
JAKARTA - Di tengah semangat menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi dan pelestarian lingkungan, langkah baru ditempuh oleh Kangean Energy Indonesia Ltd. (KEI). Perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ini kini berada di garda terdepan eksplorasi migas berteknologi tinggi yang ramah lingkungan.
Wilayah perairan dangkal West Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi lokasi utama eksplorasi ini. KEI tidak sendiri, mereka melangkah bersama teknologi baru yang menjanjikan akurasi tinggi sekaligus mengurangi jejak ekologis: Ocean Bottom Nodal (OBN).
Teknologi ini bukan hanya alat eksplorasi, tetapi juga simbol perubahan pendekatan industri energi yang kini mulai beradaptasi dengan tuntutan zaman.
Baca Juga
OBN, Teknologi Canggih yang Mengubah Peta Eksplorasi
“Penggunaan teknologi OBN memungkinkan pencitraan bawah permukaan yang lebih tajam dan komprehensif,” ungkap Kampoi Naibaho, Manager Public Government Affair Kangean Energy Indonesia Ltd., Senin (22 September 2025).
Menurutnya, langkah ini menjadi tonggak penting menuju eksplorasi migas yang tidak hanya efisien, tetapi juga aman dan bertanggung jawab terhadap alam.
Berbeda dari metode konvensional yang menggunakan kabel panjang, OBN mengandalkan sensor independen atau node yang ditempatkan langsung di dasar laut. Teknologi ini bekerja seperti jaringan mata-mata bawah laut yang merekam data dari berbagai sudut dan arah.
Keunggulannya tidak main-main. Dengan kemampuan merekam gelombang P dan S hingga 3 atau 4 komponen (3C/4C), data yang dihasilkan sangat detail, bahkan di bawah struktur geologi yang kompleks.
Namun, keunggulan utama teknologi ini bukan hanya pada kualitas data, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan laut.
Solusi Modern untuk Eksplorasi yang Lebih Bersih
Teknologi OBN disebut-sebut sebagai lompatan besar dalam eksplorasi migas ramah lingkungan. Tidak seperti metode lama yang bisa mengganggu lalu lintas laut dan aktivitas nelayan, OBN justru dirancang agar minim gangguan terhadap kehidupan di laut.
Dengan intensitas air gun yang lebih rendah, potensi polusi akustik yang bisa mengganggu biota laut seperti paus dan lumba-lumba juga dapat ditekan.
Fleksibilitas teknologi ini pun jadi nilai tambah. Ia bisa digunakan di area yang memiliki infrastruktur dasar laut seperti kabel atau pipa, tanpa risiko keselamatan tinggi.
KEI juga sangat berhati-hati dalam pelaksanaan teknisnya. “Kami menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap tahapan, termasuk pemasangan node menggunakan ROV agar tidak merusak ekosistem dasar laut seperti terumbu karang,” tegas perwakilan KEI.
Langkah ini membuktikan bahwa eksplorasi migas masa kini tidak lagi bisa dipisahkan dari kepedulian terhadap alam.
Mengedepankan Keterbukaan dan Keterlibatan Komunitas
Kesuksesan proyek eksplorasi migas modern tidak hanya ditentukan oleh teknologi, tetapi juga oleh transparansi dan dukungan masyarakat. KEI tampaknya memahami betul hal ini.
Sejak awal Juni 2025, setidaknya enam kali kegiatan sosialisasi formal telah dilakukan. Lokasinya tersebar mulai dari Sumenep hingga desa-desa yang berada di sekitar wilayah survei.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari OPD Pemprov Jawa Timur, Pemkab Sumenep, Lantamal V, Lanal Batuporon, hingga tokoh masyarakat lokal.
“Kehadiran tokoh masyarakat dan pemerintah daerah sangat membantu menjaga transparansi dan kelancaran kegiatan,” ujar Kampoi Naibaho.
Tujuan utamanya jelas: membangun komunikasi dua arah yang terbuka agar tidak ada kesalahpahaman atau keresahan dari masyarakat yang wilayahnya terdampak.
Perlindungan Nelayan dan Konservasi Jadi Prioritas
Selain edukasi dan sosialisasi, KEI juga melakukan pemetaan sosial sejak tahun 2024. Pemetaan ini bertujuan untuk memahami secara rinci pola mata pencaharian nelayan dan dampak potensi gangguan terhadap mereka.
Hasil dari pemetaan ini kemudian menjadi dasar penyusunan Surat Keputusan Bupati terkait kompensasi dan ganti rugi. Dengan pendekatan ini, nelayan yang terdampak secara langsung tidak dibiarkan begitu saja, tetapi dilindungi secara transparan.
KEI juga menyusun jadwal survei dengan mempertimbangkan waktu migrasi biota laut agar tidak mengganggu proses alami ekosistem laut.
Selain itu, protokol konservasi laut diterapkan secara ketat. Ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk tidak hanya mengejar target produksi, tetapi juga menjaga kesinambungan lingkungan jangka panjang.
Jalan Baru Menuju Eksplorasi Energi Berkelanjutan
Melalui pendekatan teknologi canggih, kehati-hatian operasional, dan keterlibatan masyarakat, KEI menunjukkan bahwa eksplorasi migas tidak harus berbenturan dengan kelestarian lingkungan.
Justru sebaliknya, jika dilakukan dengan prinsip yang benar, eksplorasi bisa menjadi contoh praktik industri yang bertanggung jawab.
Dengan segala upaya yang dilakukan di laut Sumenep, KEI menghadirkan harapan baru bagi industri energi di Indonesia.
Langkah ini membuktikan bahwa modernisasi eksplorasi bukan hanya soal efisiensi dan keuntungan, tetapi juga soal menjaga masa depan bersama.

Zahra
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
GoTo Amankan Pinjaman Rp4,65 Triliun untuk Dukung Pertumbuhan Ekosistem
- Selasa, 23 September 2025
Terpopuler
1.
IPO Merdeka Gold Dorong Kapitalisasi Pasar Bursa Efek
- 23 September 2025
2.
Emas Tembus Rp62 Juta, Didukung Pemangkasan Suku Bunga
- 23 September 2025
3.
Menkeu Purbaya Siapkan Gebrakan Dorong Penerimaan Pajak
- 23 September 2025
4.
SIDO Lakukan Buyback Saham, Tanda Optimisme Pasar
- 23 September 2025
5.
IHSG Berpeluang Naik, Ini Saham yang Wajib Dipantau Investor
- 23 September 2025