LPS Jamin 624 Juta Rekening Nasabah di Tengah Dinamika Ekonomi Global
- Jumat, 24 Januari 2025
Jakarta - Dari jaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 624 juta rekening nasabah perbankan hingga promosi intens investasi Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia dalam ajang World Economic Forum (WEF) 2025.
Berikut ulasan detail mengenai berita-berita terhangat tersebut.
LPS Pastikan Keamanan 624 Juta Rekening Nasabah
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengonfirmasi bahwa hingga Desember 2024, jumlah rekening nasabah yang dijamin mencapai 624,67 juta. Dari angka tersebut, 608,85 juta berasal dari nasabah bank umum dan sisanya, 15,82 juta, merupakan nasabah Bank Perekonomian Rakyat (BPR).
Jaminan LPS ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mempertahankan stabilitas sistem keuangan, terutama dalam menghadapi tantangan dari dinamika ekonomi global. "Keberadaan LPS memainkan peran penting dalam menjaga kepercayaan dan stabilitas sistem keuangan kita," ungkap Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner LPS, Jumat, 24 Januari 2025.
Pertumbuhan Tabungan Terganggu Karena Daya Beli Lemah
Ekonomi Indonesia, meskipun tangguh, masih menghadapi tantangan dari lemahnya daya beli masyarakat, yang berdampak langsung pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) atau simpanan di perbankan. Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, "Masyarakat sekarang cenderung lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka, yang tercermin dari pertumbuhan tabungan yang melambat". Pada semester I-2025 ini, meskipun simpanan diperkirakan akan tetap tumbuh, namun lajunya lebih lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Uang Beredar di Indonesia Capai Rekor Rp9.210 Triliun
Pada sisi lain, likuiditas perekonomian Indonesia menunjukkan angka yang signifikan, dengan uang beredar dalam pengertian luas (M2) pada Desember 2024 tercatat mencapai Rp9.210,8 triliun. Capaian ini memperlihatkan pertumbuhan sebesar 4,4 persen (yoy), meskipun sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan 6,5 persen (yoy). "Pertumbuhan ini menunjukkan masih adanya kebutuhan dan transaksi ekonomi meski daya beli melemah," jelas seorang ekonom dari Bank Indonesia.
Presiden Prabowo Instruksikan Penghematan Anggaran Negara
Dalam upaya menjaga kesehatan fiskal negara, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penghematan belanja negara senilai Rp306,695 triliun. Penghematan ini diambil dari pos Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp256,10 triliun dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp50,595 triliun. "Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa anggaran yang tersedia digunakan secara efektif dan tepat sasaran," kata Presiden Prabowo. Langkah penghematan ini diharapkan dapat menyeimbangkan antara kebutuhan pembangunan dan pengelolaan utang yang lebih sehat.
Indonesia Promosikan Investasi EBT di WEF 2025
Dalam forum World Economic Forum (WEF) 2025, Indonesia mengambil inisiatif yang strategis dalam mempromosikan potensi investasi di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Menteri Investasi, Rosan Roeslani, mengungkapkan pentingnya moment ini sebagai langkah strategis dalam menjadikan Indonesia sebagai hub energi bersih di Asia.
Baca Juga
“Kami berupaya mengatasi berbagai kendala investasi, termasuk perizinan yang sering menjadi tantangan utama bagi investor,” ujar Menteri Rosan. Promosi ini datang pada saat yang tepat, seiring dengan meningkatnya kesadaran global tentang pentingnya transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.
Tri Kismayanti
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Ajang Strategis Dukung UMKM Indonesia Go Global
- Jumat, 24 Januari 2025