Pemerintah dan PLN Fokus Selesaikan Pemerataan Listrik Nasional

Senin, 20 Oktober 2025 | 14:12:51 WIB
Pemerintah dan PLN Fokus Selesaikan Pemerataan Listrik Nasional

JAKARTA - Pemerataan akses listrik menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia untuk memastikan seluruh masyarakat di pelosok negeri menikmati terang yang sama. 

Hingga saat ini, PT PLN (Persero) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus bergerak cepat membangun jaringan listrik yang akan membuka kesempatan baru bagi lebih dari 77 ribu keluarga di 1.285 desa hingga akhir 2025. 

Program ini tidak hanya soal memasang kabel dan tiang listrik, melainkan juga tentang membuka pintu perubahan yang membawa peningkatan kualitas hidup, pendidikan, dan perekonomian di daerah-daerah terpencil.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, saat meninjau progres Program Listrik Desa sekaligus melakukan penyalaan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Desa Bandar Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, menegaskan bahwa listrik adalah hak setiap warga negara. 

“Target Bapak Presiden Prabowo yang kami terjemahkan dalam arah kebijakan adalah penyelesaian pemerataan listrik di seluruh Indonesia pada 2029–2030,” ujarnya. 

Komitmen pemerintah ini menjadi langkah nyata untuk menghapuskan ketimpangan energi yang selama ini masih dirasakan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Infrastruktur Listrik Menjangkau Wilayah 3T

Pembangunan jaringan listrik yang dilakukan PLN tahun ini menargetkan pemasangan jaringan tegangan menengah sepanjang 4.770 kilometer sirkuit dan jaringan tegangan rendah sepanjang 3.265 kilometer sirkuit. 

Selain itu, 94.040 kilovolt ampere (kVA) gardu distribusi juga akan dibangun demi memastikan pasokan listrik yang stabil dan merata di desa-desa tersebut.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan bahwa program ini bukan sekadar soal angka atau target teknis, melainkan soal dampak sosial yang luar biasa. 

“Melalui listrik, perubahan besar dapat terjadi bagi masyarakat, mulai dari peningkatan taraf hidup, pertumbuhan ekonomi desa, hingga pembukaan lapangan kerja baru,” jelasnya. PLN siap menjalankan amanat pemerintah untuk menerangi seluruh negeri tanpa terkecuali.

Di wilayah Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin, terdapat sebelas desa yang menjadi bagian dari Program Lisdes Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2025. 

Tujuh desa di antaranya Desa Bandar Jaya, Epil Barat, Kepayang, Mangsang, Muara Merang, Pangkalan Bulian, dan Sako Suban akan segera menikmati akses listrik baru yang diharapkan mampu membawa dampak positif besar.

Harapan dan Perjuangan Warga Desa

Warga desa yang selama ini bergantung pada sumber penerangan terbatas menyambut antusias kehadiran listrik baru ini. Rosidin, Kepala Desa Bandar Jaya, mengungkapkan rasa syukur atas kerja keras pemerintah dan PLN dalam merealisasikan program yang telah dinantikan selama hampir satu dekade. 

“Hampir sekitar 10 tahun warga menunggu. Alhamdulillah, dalam waktu yang dekat ini, jaringan listrik dan sarana penerangan khususnya untuk masyarakat bakal terealisasi. Listrik ini sangat membantu perekonomian warga dan mendukung anak-anak kami belajar dengan lebih baik,” ungkapnya haru.

Sementara itu, Rohiya, warga Dusun 4 Sungai Putih, yang selama ini mengandalkan genset untuk penerangan malam hari dengan biaya mencapai Rp25 ribu per malam, menyampaikan harapan agar proses pemasangan listrik dapat segera selesai. 

“Biasanya kami nyalakan genset dari jam enam sampai jam sembilan malam. Kalau sedang tak punya uang, ya gelap-gelapan. Semoga semuanya diberi keselamatan dan kelancaran dalam memasang listrik sampai ke desa kami,” ujarnya penuh harap.

Keberpihakan Negara Dalam Keadilan Energi

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur kelistrikan di daerah terpencil memang menghadapi tantangan biaya yang cukup tinggi dan sering kali tidak menguntungkan secara bisnis. Namun, keberpihakan negara menjadi hal mutlak untuk menjamin keadilan sosial dalam akses energi. 

“Jadi itu (melistriki desa) biayanya cukup tinggi, tapi negara harus hadir untuk memastikan itu (penerangan). Bapak Presiden sangat konsen untuk bagaimana bisa memberikan layanan listrik sebagai bentuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” paparnya.

Pemerintah bertekad untuk terus mendorong program ini agar lebih banyak desa dan dusun di seluruh Indonesia yang dapat bebas dari kegelapan. 

Presiden Prabowo bahkan menargetkan 5.758 desa dan 4.310 dusun bisa segera menikmati listrik dalam beberapa tahun mendatang.

Dampak Listrik Bagi Masyarakat dan Perekonomian Desa

Penerangan listrik di daerah-daerah yang sebelumnya gelap tidak hanya memberikan manfaat praktis, tetapi juga membuka peluang baru. Anak-anak yang sebelumnya sulit belajar malam hari karena keterbatasan penerangan kini dapat belajar lebih lama dengan nyaman. 

Usaha kecil di desa dapat tumbuh karena keberadaan listrik membuka kemungkinan mengoperasikan mesin dan peralatan yang sebelumnya tak bisa digunakan. 

Lebih jauh lagi, kehadiran listrik menjadi fondasi bagi perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat desa yang lebih inklusif.

Darmawan Prasodjo mengungkapkan, “Ini bukan sekadar angka, tapi kehidupan yang berubah. Anak-anak bisa belajar malam hari, usaha kecil bisa tumbuh, dan desa jadi lebih sejahtera.” 

Dengan semangat tersebut, PLN terus memperkuat komitmen untuk menyelesaikan agenda pemerataan listrik hingga wilayah-wilayah 3T.

Menuju Indonesia Terang 2030

Program Listrik Desa yang terus berjalan merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam memenuhi janji keadilan energi. 

Pemerintah tidak hanya mengandalkan pembangunan infrastruktur di kota-kota besar tetapi juga berani melangkah ke daerah-daerah yang secara geografis dan ekonomi sulit dijangkau. 

Membangun listrik di desa-desa terpencil ini adalah bukti nyata hadirnya negara dalam upaya mempersempit kesenjangan pembangunan dan menjamin hak setiap warga negara untuk menikmati kemajuan teknologi dan layanan dasar.

Dengan target penyelesaian pemerataan listrik pada 2029–2030, Indonesia semakin dekat menuju masa depan di mana semua warga, tanpa kecuali, dapat menikmati manfaat listrik sebagai kebutuhan dasar yang mendorong peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan.

Pembangunan jaringan listrik sepanjang ribuan kilometer oleh PLN dalam Program Listrik Desa hingga akhir 2025 menandai babak baru dalam pemerataan akses energi di Indonesia. 

Lebih dari 77 ribu keluarga di 1.285 desa akan segera merasakan terang listrik yang tidak hanya mengubah malam mereka tetapi juga masa depan mereka. 

Pemerintah, melalui Kementerian ESDM dan PLN, menunjukkan keseriusan dalam memastikan bahwa keadilan sosial dan kemajuan teknologi dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di pelosok dan daerah 3T.

Dengan dukungan kuat dari pemerintah dan komitmen PLN, Indonesia bergerak mantap menuju visi Indonesia terang di tahun 2030, menjadikan listrik bukan lagi kemewahan, tetapi hak dasar yang diterima oleh semua warga tanpa terkecuali.

Terkini