Senin, 06 Oktober 2025

BSI Perkuat Ekosistem Pariwisata Halal Lewat MotoGP Mandalika 2025

BSI Perkuat Ekosistem Pariwisata Halal Lewat MotoGP Mandalika 2025
BSI Perkuat Ekosistem Pariwisata Halal Lewat MotoGP Mandalika 2025

JAKARTA - Gelaran MotoGP Mandalika 2025 bukan hanya ajang balap motor bergengsi dunia, tetapi juga momentum penting bagi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk menunjukkan perannya dalam memperkuat ekosistem pariwisata halal nasional. 

Melalui dukungan aktif di ajang internasional tersebut, BSI menegaskan komitmennya terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis nilai-nilai syariah.

Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menyampaikan, partisipasi BSI di MotoGP Mandalika sejalan dengan misi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata halal kelas dunia. 

Baca Juga

BRI Dorong Ekonomi dan UMKM Lewat MotoGP Mandalika 2025

Kolaborasi lintas sektor, termasuk lembaga keuangan syariah, diharapkan mampu mempercepat pencapaian visi besar tersebut.

“Sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata halal kelas dunia, BSI siap berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk bersama menjadikan pariwisata sebagai sektor potensial yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Anggoro dalam keterangan tertulis.

MotoGP Mandalika Jadi Momentum Penguatan Wisata Halal Nasional

Tahun ini, BSI kembali menjadi bagian penting dari penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 yang berlangsung pada 3–5 Oktober.

Event internasional tersebut diyakini dapat menjadi gerbang kebangkitan wisata halal Indonesia, sekaligus pendorong utama bagi peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.

Pemerintah menargetkan 14,6–16 juta wisatawan asing berkunjung ke Indonesia sepanjang 2025, dengan kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di atas 5 persen. 

Dalam konteks ini, keberadaan BSI bukan sekadar sponsor acara, tetapi bagian dari strategi nasional memperkuat ekonomi syariah dan pariwisata berkelanjutan.

Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI mengambil peran aktif dalam memastikan pengalaman wisata halal hadir secara menyeluruh di area sirkuit Mandalika. 

Tahun ini, BSI menyediakan empat musala bagi penonton — tiga musala portabel dan satu mobil musala BSI — yang tersebar di area Grandstand B, Grandstand J, dan parkir VIP Deluxe, dengan kapasitas total lebih dari 150 orang.

Selain fasilitas ibadah, BSI juga menghadirkan mobil kas keliling dan booth literasi keuangan syariah, sebagai sarana edukasi bagi para pengunjung agar lebih mengenal sistem keuangan syariah. 

Langkah ini memperlihatkan bagaimana integrasi nilai spiritual dan ekonomi bisa berjalan seiring dalam mendukung kegiatan pariwisata.

BSI sebagai Sahabat Finansial, Sosial, dan Spiritual

Anggoro menegaskan, kehadiran BSI di MotoGP Mandalika bukan hanya sebatas dukungan finansial, tetapi juga wujud komitmen sosial dan spiritual perusahaan dalam mendampingi masyarakat menjalankan kehidupan yang sejalan dengan prinsip syariah.

“BSI hadir bukan hanya sebagai sahabat finansial, namun menjadi sahabat sosial dan spiritual yang mendampingi nasabah untuk berbuat kebaikan yang sejalan dengan nilai-nilai syariah,” ungkapnya.

Komitmen tersebut menjadi cerminan dari upaya BSI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama di daerah wisata seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dikenal sebagai salah satu World Best Halal Tourism Destination.

Dorong UMKM dan Desa Wisata Lewat Program BSI

Selain dukungan di ajang internasional, BSI juga memperkuat perekonomian lokal melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pembangunan Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia) di berbagai wilayah wisata.

Program ini menjadi bagian dari strategi besar BSI untuk menciptakan multiplier effect ekonomi di sektor pariwisata. Hingga Juni 2025, BSI telah membina lebih dari 4.700 pelaku UMKM lokal dari berbagai sektor seperti makanan dan minuman halal, fesyen, serta industri kreatif. 

Dukungan diberikan melalui pendampingan bisnis, literasi keuangan, dan kemudahan akses pembiayaan syariah.

Untuk memperluas jangkauan, BSI mendirikan BSI UMKM Center di empat kota besar — Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar — yang merupakan kawasan dengan konsentrasi UMKM tinggi sekaligus destinasi wisata utama. 

Fasilitas ini menjadi pusat pembinaan, pelatihan, serta inkubasi bisnis berbasis nilai-nilai syariah.

Selain itu, BSI juga menghadirkan solusi transaksi digital yang mendukung wisata halal, seperti jaringan lebih dari 5.000 ATM BSI, layanan BSI QRIS, serta BSI Agen yang tersebar di area destinasi wisata. 

Dengan transformasi digital ini, wisatawan domestik maupun mancanegara dapat lebih mudah bertransaksi secara aman dan sesuai prinsip syariah.

Desa BSI: Wujud Nyata Pemberdayaan Ekonomi Umat

Program Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia) menjadi salah satu inisiatif unggulan dalam memperkuat ekonomi berbasis komunitas. Hingga kini, terdapat 49 Desa dan sentra UMKM BSI yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia, termasuk dua titik pemberdayaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Desa BSI dibangun dengan tujuan mengoptimalkan potensi ekonomi lokal seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan. 

Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, program ini juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ekonomi berkelanjutan yang berpijak pada nilai-nilai sosial dan lingkungan.

BSI menilai, pemberdayaan berbasis syariah tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga mengubah status masyarakat dari mustahik (penerima zakat) menjadi muzaki (pemberi zakat). 

Dengan begitu, Desa BSI diharapkan tumbuh secara mandiri dan berkelanjutan, menjadi contoh nyata transformasi sosial ekonomi berbasis nilai keislaman.

Menuju Indonesia Pusat Ekonomi Syariah Dunia 2030

Langkah BSI di MotoGP Mandalika 2025 juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang nasional menuju Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia pada tahun 2030. 

Dukungan terhadap pariwisata halal, pemberdayaan UMKM, serta literasi keuangan syariah menjadi tiga pilar utama yang terus diperkuat.

Melalui integrasi antara sektor keuangan dan pariwisata, BSI menunjukkan bahwa ekonomi syariah bukan hanya berkutat pada produk perbankan, tetapi juga dapat menjadi penggerak utama sektor riil yang inklusif dan berdaya saing global.

Dengan semakin kuatnya kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat, Indonesia diyakini mampu menjadi salah satu pusat wisata halal terdepan di dunia — dan kehadiran BSI menjadi bagian penting dalam perjalanan tersebut.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

OPEC+ Hati-Hati Naikkan Produksi, Pasar Minyak Dunia Waspada Surplus

OPEC+ Hati-Hati Naikkan Produksi, Pasar Minyak Dunia Waspada Surplus

BYD Geser Dominasi Tesla, Pabrikan China Kian Perkasa di Pasar Mobil Listrik

BYD Geser Dominasi Tesla, Pabrikan China Kian Perkasa di Pasar Mobil Listrik

ATR/BPN Terapkan Blockchain Tanah, Era Baru Layanan Digital Dimulai

ATR/BPN Terapkan Blockchain Tanah, Era Baru Layanan Digital Dimulai

Udang Indonesia Aman Dikonsumsi, Pemerintah Pastikan Tak Melebihi Batas Radioaktif

Udang Indonesia Aman Dikonsumsi, Pemerintah Pastikan Tak Melebihi Batas Radioaktif

Dana Bedah 38.000 Rumah Siap Cair, Dorong Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Dana Bedah 38.000 Rumah Siap Cair, Dorong Pengentasan Kemiskinan Ekstrem