Senin, 03 November 2025

Amman Mineral Kantongi Izin Ekspor 480 Ribu Ton Konsentrat Tembaga

Amman Mineral Kantongi Izin Ekspor 480 Ribu Ton Konsentrat Tembaga
Amman Mineral Kantongi Izin Ekspor 480 Ribu Ton Konsentrat Tembaga

JAKARTA - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak perusahaan dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) dengan kode saham AMMN, kembali mencatat pencapaian penting dalam operasional pertambangannya. 

Perusahaan yang mengelola tambang Batu Hijau di Nusa Tenggara Barat ini secara resmi memperoleh rekomendasi ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Melalui keputusan tersebut, AMNT mendapatkan izin ekspor sebanyak 480.000 metrik ton kering (dmt) konsentrat tembaga. Rekomendasi ini sekaligus menegaskan bahwa pemerintah memberikan kepercayaan kepada Amman untuk tetap menjalankan aktivitas ekspor, sembari menyelesaikan pembangunan fasilitas pemurnian atau smelter di dalam negeri.

Baca Juga

Tiga Sumber Dana Dorong Percepatan Pembangunan IKN Nusantara

Langkah pemerintah melalui Kementerian ESDM ini menjadi bagian dari kebijakan pengelolaan mineral nasional yang menekankan pentingnya hilirisasi sumber daya alam. Pemberian izin ekspor kepada AMNT tak lepas dari progres positif pembangunan smelter milik perusahaan tersebut yang disebut terus menunjukkan perkembangan signifikan.

Pihak AMMAN sebelumnya memang telah berkomitmen untuk menuntaskan pembangunan fasilitas pemurnian tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2026. Pembangunan ini menjadi salah satu proyek strategis nasional yang diharapkan mampu memperkuat industri hilir mineral Indonesia, khususnya di sektor tembaga.

Dorongan Hilirisasi dan Keberlanjutan Produksi

Pemerintah Indonesia terus mendorong agar pelaku industri tambang mempercepat realisasi hilirisasi, yaitu proses pemurnian mineral mentah menjadi produk bernilai tambah tinggi di dalam negeri. 

Dalam konteks itu, pemberian rekomendasi ekspor kepada AMNT bersifat sementara dan hanya diberikan kepada perusahaan yang menunjukkan kemajuan konkret dalam pembangunan smelter.

Kementerian ESDM menilai langkah ini sebagai kebijakan transisi agar kegiatan tambang tetap berjalan dan perekonomian daerah tetap berputar. Di sisi lain, pemerintah memastikan bahwa izin ekspor tidak menghambat tujuan utama hilirisasi nasional.

Bagi Amman Mineral, keberlanjutan produksi konsentrat tembaga menjadi kunci untuk menjaga stabilitas operasional perusahaan, sekaligus memastikan kontribusi terhadap penerimaan negara tetap terjaga. Konsentrat tembaga yang dihasilkan dari tambang Batu Hijau akan terus diekspor hingga fasilitas pemurnian dalam negeri rampung sepenuhnya.

Progres Smelter Batu Hijau

Proyek smelter Amman Mineral di kawasan Batu Hijau merupakan salah satu investasi terbesar di sektor pertambangan nasional. Fasilitas ini dirancang dengan kapasitas pengolahan hingga 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun, yang akan menghasilkan sekitar 220.000 ton katoda tembaga, 830.000 ton asam sulfat, 21 ton emas, dan 54 ton perak per tahun.

Smelter ini juga diharapkan menjadi tonggak penting dalam rantai pasok industri listrik dan kendaraan listrik, karena tembaga merupakan bahan utama untuk komponen kelistrikan. Dengan kehadiran smelter tersebut, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam industri logam dasar global.

Progres pembangunan smelter dikabarkan telah melampaui 80 persen hingga kuartal ketiga tahun 2025. Pemerintah menilai capaian tersebut sebagai sinyal positif bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Komitmen AMMAN terhadap Keberlanjutan dan Pemberdayaan Daerah

Selain fokus pada aspek teknis dan ekonomi, Amman Mineral juga dikenal sebagai perusahaan yang aktif mendorong keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar wilayah operasinya. 

Dalam berbagai kesempatan, manajemen AMMAN menegaskan komitmen mereka untuk mengelola tambang secara bertanggung jawab, mengutamakan keselamatan kerja, serta memastikan manfaat ekonomi dirasakan oleh masyarakat setempat.

Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Amman Mineral meliputi program pendidikan, kesehatan, pemberdayaan UMKM, hingga pengembangan ekonomi berbasis masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat. Selain itu, perusahaan juga berupaya meminimalkan dampak lingkungan melalui pengelolaan limbah tambang dan upaya reklamasi lahan pascatambang.

Ekspor Sebagai Penopang Transisi Industri

Dalam jangka pendek, ekspor konsentrat tembaga dari Amman Mineral akan menjadi penopang penting bagi keberlanjutan industri tambang nasional di tengah masa transisi menuju hilirisasi penuh.

Dengan izin ekspor sebesar 480.000 dmt ini, pemerintah memberikan ruang bagi perusahaan untuk tetap menjaga rantai pasok dan mempertahankan lapangan kerja bagi ribuan tenaga kerja di sektor pertambangan dan industri pendukung.

Realisasi ekspor juga diyakini dapat membantu menstabilkan neraca perdagangan Indonesia, mengingat harga tembaga di pasar global masih relatif tinggi seiring meningkatnya permintaan dari industri teknologi dan energi terbarukan.

Namun demikian, Kementerian ESDM menegaskan bahwa izin ekspor bersifat terbatas waktu dan akan dievaluasi secara berkala. Apabila pembangunan smelter selesai, seluruh produksi konsentrat tembaga wajib dimurnikan di dalam negeri.

Kolaborasi Pemerintah dan Dunia Usaha

Kementerian ESDM menilai bahwa sinergi antara pemerintah dan pelaku industri seperti AMMAN sangat penting untuk mewujudkan target besar transformasi sektor pertambangan. Dengan pola kolaboratif ini, pembangunan smelter tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Langkah Amman Mineral dalam menjaga komitmen pembangunan smelter serta memastikan aktivitas ekspor tetap berlandaskan regulasi menunjukkan peran aktif korporasi dalam mendukung arah kebijakan nasional. 

Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan sektor pertambangan yang berdaya saing, berkelanjutan, dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

Dengan diperolehnya rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebesar 480.000 dmt dari Kementerian ESDM, PT Amman Mineral Nusa Tenggara menegaskan posisinya sebagai salah satu kontributor utama dalam pengembangan industri mineral nasional. 

Keputusan ini menjadi langkah strategis untuk menjaga keseimbangan antara keberlanjutan operasional, komitmen hilirisasi, dan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah berharap, keberhasilan proyek smelter Amman Mineral akan mempercepat cita-cita Indonesia menjadi pusat pengolahan mineral dunia, sekaligus memastikan bahwa kekayaan alam negeri ini dapat memberi manfaat maksimal bagi generasi mendatang.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Garuda Turunkan Tarif dan Tambah Penerbangan Jelang Nataru 2026

Garuda Turunkan Tarif dan Tambah Penerbangan Jelang Nataru 2026

Gubernur Jateng Izinkan Aset Pemprov untuk Gerai UMKM

Gubernur Jateng Izinkan Aset Pemprov untuk Gerai UMKM

Cek Harga Sembako Jatim 1 November 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Cek Harga Sembako Jatim 1 November 2025, Ini Daftar Lengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Beragam di Awal November 2025

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Beragam di Awal November 2025

Cara Daftar Bansos PKH Lansia Lewat DTSEN, Syarat dan Tahapan Lengkap

Cara Daftar Bansos PKH Lansia Lewat DTSEN, Syarat dan Tahapan Lengkap