
JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia menegaskan dominasinya sebagai perusahaan asuransi jiwa dengan aset terbesar di Indonesia per Juni 2025. Laporan keuangan unaudited menunjukkan total aset mencapai Rp62,73 triliun.
Director & Chief of Finance Manulife Indonesia, Meylindawati, menyebut capaian ini tidak terlepas dari strategi diversifikasi portofolio investasi yang dijalankan perusahaan. Strategi tersebut membantu menekan risiko terkonsentrasi sekaligus menjaga pertumbuhan yang stabil.
Diversifikasi dan Inovasi Jadi Kunci
Baca Juga
Portofolio investasi Manulife per Juni 2025 terdiri dari kombinasi Surat Berharga Negara (SBN), saham, reksadana, dan instrumen lain. Nilai terbesar terdapat pada SBN, yakni sekitar Rp28,49 triliun dari total aset.
Meylindawati menyatakan, Manulife berencana terus berinovasi untuk memberikan solusi kepada nasabah. Strategi ini mencakup peluncuran produk baru serta perluasan jaringan kantor pemasaran di berbagai kota.
Selain itu, perusahaan mengoptimalkan proses melalui digitalisasi dan pemanfaatan teknologi, termasuk layanan Artificial Intelligence (AI) Assistant. Layanan ini memudahkan tenaga pemasar dalam memberikan informasi produk, mengelola polis, dan memberikan bantuan online secara cepat.
Fondasi Keuangan Kuat
Manulife juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Rasio Risk Based Capital (RBC) perusahaan per Juni 2025 tercatat 668%, jauh di atas batas minimum yang ditetapkan. RBC yang kuat menjadi fondasi untuk menjaga stabilitas aset dan kepercayaan nasabah.
Rasio ini memastikan perusahaan mampu memenuhi kewajiban kepada nasabah sekaligus mendukung ekspansi bisnis secara berkelanjutan. Dengan basis keuangan yang solid, Manulife tetap unggul di tengah persaingan industri asuransi jiwa.
Posisi Manulife di Industri Asuransi
Berdasarkan catatan industri per Juni 2025, Manulife Indonesia menempati posisi pertama sebagai asuransi jiwa dengan aset terbesar. Di posisi kedua ada PT Indolife Pensiontama dengan aset Rp61,33 triliun, diikuti PT Prudential Life Assurance Rp57,48 triliun, dan PT Axa Mandiri Financial Services Rp42,17 triliun.
Posisi lima besar dilengkapi PT AIA Financial dengan aset Rp40,91 triliun dan PT Asuransi Allianz Life Indonesia Rp35,93 triliun. Posisi tujuh hingga sepuluh ditempati PT Asuransi Jiwa IFG (Rp33,90 triliun), PT BNI Life Insurance (Rp26,88 triliun), PT Asuransi BRI Life (Rp26,87 triliun), dan PT Asuransi Jiwa Sequis Life (Rp21,34 triliun).
Strategi Pertumbuhan Jangka Panjang
Manulife memanfaatkan posisi aset terbesar untuk mendorong inovasi produk dan layanan nasabah. Perusahaan menekankan pengelolaan risiko, diversifikasi investasi, serta peningkatan kapabilitas digital sebagai pilar pertumbuhan berkelanjutan.
Selain itu, Manulife aktif menjalankan program tanggung jawab sosial, seperti pembangunan sarana air bersih dan sanitasi, sebagai bagian dari strategi memperkuat citra perusahaan dan hubungan dengan masyarakat.
Dengan langkah-langkah ini, Manulife tidak hanya memimpin dari sisi aset, tetapi juga menunjukkan kesiapan menghadapi persaingan industri dan perubahan pasar, sambil menjaga stabilitas keuangan dan kepercayaan nasabah.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
GoTo Amankan Pinjaman Rp4,65 Triliun untuk Dukung Pertumbuhan Ekosistem
- Selasa, 23 September 2025
Terpopuler
1.
Cara Praktis Beli Token Listrik PLN Lewat OVO
- 23 September 2025
2.
GoPay Hadirkan Split Bill untuk Patungan Bayar Tagihan
- 23 September 2025
3.
Rupiah Tertekan Geopolitik Global dan Prediksi Suku Bunga
- 23 September 2025
4.
IHSG Berpeluang Naik, Saham Big Caps Jadi Andalan Investor
- 23 September 2025
5.
BSS Parking Ekspansi Surabaya, Siap Sambut IPO 2025
- 23 September 2025