Nasim Khan dari Komisi VI DPR Soroti Dugaan Aktivitas Mafia di Tubuh Pertamina
- Rabu, 04 Desember 2024

Pada hari Selasa, Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia mengadakan rapat dengar pendapat yang bertempat di Ruang Rapat VI, Senayan. Agenda penting ini menghadirkan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) beserta subholdingnya untuk membahas berbagai isu yang tengah menjadi perhatian publik, salah satunya adalah masalah distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di tanah air. Hal ini, karena BBM subsidi merupakan kebutuhan vital yang menjadi tulang punggung mobilitas serta aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia.
Dalam pertemuan yang penting ini, anggota Komisi VI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasim Khan, menyuarakan keprihatinan serius terkait dugaan adanya aktivitas mafia di berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan secara khusus di tubuh Pertamina. "Karena terus terang di Pertamina ini, ada berkumpulnya mafia-mafia di BUMN. Karena itu harus hati-hati," ujar Nasim Khan dalam pertemuan tersebut. Pernyataan ini tentunya cukup mengejutkan dan menuntut perhatian lebih dari berbagai pihak akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan perusahaan negara.
Nasim menekankan bahwa indikasi adanya mafia dalam BUMN, terutama di perusahaan sekelas Pertamina, harus segera ditangani secara serius. Hal ini bukan pertama kalinya sektor publik mendengar tentang dugaan praktik adanya mafia dalam pendistribusian BBM subsidi, sehingga desakan untuk reformasi struktural dan audit menyeluruh kembali mengemuka. Menurut Nasim, perlunya ketelitian dalam pengawasan adalah esensial agar mafia-mafia yang diduga beroperasi di sektor vital ini dapat segera diberantas.
Keberadaan mafia dalam pengelolaan BUMN, khususnya di institusi yang bertanggung jawab atas distribusi energi nasional, berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi serta mengkhianati amanat kedaulatan ekonomi yang seharusnya dijalankan oleh perusahaan negara. Mafia ini ditengarai dapat mengarahkan ke penyimpangan sumber daya, kualitas layanan yang buruk, serta peningkatan dalam biaya yang akhirnya akan merugikan masyarakat Indonesia sebagai konsumen akhir.
“Kita berharap agar pemerintah dapat lebih tegas dan tidak menunda langkah-langkah konkrit dalam mengatasi isu ini," lanjut Nasim Khan. Ia juga menekankan pentingnya reformasi menyeluruh dan keterbukaan informasi dari Pertamina sebagai garda terdepan penyedia energi di Indonesia. Dalam hal ini, peran serta semua pemangku kepentingan dianggap sangat penting untuk menjamin bahwa pendistribusian BBM subsidi berjalan sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan.
Dalam rapat tersebut, isu mengenai bagaimana distribusi BBM subsidi juga menjadi poin pembicaraan yang tidak kalah menegangkan. Transparansi dan efisiensi pendistribusian BBM subsidi merupakan elemen krusial yang harus dipastikan agar tepat sasaran dan terjangkau oleh masyarakat yang benar-benar berhak. Dari diskusi ini, diharapkan ada inisiatif baru dan strategi segar untuk memitigasi berbagai tantangan yang ada.
Selain itu, perhatian turut mengarah pada perlunya sinergi antara institusi pemerintah dalam menindaklanjuti laporan maupun temuan terkait dengan praktek-praktek ilegal dalam sektor energi. Transparansi serta komitmen untuk menegakkan hukum secara tegas menjadi kunci dalam memerangi tindakan koruptif yang menggerogoti pelayanan publik.
Dalam menghadapi situasi mendesak ini, harapan publik tertumpu pada pemerintah dan Pertamina untuk bergerak cepat demi menghindari potensi dampak ekonomi yang lebih luas. Keberhasilan dalam mengendalikan permasalahan ini tak hanya akan memberikan dampak positif bagi Pertamina sebagai entitas bisnis, tapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan dalam mewujudkan kedaulatan energi yang lebih baik.
Menanggapi tudingan ini, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) diharapkan dapat memberikan tanggapan yang proaktif serta menerapkan langkah-langkah perbaikan demi memulihkan kepercayaan publik. Implementasi pengawasan yang lebih ketat dan kerja sama lintas sektor dipandang menjadi langkah penting untuk memastikan efektivitas distribusi energi di tanah air.
Upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan antara pemerintah, regulator, serta masyarakat sipil dianggap menjadi langkah fundamental untuk menghadirkan solusi menyeluruh atas permasalahan ini. Kolaborasi dan inovasi manajerial dalam BUMN disinyalir mampu memberikan dampak positif dan keberlanjutan jangka panjang yang selama ini diharapkan publik. Dengan terus meningkatnya perhatian publik terhadap isu ini, momen ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat sistem pengawasan serta manajemen BUMN menuju keterbukaan dan profesionalisme yang lebih baik.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri
- 06 September 2025
2.
17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
- 06 September 2025
3.
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- 06 September 2025
4.
19 Makanan Khas Solo yang Enak dan Lagi Hits
- 06 September 2025
5.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025