
Bursa komoditas adalah tempat di mana transaksi jual beli komoditas tertentu dilakukan dengan mengikuti prosedur yang terstruktur dan terorganisir.
Berdasarkan pengertian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bursa komoditas merujuk pada area perdagangan komoditas yang diatur dengan aturan dan kontrak yang jelas.
Pada dasarnya, bursa komoditas adalah tempat yang memainkan peran penting dalam perdagangan berbagai jenis komoditas. Untuk memahami lebih dalam mengenai bursa ini, mari simak penjelasan berikut.
Baca Juga
Bursa Komoditas adalah
Bursa komoditas adalah sebuah entitas hukum yang bertugas untuk menyusun dan menetapkan aturan serta prosedur yang mengatur perdagangan kontrak komoditas standar dan instrumen investasi terkait.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pasar komoditas yang terorganisir dengan baik memungkinkan transaksi jual beli komoditas berdasarkan kontrak yang dapat diselesaikan dengan penyerahan langsung atau tertunda dalam jangka waktu tertentu.
Dalam konteks ekonomi, komoditas merujuk pada barang atau jasa yang memiliki kesamaan atau kesepadanan dalam kualitas, namun tetap penting dan bernilai bagi masyarakat.
Sementara itu, bursa adalah pasar yang sangat terorganisasi, tempat bertemunya pembeli dan penjual.
Dengan menggabungkan kedua istilah tersebut, bursa komoditas merupakan pusat fisik di mana komoditas diperdagangkan. Ini menjadi tempat pertemuan antara permintaan dan penawaran terhadap komoditas dan kontrak perdagangannya, seperti derivatif.
Dalam transaksi di bursa komoditas, terdapat beberapa pihak yang terlibat, yaitu penjual, pembeli, komisioner, dan makelar. Masing-masing pihak memiliki peran yang berbeda, dan transaksi yang terjadi umumnya bersifat business-to-business (B2B).
Penjual biasanya adalah korporasi yang memiliki hak produksi atas barang atau jasa tertentu, seperti perusahaan yang mengelola tambang atau produksi logam di suatu negara. Mereka menjual hasil produksi mereka di bursa komoditas.
Pembeli di bursa komoditas umumnya adalah korporasi atau badan pemerintah yang memiliki kepentingan dalam rantai produksi yang sama.
Komoditas yang dibeli tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan umum, tetapi juga sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk dengan nilai jual lebih tinggi. Di antara pembeli dan penjual, terdapat pula pihak perantara, yaitu komisioner dan makelar.
Komisioner bertugas untuk mencari dan menjual komoditas, sedangkan makelar berfungsi sebagai perantara yang mempersingkat proses transaksi, meskipun mereka tidak memiliki alat produksi sendiri.
Bursa komoditas pertama kali muncul pada abad ke-19, dengan perdagangan produk pertanian seperti gandum, jagung, sapi, dan babi.
Pusat utama perdagangan komoditas waktu itu berada di Chicago, yang secara geografis dekat dengan wilayah pertanian dan memiliki akses transportasi yang memadai. Seiring perkembangan zaman, bursa komoditas semakin berkembang.
Pada versi modern, bursa ini banyak dimanfaatkan oleh investor yang memperdagangkan berbagai jenis instrumen investasi. Investor yang terlibat pun beragam, mulai dari produsen komoditas hingga spekulan.
Perdagangan komoditas pun semakin dipengaruhi oleh teknologi, dengan tren yang mengarah pada perdagangan elektronik.
Sebagai contoh, pada Juli 2016, CME Group menutup lantai perdagangan komoditas NYMEX dan mengalihkannya ke sistem elektronik, meskipun sebagian kecil volume perdagangan energi dan logam masih dilakukan secara fisik.
Sebelumnya, CME juga menutup lantai perdagangan di Chicago dan sepenuhnya mengalihkan perdagangan menjadi elektronik.
Sama seperti bursa saham, bursa komoditas juga mengalami fluktuasi harga yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Penawaran dan permintaan di pasar komoditas sangat mempengaruhi harga, dengan permintaan yang dipengaruhi oleh faktor seperti pertumbuhan populasi, peningkatan kebutuhan, dan perubahan substitusi.
Di sisi lain, perubahan penawaran dapat terjadi karena peningkatan kapasitas produksi, perubahan cuaca, bencana alam, kebijakan pemerintah, atau perang.
Karena itu, pergerakan harga di bursa komoditas sangat sulit diprediksi dan memerlukan analisis mendalam untuk memahami tren harga dalam setiap transaksi.
Fungsi Bursa Komoditas
Bursa komoditas memiliki tiga fungsi utama yang sangat penting, yaitu:
- Menjadi sumber informasi mengenai berbagai jenis barang yang diperdagangkan di pasar global.
- Menyediakan tempat untuk melakukan transaksi perdagangan berbagai macam komoditas dan instrumen derivatif terkait.
- Menjadi pusat informasi mengenai negara-negara yang membutuhkan komoditas atau barang tertentu.
Manfaat Bursa Komoditas
Secara umum, pasar komoditas memberikan sejumlah manfaat yang dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik oleh penjual (produsen), pembeli (konsumen), maupun pemerintah. Berikut adalah penjelasannya:
1. Manfaat untuk Penjual (Produsen)
Bagi produsen yang memproduksi komoditas untuk dijual, pasar komoditas berfungsi sebagai tempat untuk memasarkan produk mereka. Dengan adanya pasar ini, penjual dapat lebih mudah memasarkan atau menjual komoditas yang mereka hasilkan.
2. Manfaat untuk Pembeli (Konsumen)
Bagi pembeli, pasar komoditas menyediakan kemudahan dalam mencari dan memperoleh komoditas yang dibutuhkan. Selain itu, pembeli juga dapat memastikan bahwa komoditas yang diperoleh memiliki kualitas yang terjamin.
3. Manfaat untuk Pemerintah
Bagi pemerintah, pasar komoditas memberikan potensi untuk memperoleh devisa tambahan. Dengan demikian, pasar ini membantu pemerintah dalam melakukan transaksi internasional yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan nasional.
Contoh Bursa Komoditas Dunia dan Indonesia
Seperti halnya bursa saham, pasar komoditas tersebar di hampir seluruh dunia dan diperdagangkan dengan nilai yang mencapai triliunan dolar setiap harinya.
Beberapa pasar komoditas terbesar dan paling terkenal di dunia antara lain Intercontinental Exchange dan Multi Commodity Exchange.
Di Amerika, terdapat Chicago Mercantile Exchange (CME) Group dan New York Mercantile Exchange (NYMEX). Di Eropa, Intercontinental Exchange (ICE) dan London Metal Exchange (LME) menjadi pasar komoditas utama.
CME Group dikenal sebagai bursa derivatif terbesar dan paling beragam di dunia, menangani sekitar tiga miliar kontrak setiap tahunnya dengan nilai mencapai USD1 kuadriliun.
NYMEX, yang merupakan bagian dari CME Group, tetap menjadi salah satu bursa komoditas yang paling berpengaruh.
Intercontinental Exchange (ICE) merupakan pasar komoditas elektronik yang tidak memiliki lantai perdagangan fisik, dan beroperasi sebagai bursa derivatif seperti CME Group dan NYMEX.
Sementara itu, London Metal Exchange (LME) masih mempertahankan perdagangan fisik dan berfungsi sebagai pusat perdagangan logam industri. Selain itu, terdapat pula pasar komoditas lainnya di berbagai negara.
Di Australia, ada Australian Securities Exchange, sementara di Asia, beberapa pasar komoditas yang terkenal antara lain Tokyo Commodity Exchange, Singapore Commodity Exchange, Shanghai Future Exchange, Zhengzhou Commodity Exchange, dan Dubai Gold and Commodity Exchange.
Di Indonesia, bursa komoditas yang terdaftar dan memperoleh izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) adalah Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).
Jenis-jenis Produk Komoditas
Pada awalnya, komoditas hanya terbatas pada barang-barang hasil pertanian, namun seiring waktu, jenis komoditas berkembang mencakup produk energi, seperti minyak dan bahan bakar, serta logam, termasuk aluminium, tembaga, dan perak.
Seiring dengan kemajuan dunia, cakupan komoditas pun semakin meluas. Kini, instrumen keuangan, indeks, valuta asing, bahkan produk teknologi informasi seperti bandwidth jaringan, juga mulai dikategorikan sebagai komoditas.
Komoditas diperdagangkan melalui kontrak berjangka, dengan komoditas sebagai aset acuan. Secara umum, komoditas dibagi menjadi dua kategori utama: soft commodity (komoditas lunak) dan hard commodity (komoditas keras).
Komoditas lunak mencakup hasil pertanian dan peternakan, seperti kedelai, jagung, kopi, dan gula, yang umumnya hanya tersedia di negara-negara tertentu. Soft commodity sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca, iklim, dan kondisi alam di negara asalnya.
Sementara itu, komoditas keras terdiri dari produk yang dihasilkan melalui aktivitas pertambangan dan ekstraksi, seperti bahan bakar minyak dan emas.
Tips Berinvestasi di Bursa Komoditas
Investasi di bursa komoditas juga termasuk dalam kategori investasi bursa berjangka. Sama seperti di bursa efek atau pasar modal, para investor memiliki peluang untuk meraih keuntungan besar dengan menanamkan modal di bursa komoditas.
Untuk itu, ada beberapa strategi investasi di bursa berjangka komoditas yang bisa kamu coba agar peluang meraih keuntungan maksimal semakin besar. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:
1. Pelajari Latar Belakang Perusahaan
Saat menerima tawaran untuk membeli saham suatu perusahaan, jangan terburu-buru untuk menyetujuinya. Sebelum memutuskan untuk membeli saham, pastikan kamu mencari informasi tentang latar belakang perusahaan tersebut.
Cek rekam jejak mereka, apakah perusahaan tersebut mengalami kerugian setiap tahunnya. Kamu bisa memeriksa laporan keuangan perusahaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
2. Pelajari Kontrak Berjangka Komoditi
Sebelum menyetujui investasi di bursa aset berjangka, pastikan kamu membaca dan memahami kontrak yang ditawarkan dengan baik.
Memahami isi kontrak dapat mengurangi risiko penipuan dan menghindarkanmu dari investasi di perusahaan yang tidak terpercaya. Selain itu, hal ini juga membantumu untuk menilai apakah risiko kerugian dari kontrak tersebut terlalu besar.
3. Pelajari Dokumen Perjanjian
Pialang berjangka diwajibkan untuk memberikan dokumen yang menjelaskan keterangan perusahaan serta pemberitahuan mengenai risiko investasi kepada nasabah, dan juga menyusun perjanjian sebelum menerima dana nasabah.
Kewajiban ini diatur dalam Pasal 50 UU No. 10 tahun 2011 tentang Perdagangan Berjangka Komoditas.
Kewajiban ini ada untuk memastikan bahwa pialang berjangka memberikan informasi yang lengkap kepada nasabah dan menjalin kerjasama yang transparan.
Sebagai nasabah, kamu harus benar-benar memeriksa dokumen yang diberikan dengan teliti, pastikan kamu memahami segala hal terkait legalitas, persyaratan untuk memulai transaksi, mekanisme transaksi, potensi risiko, dan informasi penting lainnya.
4. Jangan Mudah Percaya
Tawaran keuntungan besar dari bursa komoditas memang menggiurkan. Terlebih, banyak produk komoditas yang termasuk barang-barang esensial yang sangat dibutuhkan di seluruh dunia, sehingga potensi keuntungannya sangat tinggi, bahkan bisa mencapai puluhan kali lipat.
Namun, jangan mudah terbuai dengan tawaran-tawaran yang terlalu menggiurkan. Selalu berhati-hati saat berinvestasi dan lakukan riset yang mendalam.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan orang-orang yang lebih berpengalaman sebelum akhirnya memutuskan untuk menanamkan dana investasi.
5. Perhatikan Izin Bappebti Wakil Pialang
Legalitas adalah hal yang sangat penting, karena perusahaan dengan legalitas yang jelas menunjukkan bahwa reputasinya diakui oleh pihak berwenang.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan bahwa wakil pialang berjangka yang menawarkan investasi memiliki izin yang sah dari Bappebti.
Selalu pastikan kamu berurusan dengan pialang resmi yang terdaftar dan diakui oleh otoritas yang berwenang.
Sebagai penutup, bursa komoditas adalah tempat yang menawarkan peluang investasi besar, namun perlu kehati-hatian dan pemahaman mendalam untuk memaksimalkan potensi keuntungannya.

Rian Murdani
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Harga iPhone 15 Plus 512GB September 2025 Terbaru
- 17 September 2025
2.
Daftar Harga HP Samsung Terbaru September 2025
- 17 September 2025
3.
OPPO F31 5G Series Hadir dengan Desain Tangguh dan Performa Andal
- 17 September 2025
4.
Xiaomi 13T Hadir dengan Pengisian Daya Super Andal
- 17 September 2025
5.
Lionel Messi Cetak Gol Ke-880, Inter Miami Bangkit
- 17 September 2025