Rabu, 05 Februari 2025

Travel Mart Dinilai Kurang Efektif Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Lombok Timur

Travel Mart Dinilai Kurang Efektif Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Lombok Timur
Travel Mart Dinilai Kurang Efektif Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Lombok Timur

JAKARTA – Kegiatan Travel Mart yang telah berulang kali diselenggarakan dinilai kurang efektif dalam mendatangkan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara, ke Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Meskipun Travel Mart sering kali mengundang para buyers dari berbagai negara, efek nyata dari kegiatan ini terhadap sektor pariwisata di Lotim masih dipertanyakan. Menurut sejumlah pelaku wisata di Lotim, mereka merasa hanya menjadi penonton dalam setiap gelaran.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lotim, Yogi Islandta, menyampaikan pendapatnya mengenai hal ini melalui wawancara telepon. Berdasarkan pengamatan dari pelaksanaan Rinjani Travel Mart di Sembalun, Yogi mengungkapkan bahwa hasil nyata dari kegiatan tersebut belum terlihat.

Travel Mart yang akan digelar pada tanggal 10 hingga 12 Februari 2025 mendatang tidak melibatkan BPPD Lotim dalam proses persiapannya. Selama ini, kegiatan Travel Mart lebih sering dipusatkan di Mataram, sementara Lombok Timur hanya menjadi salah satu daerah tujuan kunjungan.

“Sebagai pemangku kepentingan pariwisata, kami merasa bahwa Travel Mart hanya merupakan agenda industri wisata yang tidak sejalan dengan kebutuhan promosi pariwisata lokal,” ungkap Yogi Islandta.

Yogi mengkritik konsep Travel Mart yang dinilainya sudah usang dan menyarankan pelaksanaan secara digital untuk meningkatkan efektivitas penjualan paket wisata. Digitalisasi Travel Mart tidak hanya lebih hemat biaya, tetapi juga memungkinkan peserta dari berbagai negara untuk berpartisipasi melalui pertemuan virtual. Langkah ini dianggap lebih praktis dan dapat langsung melibatkan pelaku wisata yang terlibat dalam jual beli paket wisata.

“Dengan digitalisasi, kita bisa lebih mudah memantau transaksi secara real-time, terpantau data secara akurat, dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh pelaku wisata di Lotim,” tambah Yogi.

Fakta dari Rinjani Travel Mart 2023 menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari kegiatan tersebut yang berhasil mempromosikan Lombok Timur. Pada gelaran tahun ini, BPPD merasa pesimis karena belum ada produk atau persiapan yang matang mengenai apa yang harus ditawarkan kepada para buyers. “Apa yang mau dijual, sementara kami tidak dilibatkan,” tegas Yogi.

Yogi juga berpendapat bahwa menggelar Travel Mart dengan menggunakan segmen pasar manual sudah tidak relevan. Mengingat Sembalun dan Rinjani telah dikenal secara luas sebagai destinasi wisata dunia, kegiatan Travel Mart semestinya tidak perlu kembali dilakukan dalam format yang sama.

“Travel Mart konvensional ini lebih menguntungkan daerah lain dan tidak memiliki tolok ukur yang jelas. Berbeda jika digelar secara virtual, kita dapat memantau manfaatnya secara langsung,” ujar Yogi.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lotim, Widayat, memiliki pandangan berbeda. Ia optimis bahwa Travel Mart dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara. Pada tahun 2025 ini, target kunjungan wisman mencapai 100 ribu orang, meningkat dibandingkan data sebelumnya yang hanya mencapai 46 ribu kunjungan.

Terlepas dari pandangan yang berbeda mengenai efektivitas Travel Mart, industri pariwisata di Lombok Timur terus berupaya mencari strategi terbaik untuk menarik lebih banyak wisatawan. Transformasi menuju digitalisasi dinilai sebagai langkah strategis yang harus dipertimbangkan untuk meningkatkan daya tarik dan efisiensi promosi wisata di era modern ini. Dengan demikian, semua pihak yang terlibat diharapkan bisa duduk bersama dan merancang strategi yang lebih relevan dan ramah teknologi guna mendorong pertumbuhan pariwisata di Lombok Timur pada masa depan.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Gerombolan Turis Memasuki Rel, Masinis Hentikan Kereta di Kyoto: Tantangan Kelebihan Wisatawan di Ibu Kota Kebudayaan Jepang

Gerombolan Turis Memasuki Rel, Masinis Hentikan Kereta di Kyoto: Tantangan Kelebihan Wisatawan di Ibu Kota Kebudayaan Jepang

Proyek Tol Japek II Picu Krisis Ketahanan Pangan, Petani dan Aktivis Lingkungan Gelar Aksi Unjuk Rasa di Bekasi

Proyek Tol Japek II Picu Krisis Ketahanan Pangan, Petani dan Aktivis Lingkungan Gelar Aksi Unjuk Rasa di Bekasi

Percepatan Tanam Padi di Pamekasan: Babinsa Koramil 0826-01 Bantu Petani Cabut Bibit

Percepatan Tanam Padi di Pamekasan: Babinsa Koramil 0826-01 Bantu Petani Cabut Bibit

Pemerintah Kabupaten Rembang Gencar Tingkatkan Minat Petani Milenial

Pemerintah Kabupaten Rembang Gencar Tingkatkan Minat Petani Milenial

Harga Emas Antam di Surabaya Naik Menjadi Rp 1.663.000 per Gram pada 5 Februari 2025

Harga Emas Antam di Surabaya Naik Menjadi Rp 1.663.000 per Gram pada 5 Februari 2025