Sabtu, 20 Desember 2025

Mekanisme Bantuan Internasional Jadi Sorotan Pemkot Medan

Mekanisme Bantuan Internasional Jadi Sorotan Pemkot Medan
Mekanisme Bantuan Internasional Jadi Sorotan Pemkot Medan

JAKARTA - Pengembalian bantuan beras 30 ton oleh Pemerintah Kota Medan memunculkan sorotan terkait mekanisme bantuan internasional. Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, menegaskan pengembalian itu bukan karena penolakan, melainkan karena prosedur penerimaan tidak sesuai aturan.

Setelah menerima bantuan, Tito langsung berkomunikasi dengan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) dan menemukan fakta bahwa bantuan berasal dari Red Crescent atau Bulan Sabit Merah, sebuah organisasi non-pemerintah (NGO), bukan langsung dari pemerintah UEA.

Kesalahpahaman sempat muncul karena bantuan dianggap sebagai hubungan government to government. Pemkot Medan merasa belum ada mekanisme jelas untuk menerima bantuan semacam itu sehingga pengembalian diputuskan.

Baca Juga

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Selama Libur Natal Tahun Ini

Alasan Pemkot Medan Mengembalikan Bantuan Beras

Tito menjelaskan, Wali Kota Medan, Rico Waas, menilai bantuan yang diterima tidak sesuai prosedur resmi. Bantuan internasional biasanya memerlukan mekanisme khusus, terutama untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas distribusi.

Pengembalian bantuan dilakukan bukan sebagai bentuk penolakan, tetapi sebagai langkah untuk menjaga ketertiban administrasi dan memastikan bantuan diterima sesuai aturan. Bantuan beras kini diserahkan kepada Muhammadiyah untuk dimanfaatkan di medical center dan kemudian didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dengan mekanisme yang jelas, pemerintah berharap bantuan internasional bisa lebih tepat sasaran dan efektif, tanpa menimbulkan kebingungan antara pemerintah daerah dan pihak penyumbang.

Koordinasi Pemerintah dengan Organisasi Internasional

Tito juga membeberkan proses koordinasi terkait bantuan lain dari organisasi internasional. Misalnya, pengajuan bantuan oleh Pemerintah Aceh kepada UNDP dan UNICEF dilakukan tanpa sepengetahuan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf.

Ternyata, surat pengajuan dikirim oleh staf daerah, kemungkinan Sekda, karena adanya tawaran bantuan dari organisasi internasional tersebut. Meski begitu, pemerintah tetap berkomunikasi dengan UNDP dan UNICEF untuk memfasilitasi bantuan yang diperlukan.

Bantuan yang diberikan oleh organisasi internasional difokuskan pada konseling, terutama untuk anak-anak dan wanita, agar dampak sosial bencana dapat diminimalkan. Mekanisme distribusi dan bentuk bantuan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

Mekanisme Bantuan dan Pelajaran bagi Pemerintah Daerah

Kejadian ini menegaskan pentingnya pemahaman mekanisme bantuan internasional bagi pemerintah daerah. Bantuan non-government seperti Red Crescent memerlukan prosedur berbeda dibanding bantuan resmi dari pemerintah asing.

Koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan organisasi donor menjadi kunci agar bantuan sampai ke masyarakat dengan efektif dan sesuai regulasi. Kesalahan interpretasi antara government to government dan NGO dapat dihindari melalui komunikasi yang jelas.

Tito menekankan, mekanisme yang tepat akan mempercepat distribusi bantuan, memastikan transparansi, dan menjaga hubungan baik dengan pihak donor. Hal ini juga menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah dalam mengelola bantuan internasional di masa depan.

Celo

Celo

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bandara Soetta Ramai Penumpang Jelang Libur Akhir Tahun

Bandara Soetta Ramai Penumpang Jelang Libur Akhir Tahun

Update Harga Sembako Jawa Timur Sabtu, 20 Desember 2025!

Update Harga Sembako Jawa Timur Sabtu, 20 Desember 2025!

Prabowo Apresiasi 91 Emas Indonesia di SEA Games

Prabowo Apresiasi 91 Emas Indonesia di SEA Games

BUMN Bersinergi Danantara Turunkan Bantuan Cepat Aceh

BUMN Bersinergi Danantara Turunkan Bantuan Cepat Aceh

Akses Jalan Tukka Tapteng Mulai Pulih Pascabencana

Akses Jalan Tukka Tapteng Mulai Pulih Pascabencana