JAKARTA - Jalan menuju Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, kini berangsur lancar setelah sebelumnya terendam banjir dan tersumbat material longsor. Sungai yang sebelumnya meluap akibat kayu dan tanah longsor telah dibersihkan sehingga arus air kembali normal.
Kecamatan Tukka termasuk wilayah terdampak parah. Sejumlah desa sempat sulit dijangkau karena jalan berubah menjadi aliran sungai sementara, menyulitkan mobilisasi bantuan dan aktivitas warga sehari-hari.
Aliran Sungai Aek Godang dan Sungai Sigotom sebelumnya tersumbat kayu gelondongan dan material longsor. Hal ini menyebabkan luapan air menutupi badan jalan sehingga akses menjadi terhambat dan kondisi darurat pun sempat terjadi.
Baca Juga
Gotong Royong dan Alat Berat Percepat Normalisasi
Warga setempat bersama BPBD, BNPB, polisi, TNI, dan aparat desa bahu-membahu membersihkan aliran sungai dan membuat parit. Adian Siregar, warga Kelurahan Tukka, mengatakan alat berat telah bekerja beberapa hari terakhir untuk menormalkan aliran sungai.
“Sekarang aliran sungainya mulai lancar, air tidak lagi meluap ke jalan, mobil pun sudah bisa lewat,” kata Adian.
Kegiatan gotong royong dan pengerukan sungai menunjukkan koordinasi yang baik antara aparat pemerintah dan masyarakat. Upaya ini juga menjadi kunci agar distribusi bantuan kembali lancar ke wilayah terdampak.
Distribusi Bantuan dan Kebutuhan Air Bersih
Membaiknya akses jalan ikut memperlancar aliran bantuan logistik, namun kebutuhan air bersih masih menjadi tantangan. Adian menyebutkan, meski toren air telah didistribusikan ke hampir setiap dusun, suplai masih dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan warga.
“Setelah air surut, bantuan makin banyak masuk. Tapi air bersih masih agak sulit. Sudah ada bantuan toren hampir di setiap dusun, ada yang diisi sampai tiga kali sehari, tapi masih belum cukup,” ungkapnya.
Pemerintah daerah bersama relawan berupaya memastikan distribusi air bersih merata. Prioritas diberikan pada dusun-dusun yang paling terdampak dan masih kesulitan memperoleh akses air minum layak.
Pembersihan Lingkungan dan Dukungan Masyarakat
Selain aliran sungai, alat berat juga dikerahkan untuk membersihkan rumah dan lingkungan warga. Marlina, warga Dusun Gotom, menyampaikan bahwa tanah dari gang-gang rumah diangkat ke tempat lebih rendah agar wilayah pemukiman kembali aman.
“Gang di dusun kami sedang dikeruk, tanahnya dipindahkan ke tempat yang lebih rendah. Tapi harapannya alat berat bisa ditambah supaya pembersihan lebih cepat,” jelas Marlina.
Proses pembersihan ini menunjukkan kolaborasi yang efektif antara masyarakat dan aparat pemerintah. Warga tetap terlibat aktif, memastikan bahwa perbaikan infrastruktur dan lingkungan berjalan dengan cepat dan tepat sasaran.
Celo
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Mekanisme Bantuan Internasional Jadi Sorotan Pemkot Medan
- 20 Desember 2025
2.
Pemkot Medan Alihkan Bantuan Beras UEA ke Muhammadiyah
- 20 Desember 2025
3.
4.
Prakiraan Cuaca BMKG Sabtu 20 Desember 2025, Waspadai Hujan Petir
- 20 Desember 2025




.jpg)






