
JAKARTA - Pada Senin, 6 Oktober 2025, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta menunjukkan fluktuasi.
Berdasarkan data resmi dari infopangan.jakarta.go.id, beberapa komoditas mengalami kenaikan, sementara yang lain justru menurun. Pergerakan harga ini mencerminkan dinamika pasar yang normal, seiring penyesuaian pasokan dan permintaan dari pedagang serta konsumen.
Kenaikan paling signifikan tercatat pada bawang putih, yang kini dijual Rp 42.520 per kilogram, naik Rp 1.915 dibanding hari sebelumnya. Peningkatan ini menjadi sorotan, mengingat bawang putih menjadi salah satu bahan pokok penting dalam berbagai masakan sehari-hari.
Baca JugaTransformasi BP BUMN, Pemerintah Pisahkan Fungsi Regulator dan Operator
Kenaikan Harga Daging dan Minyak Goreng
Daging sapi juga mengalami peningkatan harga. Daging sapi bagian has paha belakang naik Rp 1.467 menjadi Rp 141.000 per kilogram, sementara daging sapi murni (semur) naik tipis Rp 380, menjadi Rp 135.333 per kilogram. Kenaikan ini diperkirakan dipengaruhi oleh pasokan yang lebih terbatas dan biaya produksi yang meningkat.
Selain daging, minyak goreng curah turut naik Rp 454 menjadi Rp 20.380 per kilogram, sedangkan telur ayam ras naik Rp 54 menjadi Rp 29.683 per kilogram.
Meskipun kenaikan relatif kecil, hal ini tetap dirasakan konsumen, khususnya bagi rumah tangga dengan pengeluaran harian untuk bahan pokok.
Komoditas yang Mengalami Penurunan
Di sisi lain, beberapa bahan pangan mengalami penurunan harga. Cabe merah besar turun paling signifikan, yakni Rp 2.874, menjadi Rp 57.633 per kilogram. Penurunan ini cukup terasa di pasar, karena cabe merah besar menjadi salah satu bumbu utama dalam berbagai masakan lokal.
Cabe merah keriting turun Rp 1.240, sementara cabe rawit hijau turun Rp 781 per kilogram. Penurunan harga ini diharapkan dapat sedikit meringankan pengeluaran rumah tangga, terutama bagi konsumen yang sering memasak dengan cabe sebagai bumbu utama.
Selain itu, bawang merah mengalami penurunan Rp 959, menjadi Rp 41.977 per kilogram, dan gula pasir turun Rp 58, menjadi Rp 18.463 per kilogram. Komoditas ayam broiler juga mencatat penurunan cukup signifikan Rp 3.020, menjadi Rp 38.480 per ekor, menjadikannya salah satu bahan pangan yang paling menurun hari ini.
Pergerakan Harga Beras Masih Fluktuatif
Untuk komoditas beras, pergerakan harga cenderung bervariasi. Hal ini menunjukkan bahwa pasokan tetap berjalan normal, meski ada sedikit penyesuaian di beberapa jenis beras. Berikut rincian harga beras hari ini:
Beras IR I (IR 64): naik Rp 143, menjadi Rp 15.835/kg
Beras IR II Ramos: naik Rp 158, menjadi Rp 14.965/kg
Beras IR III (Medium): turun Rp 209, menjadi Rp 13.656/kg
Beras IR 42 Pera: naik Rp 225, menjadi Rp 16.042/kg
Beras Setra I Premium: stabil di Rp 16.395/kg
Fluktuasi ini menunjukkan bahwa meskipun ada kenaikan di beberapa jenis beras, secara umum pasokan masih mencukupi dan harga tidak mengalami lonjakan drastis.
Analisis Pasar dan Dampaknya bagi Konsumen
Kenaikan harga bawang putih, daging sapi, dan minyak goreng mencerminkan dinamika biaya produksi dan distribusi.
Sementara itu, penurunan harga cabe, bawang merah, gula pasir, dan ayam broiler menunjukkan adanya pasokan yang lebih lancar atau penyesuaian dari pedagang.
Bagi konsumen, perubahan harga ini berarti pengeluaran rumah tangga perlu disesuaikan setiap harinya. Kenaikan bahan pokok utama seperti daging dan bawang putih dapat sedikit menekan anggaran, namun penurunan harga cabe dan ayam broiler bisa menjadi kompensasi.
Pergerakan harga yang fluktuatif juga menjadi indikator bahwa pasar pangan di Jakarta masih berjalan normal, dengan penawaran dan permintaan yang terus menyesuaikan. Pedagang dan konsumen diharapkan tetap waspada terhadap perubahan harga, agar perencanaan belanja lebih efektif dan efisien.
Pemantauan Harga Pangan Tetap Penting
Harga pangan di Jakarta pada Senin, 6 Oktober 2025, menunjukkan pola naik-turun yang khas. Bawang putih, daging sapi, dan minyak goreng mengalami kenaikan, sementara cabe, bawang merah, gula pasir, dan ayam broiler mengalami penurunan. Pergerakan harga beras pun bervariasi, menandakan pasokan berjalan normal.
Pemantauan harga secara rutin penting bagi rumah tangga dan pedagang, agar dapat menyesuaikan anggaran belanja dan strategi penjualan.
Dengan memahami dinamika pasar, konsumen dapat memanfaatkan penurunan harga, dan pedagang dapat menyiapkan stok dengan lebih baik.
Secara keseluruhan, fluktuasi harga hari ini mencerminkan keseimbangan antara pasokan dan permintaan di Jakarta, serta menunjukkan bagaimana berbagai faktor memengaruhi harga bahan pangan pokok yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari.

Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
HIPMI Jaya Jakarta Selatan Lantik Pengurus Baru, Fokus UMKM dan Lapangan Kerja
- Senin, 06 Oktober 2025
Berita Lainnya
One Global Capital Dorong Investor RI Maksimalkan Properti Asia Pasifik
- Senin, 06 Oktober 2025
4 Cara Mudah dan Hemat Menjelajahi Kyoto Jepang Pakai Transportasi Umum
- Senin, 06 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
Konsumen Dukung Kebijakan ESDM Batasi Impor BBM Nasional
- 06 Oktober 2025
3.
TNI Jadi Garda Terdepan Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- 06 Oktober 2025
4.
MotoGP Mandalika Dongkrak Ekonomi dan UMKM Lokal NTB
- 06 Oktober 2025