Selasa, 04 November 2025

BSI Catat Pertumbuhan Pembiayaan UMKM 12,20 Persen, Bukti Ekonomi Syariah Menguat

BSI Catat Pertumbuhan Pembiayaan UMKM 12,20 Persen, Bukti Ekonomi Syariah Menguat
BSI Catat Pertumbuhan Pembiayaan UMKM 12,20 Persen, Bukti Ekonomi Syariah Menguat

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat kinerja positif di sektor pembiayaan usaha kecil dan menengah (SME) dengan pertumbuhan signifikan sebesar 12,20 persen secara tahunan (year-on-year) hingga September 2025. Total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp22,94 triliun, mencerminkan optimisme BSI terhadap potensi besar sektor UMKM dalam memperkuat ekonomi nasional.

Fokus pada Pemberdayaan dan Peningkatan Daya Saing UMKM

Direktur Retail Banking BSI Kemas Erwan Husainy menegaskan bahwa penguatan pembiayaan di segmen SME merupakan strategi utama perusahaan dalam mendorong pelaku usaha naik kelas dan lebih kompetitif. Menurutnya, BSI tidak hanya menyalurkan dana, tetapi juga memberikan pendampingan, pelatihan, serta akses digital agar pelaku usaha mampu memperluas pasar hingga ke tingkat internasional.

Baca Juga

Aplikasi Mitra Bukalapak: Pengertian, Kelebihan, dan Cara Daftarnya

Erwan menjelaskan bahwa fokus pengembangan UMKM sejalan dengan visi BSI sebagai jembatan antara sektor mikro dan korporasi. Dengan memperkuat ekosistem pembiayaan, BSI ingin menciptakan rantai nilai ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di seluruh Indonesia.

15 Ribu Nasabah Masuk Ekosistem Pembiayaan SME

Hingga kuartal ketiga 2025, tercatat lebih dari 15.000 nasabah telah menjadi bagian dari ekosistem pembiayaan SME BSI. Perusahaan menerapkan strategi akselerasi dari segmen non-bankable hingga usaha produktif dengan memperkuat pemetaan potensi bisnis dan pengelolaan risiko.

Erwan menambahkan bahwa sektor-sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, pendidikan, dan kesehatan menjadi fokus utama pembiayaan SME. Keempat sektor tersebut dianggap memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus mendukung program prioritas pemerintah di bidang UMKM.

Implementasi Regulasi Baru untuk Akses Pembiayaan Lebih Luas

Peningkatan pembiayaan yang dicapai BSI tidak lepas dari implementasi Peraturan OJK (POJK) Nomor 19 Tahun 2025 tentang perluasan akses pembiayaan bagi UMKM. Melalui regulasi ini, BSI berupaya memberikan kemudahan akses pembiayaan yang lebih inklusif tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik.

“Peningkatan pembiayaan tersebut juga sejalan dengan implementasi POJK No.19 Tahun 2025 mengenai perluasan akses pembiayaan bagi UMKM,” ujar Erwan pada 4 November 2025. Ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen BSI untuk memperkuat peran lembaga keuangan syariah dalam mendorong sektor riil.

Pembiayaan Modal Kerja dan Investasi Jadi Fokus

Untuk mempercepat pertumbuhan di sektor SME, BSI kini memprioritaskan pembiayaan modal kerja dan investasi dengan plafon mulai dari Rp500 juta hingga Rp25 miliar. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha nasabah dalam memperluas produksi dan mengembangkan inovasi bisnis.

Selain itu, BSI juga mencatat lonjakan signifikan dalam pembiayaan ekosistem value chain bisnis eksisting yang tumbuh sebesar 88,04 persen secara tahunan. Kinerja tersebut menunjukkan bahwa strategi pembiayaan terintegrasi yang diterapkan perusahaan mulai memberikan hasil positif terhadap rantai pasok usaha.

Dukungan terhadap Visi Asta Cita dan Program Pemerintah

Erwan menegaskan bahwa upaya BSI dalam memperluas pembiayaan SME sejalan dengan program pemerintah dan visi Asta Cita yang berfokus pada penguatan daya saing UMKM di Indonesia. Ia menilai bahwa sektor ini memiliki potensi besar dalam mendorong ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.

Komitmen BSI dalam mendukung pelaku usaha juga diwujudkan melalui kerja sama lintas sektor, termasuk pelibatan komunitas bisnis, asosiasi, dan lembaga pendamping UMKM. Melalui sinergi tersebut, BSI berharap dapat memperluas jangkauan pembiayaan hingga ke wilayah-wilayah yang selama ini belum terlayani lembaga keuangan formal.

Sinergi Digitalisasi dan Pendampingan Usaha

Selain menyalurkan pembiayaan, BSI juga memperkuat dukungan melalui layanan digital untuk memudahkan pelaku usaha dalam mengakses produk keuangan. Platform digital yang dikembangkan memungkinkan nasabah melakukan transaksi, memantau pembiayaan, hingga berpartisipasi dalam kegiatan business matching.

Langkah ini menjadi bagian dari transformasi digital BSI dalam menciptakan sistem layanan keuangan syariah yang efisien dan modern. Dengan teknologi, BSI ingin mempercepat inklusi keuangan dan membantu pelaku UMKM mengintegrasikan aktivitas bisnisnya dengan ekosistem digital yang lebih luas.

Dorongan terhadap Stabilitas Ekonomi Nasional

Pertumbuhan pembiayaan SME yang signifikan juga memberikan kontribusi nyata terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pendekatan berbasis nilai dan keberlanjutan, BSI berupaya memastikan pembiayaan yang diberikan benar-benar berdampak terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Komitmen kami adalah menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat struktur ekonomi melalui pemberdayaan sektor riil,” ujar Erwan. Ia menambahkan bahwa sinergi antara lembaga keuangan syariah dan sektor produktif merupakan kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

Menatap 2026 dengan Optimisme Baru

Dengan performa yang kuat hingga kuartal ketiga 2025, BSI menatap tahun depan dengan optimisme tinggi. Strategi ekspansi terukur di sektor SME, penguatan digitalisasi, serta penerapan tata kelola syariah yang baik menjadi modal utama untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Melalui berbagai inisiatif dan dukungan kebijakan yang berpihak pada pelaku UMKM, BSI berharap dapat terus menjadi katalisator dalam mendorong ekonomi umat. Peningkatan pembiayaan yang konsisten di sektor SME bukan hanya menunjukkan keberhasilan korporasi, tetapi juga bukti nyata kontribusi BSI bagi perekonomian Indonesia.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Cara Bayar Tagihan Kartu Kredit Lewat GoPay di 2025, Praktis!

Cara Bayar Tagihan Kartu Kredit Lewat GoPay di 2025, Praktis!

5 Cara Jualan di Lazada dan Syaratnya, Biar Untung Maksimal!

5 Cara Jualan di Lazada dan Syaratnya, Biar Untung Maksimal!

Buyback Emas Antam Tembus Rp2,15 Juta, Tren Naik di Tengah Gejolak Global

Buyback Emas Antam Tembus Rp2,15 Juta, Tren Naik di Tengah Gejolak Global

Dana Asing Rp12,8 Triliun Masuk ke Bursa, IHSG Kembali Menguat Signifikan

Dana Asing Rp12,8 Triliun Masuk ke Bursa, IHSG Kembali Menguat Signifikan

Inflasi Naik 2,86 Persen, Harga Emas dan Bullion Bank Jadi Sorotan

Inflasi Naik 2,86 Persen, Harga Emas dan Bullion Bank Jadi Sorotan