Harga TBS Kelapa Sawit Kaltim Turun, Petani Diminta Perkuat Kemitraan Strategis
- Selasa, 04 November 2025
 
                                             JAKARTA - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Timur kembali mengalami penurunan pada periode 16–31 Oktober 2025. Penurunan ini terjadi seiring melemahnya harga crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel) di pasar global.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ahmad Muzakkir, menjelaskan bahwa turunnya harga CPO dan kernel menjadi acuan utama dalam penetapan harga TBS di daerah. “Merosotnya harga CPO dan kernel otomatis berdampak pada nilai jual TBS yang diterima petani kelapa sawit di Kaltim,” ujar Muzakkir pada Senin, 3 November 2025.
Rincian Harga TBS Berdasarkan Umur Tanaman
Baca JugaIPC TPK Buka Rute Langsung Tanjung Priok–Vietnam, Dorong Ekspor Nasional
Berdasarkan rapat penetapan harga, rata-rata tertimbang harga CPO untuk periode tersebut ditetapkan sebesar Rp14.313,01 per kilogram, sementara harga kernel berada di angka Rp12.943,94 per kilogram dengan indeks K sebesar 89,06 persen.
Adapun rincian harga TBS berdasarkan umur tanaman sawit adalah:
Umur 3 tahun: Rp2.961,63/kg
Umur 4 tahun: Rp3.156,10/kg
Umur 5 tahun: Rp3.177,22/kg
Umur 6 tahun: Rp3.211,93/kg
Umur 7 tahun: Rp3.231,72/kg
Umur 8 tahun: Rp3.255,69/kg
Umur 9 tahun: Rp3.325,91/kg
Umur 10 tahun: Rp3.364,82/kg
Muzakkir menegaskan bahwa daftar harga tersebut berlaku bagi petani sawit yang telah bermitra dengan pabrik kelapa sawit (PKS), terutama untuk kebun plasma.
Kemitraan sebagai Kunci Kestabilan Harga
Muzakkir menekankan pentingnya kemitraan antara kelompok tani dan pabrik minyak sawit (PMS) untuk menjaga kestabilan harga TBS. Dengan kemitraan yang transparan, harga jual TBS tidak mudah dipermainkan oleh tengkulak.
Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani sawit di Kaltim. Melalui model kemitraan yang adil, petani menerima harga sesuai standar dan taraf hidup mereka dapat meningkat.
Dampak Penurunan Harga bagi Petani
Penurunan harga TBS berdampak langsung pada pendapatan petani, terutama di kebun mandiri yang tidak memiliki kemitraan dengan PKS. Kondisi ini membuat petani lebih rentan terhadap fluktuasi harga pasar global.
Namun, petani yang sudah tergabung dalam kemitraan PMS memiliki peluang lebih baik untuk mendapatkan harga yang stabil. Transparansi harga dan kontrak jelas menjadi pelindung terhadap ketidakpastian pasar.
Upaya Pemerintah dan Dinas Perkebunan
Dinas Perkebunan Kaltim terus mendorong pembentukan kemitraan antara petani dan pabrik sawit. Strategi ini mencakup penyusunan daftar harga transparan dan pengawasan kualitas TBS agar memenuhi standar industri.
Muzakkir menambahkan bahwa mekanisme ini menjadi sarana perlindungan bagi petani sekaligus memastikan keberlanjutan industri sawit di Kaltim. Dengan harga yang adil, pertumbuhan ekonomi lokal dapat terus terjaga.
Pentingnya Transparansi dan Standar Harga
Transparansi harga TBS merupakan faktor penting untuk meningkatkan kepercayaan petani terhadap pasar. Penetapan harga berdasarkan rata-rata CPO dan kernel membuat proses lebih objektif dan adil bagi seluruh pihak.
Petani juga didorong untuk mengikuti mekanisme ini agar harga jual tidak lagi bergantung pada tengkulak atau pihak ketiga. Standar harga ini menjadi acuan utama dalam menjaga keseimbangan pasar sawit lokal.
Harga TBS kelapa sawit di Kaltim menurun akibat tekanan pasar global, namun kemitraan strategis dengan pabrik sawit bisa menjadi solusi stabilisasi harga. Pemerintah dan Dinas Perkebunan mendorong transparansi, standar harga, dan kerjasama yang adil agar kesejahteraan petani tetap terjaga.
Dengan langkah-langkah tersebut, fluktuasi pasar global tidak terlalu membebani petani, sekaligus memastikan kelangsungan industri sawit yang berkelanjutan di Kaltim.
Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
AHY Optimistis Utang Kereta Cepat Bisa Diselesaikan Tanpa Bebani Anggaran Negara
- Selasa, 04 November 2025
 
PLN Gelar Electric Run 2025, Bukti Nyata Komitmen Menuju Net Zero Emission
- Selasa, 04 November 2025
 
Buyback Emas Antam Tembus Rp2,15 Juta, Tren Naik di Tengah Gejolak Global
- Selasa, 04 November 2025
 
Dana Asing Rp12,8 Triliun Masuk ke Bursa, IHSG Kembali Menguat Signifikan
- Selasa, 04 November 2025
 
Berita Lainnya
PLN Gelar Electric Run 2025, Bukti Nyata Komitmen Menuju Net Zero Emission
- Selasa, 04 November 2025
 
PLTN Pertama Ditargetkan 2032, Indonesia Siap Masuki Era Energi Nuklir
- Selasa, 04 November 2025
 
BBM Pertamina Naik November 2025, Dex dan Dexlite Alami Penyesuaian Harga
- Selasa, 04 November 2025
 
Laba Wismilak Tembus Rp285 Miliar, Penjualan dan Aset Tumbuh Pesat Sepanjang 2025
- Selasa, 04 November 2025
 












