IHSG Melemah: Saham Perbankan Terkoreksi, BMRI dan BBNI Anjlok Lebih dari 2%
- Rabu, 05 Februari 2025

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan pada perdagangan sesi pertama, Rabu, 5 Februari 2025 , dipicu oleh koreksi tajam yang dialami saham-saham sektor perbankan besar di Indonesia. IHSG ditutup melemah 0,58%, kehilangan 40,87 poin, turun dari 7.073 pada pembukaan menjadi 7.032.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa beberapa saham perbankan utama, termasuk PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), mengalami penurunan lebih dari 2%. BMRI merosot 2,64% ke Rp 5.525 meskipun baru saja melaporkan kenaikan laba tahun buku 2024 sebesar Rp 55,8 triliun. Nilai ini menunjukkan betapa dinamisnya pasar walau ada laporan keuangan positif. Sementara itu, BBNI tertekan hingga 3,19% ke Rp 4.550.
Situasi serupa dialami oleh saham-saham perbankan BUMN lainnya. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) merosot 1,88% ke angka Rp 4.180, sedangkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mengalami penurunan 1,34%, ditutup pada Rp 2.940. Pelemahan ini melanda mayoritas saham perbankan pelat merah dan memainkan peran utama dalam melemahnya indeks secara keseluruhan.
Secara total, sesi pertama perdagangan saham di BEI mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 5,95 triliun dengan volume perdagangan mencapai 16,58 miliar saham. Frekuensi transaksi saham mencapai 776,5 ribu kali. Berdasarkan data perdagangan, ada 259 saham yang menguat, 313 saham terkoreksi, dan 383 saham lain stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG pada sesi pertama tercatat mencapai Rp 12.305 triliun.
Delapan dari sebelas sektor saham yang ada di BEI berada di zona merah. Sektor transportasi mengalami penurunan terbesar, yakni sebesar 1,52%. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) turut mencatat penurunan signifikan, yaitu sebesar 1,89% hingga mencapai Rp 52 per lembar saham.
Sementara itu, di kawasan Asia, bursa saham juga mengalami tren penurunan. Indeks Hang Seng di Hong Kong tergelincir 1,05%, Straits Times di Singapura turun 0,38%, dan Shanghai Composite di China terkoreksi 0,63%. Namun, di sisi lain, indeks Nikkei di Jepang berhasil naik tipis 0,14%.
Berikut adalah daftar saham yang menjadi top gainers pada sesi pertama hari ini:
1. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) naik 10,23% ke Rp 12.125
2. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) naik 6,36% ke Rp 9.200
3. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) naik 4,46% ke Rp 8.200
4. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 3,99% ke Rp 7.175
5. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) naik 2,21% ke Rp 930
Daftar saham yang menjadi top losers pada sesi pertama hari ini termasuk:
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,88% ke Rp 4.180
2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 2,64% ke Rp 5.525
3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 3,19% ke Rp 4.550
4. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) turun 1,34% ke Rp 2.940
5. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) turun 1,41% ke Rp 8.750
Penurunan IHSG ini terjadi di tengah kondisi pasar yang kurang kondusif di kawasan Asia, serta ketidakpastian global yang masih membayangi sentimen pelaku pasar. Analis pasar modal, dalam analisisnya mengungkapkan, "Koreksi yang dialami saham-saham perbankan pelat merah dipicu oleh sentimen negatif dari luar negeri dan dinamika pasar yang masih fluktuatif."
Pemerintah dan pelaku pasar diharapkan dapat mencermati dinamika ini dan melakukan langkah-langkah strategis guna meningkatkan kepercayaan investor serta menjaga stabilitas pasar modal Indonesia.

Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Mengenal Insentif Pajak dan Kinerja Penerimaan di Masa Kepemimpinan Baru
- Rabu, 22 Oktober 2025
Pemutihan Pajak Kendaraan di Jatim 2025: Ringankan Beban dan Perbarui Data
- Rabu, 22 Oktober 2025
Berita Lainnya
Mengenal Insentif Pajak dan Kinerja Penerimaan di Masa Kepemimpinan Baru
- Rabu, 22 Oktober 2025
Pemutihan Pajak Kendaraan di Jatim 2025: Ringankan Beban dan Perbarui Data
- Rabu, 22 Oktober 2025
Inilah Saham Properti Pilihan Trading Hari Ini, Didukung Insentif Pajak hingga 2027
- Rabu, 22 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Perpanjangan Insentif PPN DTP hingga 2027 Dorong Pasar Properti
- 22 Oktober 2025
2.
Summarecon Suntik Modal Anak Usaha Hampir Rp1 Triliun
- 22 Oktober 2025
3.
Tanrise (RISE) Siap Galang Dana Rights Issue Jumbo
- 22 Oktober 2025
4.
FWD Luncurkan Asuransi Digital Praktis Lewat WhatsApp
- 22 Oktober 2025
5.
Buka e-Deposito BCA Mulai Rp 1 Juta Praktis
- 22 Oktober 2025