
JAKARTA - Pasar modal Indonesia kembali menjadi sorotan pada perdagangan Selasa (23 September 2025). Setelah melemah tipis pada awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan memiliki peluang untuk menguat terbatas.
Optimisme ini didorong oleh analisis teknikal yang memperlihatkan adanya ruang bagi indeks untuk kembali bergerak di zona hijau, meski risiko koreksi tetap membayangi.
Berdasarkan proyeksi, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang 8.098–8.155, seiring dengan kecenderungan investor untuk mencermati saham-saham berfundamental kuat.
Baca Juga
IHSG Awal Pekan Masih Tertekan
Pada perdagangan Senin (22 September 2025), IHSG ditutup melemah tipis 0,14% ke posisi 8.040,03. Koreksi ini terjadi meski mayoritas sektor saham masih menghijau, dengan nilai transaksi harian mencapai Rp23,1 triliun.
Data RTI mencatat, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 8.087,92 dan level terendah 8.005,34. Tercatat sebanyak 297 saham melemah, 371 saham menguat, dan 132 saham stagnan.
Di sisi lain, indeks LQ45 melemah lebih dalam, yakni 0,75% ke posisi 803,89, menandakan adanya tekanan jual pada sejumlah saham unggulan.
Analis Prediksi Potensi Penguatan
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai skenario terbaik pergerakan IHSG masih berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 5. Hal ini membuka peluang bagi indeks untuk menguat ke rentang 8.098–8.155.
"Namun, worst case IHSG rawan terkoreksi cukup dalam ke 7.383–7.534," ungkap Herditya dalam catatannya.
Herditya menyebut IHSG memiliki level support di 7.983 dan 7.899, serta resistance di 8.098. Dengan demikian, peluang penguatan tetap ada meski investor perlu mewaspadai risiko koreksi lebih dalam.
Sementara itu, riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas pada perdagangan Selasa ini. Level support diperkirakan berada di 7.850, sementara resistance di 8.090.
Rekomendasi Saham Hari Ini
Selain proyeksi IHSG, perhatian investor juga tertuju pada sejumlah saham pilihan yang dinilai memiliki prospek menarik.
Dari Pilarmas Investindo Sekuritas, rekomendasi jatuh pada:
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Sementara Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas merekomendasikan saham-saham berikut:
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)
PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA)
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
Rekomendasi Teknikal Saham
Berdasarkan analisis teknikal MNC Sekuritas, terdapat beberapa saham yang berpotensi memberikan peluang investasi, antara lain:
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) – Buy on Weakness
ARCI naik 7,34% ke 950 disertai volume pembelian.
Buy on Weakness: 805–905
Target Price: 995, 1.040
Stoploss: di bawah 775
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) – Buy on Weakness
BRPT menguat 7,33% ke 3.220 dengan dominasi volume beli.
Buy on Weakness: 2.950–3.080
Target Price: 3.350, 3.420
Stoploss: di bawah 2.850
PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) – Spec Buy
BUVA melonjak 13,08% ke 484 dengan volume tinggi.
Spec Buy: 466–476
Target Price: 520, 535
Stoploss: di bawah 452
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) – Spec Buy
ENRG menguat 7,14% ke 675 disertai akumulasi beli.
Spec Buy: 645–665
Target Price: 705, 760
Stoploss: di bawah 625
Sektor Saham yang Mendominasi
Di tengah fluktuasi IHSG, sejumlah sektor berhasil mencatatkan kinerja positif. Dari 11 sektor yang ada, hanya dua sektor yang terkoreksi, yakni kesehatan (-0,23%) dan keuangan (-0,27%).
Sebaliknya, sektor industri mencatat kenaikan tertinggi 2,43%, disusul sektor infrastruktur 1,76%, transportasi 1,29%, dan energi 1,25%. Sektor properti, teknologi, serta consumer goods juga turut menguat dengan kenaikan moderat.
Kenaikan sektor-sektor tersebut menjadi sinyal bahwa investor masih memiliki keyakinan terhadap prospek jangka menengah, meski volatilitas harian tetap terjadi.
Transaksi Saham dan Sentimen Pasar
Total frekuensi perdagangan pada awal pekan mencapai 2,31 juta kali, dengan volume 39,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp23,1 triliun turut dipengaruhi oleh transaksi negosiasi saham AMMN yang mencapai Rp2,4 triliun.
Di pasar negosiasi, saham AMMN turun 3,05% ke Rp7.441 dengan volume perdagangan lebih dari 3,1 juta saham.
Selain faktor teknikal, pasar juga terus mencermati dinamika global, termasuk sentimen dari Wall Street, fluktuasi harga komoditas, hingga pergerakan kurs rupiah yang berada di kisaran Rp16.582 per dolar AS.
Dengan proyeksi penguatan IHSG di kisaran 8.098–8.155, investor memiliki peluang untuk mencermati saham-saham pilihan dengan strategi yang hati-hati. Meski risiko koreksi masih terbuka, rekomendasi teknikal dari para analis dapat menjadi panduan penting dalam menentukan langkah investasi.
Sektor industri, infrastruktur, dan energi yang terus menguat juga bisa menjadi pilihan bagi investor yang ingin memanfaatkan momentum pemulihan pasar.
Namun demikian, keputusan investasi tetap berada di tangan masing-masing pelaku pasar. Analisis yang matang serta manajemen risiko menjadi kunci agar potensi keuntungan dapat diraih secara optimal.

Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Anggito Abimanyu Resmi Pimpin LPS Periode 2025–2030
- 23 September 2025
2.
Merdeka Gold Resmi IPO, Bukukan Dana Segar Triliunan
- 23 September 2025
3.
Harga Emas Spot Tembus US$3.747,08 Per Troy Ounce
- 23 September 2025
4.
5 Hal Pribadi yang Sebaiknya Tidak Diceritakan ke Oranglain
- 23 September 2025
5.
Singkong Rebus: Kombinasi Makanan yang Harus Dihindari
- 23 September 2025