Kamis, 16 Oktober 2025

Munas dan Silatnas 2025 Dorong Transformasi Koperasi Modern

Munas dan Silatnas 2025 Dorong Transformasi Koperasi Modern
Munas dan Silatnas 2025 Dorong Transformasi Koperasi Modern

JAKARTA - Musyawarah Nasional (Munas) V dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) 2025 Perhimpunan BMT Indonesia resmi dibuka oleh Menteri Koperasi Ferry J Juliantono di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 15–17 Oktober 2025. 

Kegiatan ini mengangkat tema “Transformasi Koperasi Menuju Era Modern dengan Tata Kelola yang Baik untuk Mendukung Visi Indonesia Emas 2045”, menekankan peran koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat yang adaptif dan berdaya saing.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi, termasuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Kulon Progo, Dirut Baznas, Komisioner Badan Wakaf Indonesia, Dewan Syariah Nasional MUI, Kadiskop Prov DIY, Kadiskop Kabupaten Kulon Progo, Forkopi, Bank Jateng Syariah, Bank Syariah Indonesia, serta sekitar 500 pengurus BMT seluruh Indonesia. Kehadiran tokoh-tokoh tersebut menegaskan dukungan lintas sektor terhadap penguatan koperasi dan BMT.

Baca Juga

Tantangan Besar Menuju Mandatori Biofuel Indonesia pada 2026

Koperasi Sebagai Solusi Ekonomi Nasional

Dalam sambutannya, Ketua Umum PBMT Indonesia Mursida Rambe menyampaikan optimisme bahwa koperasi tidak sekadar jargon, melainkan solusi nyata untuk perekonomian bangsa.

“Rasanya kita optimis koperasi tidak hanya slogan sebagai soko guru perekonomian, tapi kalau melihat kehadiran peserta hari ini, kami yakin dan percaya koperasi solusi ekonomi negeri,” kata Mursida.

Mursida juga menyoroti pentingnya pembaruan regulasi koperasi yang telah lama tidak diperbarui sejak diberlakukannya UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

 Ia berharap Menteri Koperasi Ferry Juliantono dapat meneruskan rencana pembaruan Undang-Undang Koperasi agar regulasi bisa menyesuaikan perkembangan zaman.

“Kami berharap di tangan Bapak Ferry, dinginnya tangan Bapak untuk meneruskan rencana UU Koperasi yang akan datang ini bisa segera terwujud,” tegas Mursida.

Selain itu, Mursida mengapresiasi inisiatif Presiden Prabowo Subianto terkait Koperasi Desa Merah Putih, yang dianggap sebagai langkah strategis menekan praktik pinjaman online dan rentenir.

“Apa yang disampaikan Bapak Presiden Prabowo terkait Koperasi Desa Merah Putih untuk menekan pinjol dan rentenir itu sudah 30 tahun kami lakukan. Sekarang semua orang bicara koperasi, ini dampak positif bagi kita yang sudah eksis,” ujar Mursida.

Komitmen Pemerintah Memperkuat Koperasi

Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan bahwa pemerintah memiliki komitmen memperkuat peran koperasi sebagai badan usaha yang mampu mengejar ketertinggalan dari BUMN dan swasta.

“Koperasi saat ini kita harap menjadi badan usaha yang bisa mengejar ketertinggalan dari BUMN dan badan usaha swasta, baik dari sisi aset, volume, kegiatan usaha maupun partisipasi masyarakat,” katanya.

Ferry menambahkan, Presiden Prabowo memiliki komitmen kuat terhadap penguatan koperasi. “Presiden kalau dibelah jiwanya koperasi, darahnya kalau dibelah koperasi. Beliau ingin menegaskan bahwa koperasi menjadi soko guru perekonomian nasional,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah tengah menyiapkan Rancangan Undang-Undang Sistem Perkoperasian untuk memperluas jangkauan koperasi dan kewenangan Kementerian Koperasi. UU baru ini diharapkan segera dikeluarkan agar regulasi koperasi lebih modern dan relevan.

Relevansi Koperasi di Era Modern

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menekankan agar koperasi menyesuaikan diri dengan perubahan zaman agar tetap relevan dan berdaya saing.

“Indonesia Emas 2045 bukan visi makro negara, tapi arah kolektif seluruh kekuatan sosial ekonomi bangsa. Koperasi harus mampu menafsirkan kembali dirinya di tengah dunia yang berubah,” ujar Sultan.

Ia juga menyoroti pentingnya penerapan nilai gotong royong dan solidaritas sosial dalam sistem yang efisien dan akuntabel. Menurut Sultan, hal ini merupakan aspek strategis bagi penguatan ekonomi rakyat.

“Kita harus memastikan bahwa BMT bukan hanya wujud koperasi, tapi juga simbol kesadaran bahwa ekonomi rakyat perlu dikelola dengan nilai sekaligus disiplin institusi,” tegasnya.

Harapan dari Munas PBMT 2025

Sultan berharap Munas dan Silatnas 2025 menghasilkan keputusan visioner yang memperkuat ekonomi rakyat secara inklusif dan berdaya saing.

“Semoga Munas ini melahirkan keputusan-keputusan visioner, menjadi kekuatan ekonomi rakyat yang kredibel, inklusif, dan berdaya saing,” pungkasnya.

Dengan penyelenggaraan Munas dan Silatnas ini, PBMT Indonesia menegaskan transformasi koperasi dan BMT sebagai gerakan ekonomi rakyat yang modern, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, sekaligus menjadi wadah koordinasi untuk pengembangan regulasi, kapasitas, dan strategi bisnis koperasi di era modern.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bahlil Pastikan Hilirisasi Bauksit Tak Turunkan Harga

Bahlil Pastikan Hilirisasi Bauksit Tak Turunkan Harga

Penjualan Semen Domestik Melambat, Ekspor Justru Meningkat

Penjualan Semen Domestik Melambat, Ekspor Justru Meningkat

Stagnasi Bursa Karbon Indonesia Tantang Transisi Energi

Stagnasi Bursa Karbon Indonesia Tantang Transisi Energi

Pengelolaan Hulu Migas Indonesia Berbasis Prinsip Konstitusi Ketat

Pengelolaan Hulu Migas Indonesia Berbasis Prinsip Konstitusi Ketat

Sektor Perumahan Jadi Motor Utama Penggerak Ekonomi Nasional

Sektor Perumahan Jadi Motor Utama Penggerak Ekonomi Nasional