Senin, 06 Oktober 2025

Udang Indonesia Aman Dikonsumsi, Pemerintah Pastikan Tak Melebihi Batas Radioaktif

Udang Indonesia Aman Dikonsumsi, Pemerintah Pastikan Tak Melebihi Batas Radioaktif
Udang Indonesia Aman Dikonsumsi, Pemerintah Pastikan Tak Melebihi Batas Radioaktif

JAKARTA - Pemerintah menegaskan bahwa produk udang beku asal Indonesia yang sempat dikembalikan oleh Amerika Serikat (AS) tetap aman untuk dikonsumsi.#

Hasil pemeriksaan terbaru menunjukkan, kandungan radioaktif Cesium-137 (Cs-137) dalam produk tersebut jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Kepastian ini disampaikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan, setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDA) sempat menolak dan menarik sejumlah produk udang asal Indonesia dari pasaran karena diduga terkontaminasi zat radioaktif.

Baca Juga

BRI Dorong Ekonomi dan UMKM Lewat MotoGP Mandalika 2025

Udang Indonesia Diperiksa Ulang Setelah Dikembalikan AS

Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menjelaskan, beberapa kontainer udang beku yang dikirim dari Indonesia memang sempat ditolak dan dikembalikan ke Tanah Air oleh pihak Amerika. Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, ternyata tidak semua kontainer mengandung Cs-137 di atas batas aman. 

“Yang paling penting, ini kan ada beberapa kontainer yang dikembalikan. Nanti yang punya kewenangan ngecek BRIN,” ujar Zulhas di Jakarta pekan lalu, dikutip.

Menurutnya, pemeriksaan dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memastikan kadar Cs-137 dalam setiap sampel udang yang dikembalikan.

Zulhas juga mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia menetapkan batas maksimal Cs-137 sebesar 500 becquerel (Bq) per kilogram, sementara Amerika Serikat memiliki standar lebih tinggi, yakni 1.200 Bq/kg.

 “Kalau Cs-137 itu di atas ambang baku, kita juga punya standar 500 Bq/kg. Kalau Amerika itu 1200. Kita 500,” kata Zulhas.

Hasil Pemeriksaan BRIN: Kandungan Cs-137 di Bawah Batas Aman

Dari hasil uji laboratorium yang dilakukan BRIN, sebagian besar produk udang yang dikembalikan ternyata hanya mengandung 68 Bq/kg, jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan. Dengan hasil tersebut, pemerintah memastikan produk itu aman dan layak dikonsumsi oleh masyarakat.

“Jadi yang itu (hasil pemeriksaan 68) jelas silakan boleh dimakan. Kita (standarnya) 500, ini 68. Tapi kalau yang di atas 500, kita musnahkan,” jelas Zulhas.

Temuan ini sekaligus membantah kekhawatiran publik terhadap keamanan produk udang ekspor Indonesia yang sebelumnya menjadi sorotan akibat peringatan dari FDA.

Tidak Semua Produk Udang Positif Cs-137

Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga Kemenko Bidang Pangan, Bara Hasibuan, menjelaskan bahwa tidak semua produk udang yang dikembalikan oleh AS terbukti terkontaminasi Cs-137.
Ia menegaskan bahwa temuan kontaminasi awal hanya berasal dari sejumlah kontainer yang berada di pelabuhan Amerika, bukan dari keseluruhan pengiriman.

“Ada produk udang yang sudah sampai di AS, dan bahkan sudah dalam retail. Ditemukan kontaminasi itu sebetulnya di port (pelabuhan), di beberapa pelabuhan Amerika,” jelas Bara.

FDA kemudian mengeluarkan peringatan (alert) kepada jaringan ritel di AS, termasuk Walmart, untuk menarik produk udang beku merek Great Value yang dipasok oleh PT Bahari Makmur Sejahtera (BMS Foods).
Produk-produk tersebut kemudian di-recall dan sebagian besar dikembalikan ke Indonesia. “FDA memang alert retail yang sudah menjual itu, kemudian di-recall karena salah satunya adalah Walmart,” ujar Bara.

Ratusan Kontainer Udang Dikembalikan Bertahap ke Indonesia

Bara mengungkapkan bahwa tidak hanya produk yang sudah sampai di rak ritel, tetapi juga produk yang masih berada di pelabuhan dan dalam perjalanan menuju AS turut ditolak. Akibatnya, ratusan kontainer udang harus dikembalikan secara bertahap ke Indonesia.

“Ada juga dalam prosesnya itu beberapa ratus kontainer perjalanan menuju AS. Karena ada kejadian itu (temuan kontaminasi Cs-137) kemudian ditolak, sehingga harus kembali,” tuturnya.

Setibanya di Tanah Air, seluruh udang yang dikembalikan ditempatkan di bawah pengawasan Badan Karantina Indonesia dan BRIN untuk dilakukan pengujian ulang.
Pemeriksaan dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok, tempat udang disimpan sementara sebelum keputusan resmi dikeluarkan.

Sebagian Besar Produk Aman, Dikembalikan ke Produsen PT BMS

Hingga 30 September 2025, tercatat 26 kontainer udang yang dikembalikan oleh AS telah diperiksa oleh BRIN. Hasilnya, 18 kontainer di antaranya memang mengandung Cs-137, tetapi dalam kadar yang sangat rendah dan jauh di bawah batas ketentuan pemerintah.

“18 ditemukan memang ada kontaminasi tapi jauh, jauh di bawah. Sangat-sangat minim. Itu tidak sampai 1 (Bq/kg),” ungkap Bara.

Setelah dinyatakan aman, produk-produk tersebut dikembalikan ke pihak produsen, PT Bahari Makmur Sejahtera (BMS Foods), untuk ditangani lebih lanjut. “Kita memberikan sertifikat release kepada pemilik udang, yaitu PT BMS. Terserah oleh mereka diapakan itu, kita kembalikan ke mereka,” kata Bara.

Kasus Penarikan Produk Bermula dari Temuan FDA di AS

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah FDA mengumumkan penarikan produk udang beku merek Great Value pada Selasa (19/8/2025) waktu AS.
Produk tersebut diketahui berasal dari Indonesia dan dipasarkan melalui jaringan ritel besar Walmart di beberapa negara bagian seperti Florida, Texas, Georgia, dan Virginia Barat.

Dalam pernyataannya, FDA menyebutkan bahwa satu pengiriman udang dipastikan mengandung isotop radioaktif Cs-137, yang dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

“Jika Anda baru saja membeli salah satu lot udang beku Great Value dari Walmart, buanglah. Jangan makan atau sajikan produk ini,” tulis pernyataan resmi FDA.

“Distributor dan pengecer harus membuang produk ini dan tidak boleh menjual atau menyajikannya,” imbuh FDA.

Namun demikian, setelah dilakukan penelusuran dan pengujian di Indonesia, pemerintah memastikan hanya sebagian kecil produk yang mengandung Cs-137, dan semuanya berada di bawah batas aman konsumsi.

Pemerintah Pastikan Ekspor Udang RI Tetap Terjaga

Kementerian Koordinator Bidang Pangan menegaskan, kejadian ini tidak akan memengaruhi ekspor udang Indonesia ke AS dalam jangka panjang.
Pemerintah berkomitmen memperketat pengawasan mutu dan keamanan pangan ekspor agar kasus serupa tidak terulang.

Dengan temuan BRIN yang menunjukkan kadar Cs-137 aman, serta penanganan yang cepat dan transparan dari pemerintah, produk udang Indonesia tetap dinilai memenuhi standar internasional.
Langkah ini sekaligus memperkuat kepercayaan global terhadap keamanan pangan ekspor nasional.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

OPEC+ Hati-Hati Naikkan Produksi, Pasar Minyak Dunia Waspada Surplus

OPEC+ Hati-Hati Naikkan Produksi, Pasar Minyak Dunia Waspada Surplus

BYD Geser Dominasi Tesla, Pabrikan China Kian Perkasa di Pasar Mobil Listrik

BYD Geser Dominasi Tesla, Pabrikan China Kian Perkasa di Pasar Mobil Listrik

ATR/BPN Terapkan Blockchain Tanah, Era Baru Layanan Digital Dimulai

ATR/BPN Terapkan Blockchain Tanah, Era Baru Layanan Digital Dimulai

Dana Bedah 38.000 Rumah Siap Cair, Dorong Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Dana Bedah 38.000 Rumah Siap Cair, Dorong Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Harga BBM Terbaru 6 Oktober 2025: Pertamina dan Swasta Kompak Naik

Harga BBM Terbaru 6 Oktober 2025: Pertamina dan Swasta Kompak Naik