuhkan untuk transisi energi global.

Perjanjian yang Tak Sekadar Soal Tarif

Lebih jauh, Mendag Budi menegaskan bahwa ICA–CEPA tidak semata tentang penurunan tarif atau angka-angka ekonomi, melainkan tentang memperluas ruang kolaborasi antara sektor publik dan swasta. 

Ia menilai, perjanjian ini memberikan peluang besar bagi pelaku usaha Indonesia, termasuk generasi muda, untuk mengembangkan bisnis mereka di luar negeri.

“Perjanjian ini harus dilihat lebih luas dari sekadar angka dan tarif. Ia membuka peluang bagi pelaku usaha dan generasi muda Indonesia untuk menembus pasar Kanada,” tegasnya.

Transformasi dan Tantangan ke Depan

Namun, langkah ekspansi global seperti ini tentu tidak tanpa tantangan. Proses negosiasi lintas negara, perbedaan standar industri, serta dinamika geopolitik menjadi faktor yang harus diantisipasi.

 Meski begitu, dengan fondasi ekonomi yang kuat dan dukungan diplomasi ekonomi yang aktif, peluang bagi perusahaan Indonesia untuk naik kelas kian terbuka lebar.

Bagi Aryo Djojohadikusumo, keberhasilan akuisisi tambang di Kanada akan menjadi pencapaian strategis sekaligus simbol transformasi perusahaan tambang nasional menuju panggung global.

 Ia berharap, kesepakatan yang sedang dijajaki ini dapat memberikan manfaat ganda, baik secara ekonomi maupun dalam memperkuat citra Indonesia sebagai pemain penting di industri pertambangan dunia.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Penjualan Semen Domestik Melambat, Ekspor Justru Meningkat

Penjualan Semen Domestik Melambat, Ekspor Justru Meningkat

Munas dan Silatnas 2025 Dorong Transformasi Koperasi Modern

Munas dan Silatnas 2025 Dorong Transformasi Koperasi Modern

Stagnasi Bursa Karbon Indonesia Tantang Transisi Energi

Stagnasi Bursa Karbon Indonesia Tantang Transisi Energi

Pengelolaan Hulu Migas Indonesia Berbasis Prinsip Konstitusi Ketat

Pengelolaan Hulu Migas Indonesia Berbasis Prinsip Konstitusi Ketat

Sektor Perumahan Jadi Motor Utama Penggerak Ekonomi Nasional

Sektor Perumahan Jadi Motor Utama Penggerak Ekonomi Nasional