Dosen UM Surabaya Lakukan Pengabdian di Mesir, Berikan Bekal Keuangan untuk Mahasiswa Indonesia
- Selasa, 07 Januari 2025
Jakarta - Pengelolaan keuangan kerap menjadi tantangan besar bagi mahasiswa yang menuntut ilmu di luar negeri. Mengatasi isu krusial ini, Luluk Latifah, seorang dosen dari Magister Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), mengadakan pengabdian masyarakat di Mesir.
Kegiatan yang berlangsung dengan kolaborasi dari PCIM (Perhimpunan Pelajar Indonesia di Mesir) dan PCIA (Perhimpunan Cendekiawan Indonesia di Al-Azhar), berfokus pada sosialisasi mengenai pengelolaan keuangan berkelanjutan berbasis nilai Amanah, Selasa, 7 Januari 2025.
Survei yang dilakukan oleh konsultan pendidikan NIEC Indonesia menjelaskan bahwa lebih dari setengah mahasiswa Indonesia yang belajar atau berencana belajar di luar negeri merasa cemas akan pengelolaan keuangan mereka. Luluk memaparkan bahwa 54% dari responden mengaku khawatir, sementara 62% merasa kesulitan dalam mengelola keuangan sehari-hari akibat kurangnya persiapan.
"Realitas pengelolaan keuangan di luar negeri seringkali tidak sesuai dengan bayangan serta kurangnya kesadaran akan biaya tak terduga," ujar Luluk, Jumat, 3 Januari 2025. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesiapan finansial bagi mahasiswa sebelum berangkat ke luar negeri.
Dalam sesi yang diberikan Luluk, ditegaskan pentingnya pengelolaan keuangan berbasis pada nilai-nilai Amanah yang mencakup empat aspek utama: perencanaan, pengorganisasian, pembelanjaan, dan pengawasan. Keempat aspek ini dijadikan fondasi bagi mahasiswa agar mampu menjaga stabilitas keuangan mereka selama menuntut ilmu jauh dari tanah air.
Menurut Luluk, penting bagi mahasiswa untuk menyusun anggaran keuangan secara detail. "Artinya, kita dapat mengetahui pos-pos pengeluaran mana saja yang paling besar dibandingkan dengan yang lain, sehingga kita bisa melakukan evaluasi jika pengeluaran melebihi besaran yang ideal. Semua itu harus dilandasi dengan nilai amanah, seperti transparansi dan komunikasi," tambahnya.
Pembuatan anggaran bukan hanya sekadar mencatat, tetapi juga menggunakan anggaran tersebut sebagai panduan pengelolaan keuangan. Dengan begitu, Luluk percaya mahasiswa akan lebih mudah dalam mencapai tujuan keuangan dan menjaga stabilitas finansial selama studi di luar negeri.
Sementara itu, Ketua PCIM Mesir, Fathi Fathurrahman Saputra, menyambut baik inisiatif Luluk Latifah. Menurutnya, materi yang disampaikan sangat relevan dan dibutuhkan oleh para mahasiswa Indonesia di Mesir. "Kedatangan Ibu Luluk sangat membantu kami dalam membekali para mahasiswa dengan pengetahuan yang esensial mengenai keuangan," ujarnya.
Di sisi lain, Rektor UM Surabaya, Mundakir, dalam keterangannya menyebut bahwa pengabdian masyarakat oleh dosen-dosen UM Surabaya merupakan langkah strategis dalam meningkatkan reputasi internasional universitas. "Paradigma dunia pendidikan saat ini menuntut perguruan tinggi untuk memiliki reputasi yang baik di tingkat internasional, terutama bagi yang bercita-cita menjadi World Class University," jelas Mundakir.
Reputasi internasional sebuah perguruan tinggi tidak hanya dilihat dari jumlah mahasiswa asing yang ada, tetapi juga dari partisipasi aktif dalam penelitian dan publikasi bertaraf internasional. Mundakir berharap, kegiatan seperti ini dapat menjadi jalan pembuka bagi kolaborasi yang lebih luas dan meningkatkan kapasitas akademisi dalam riset yang berkualitas serta publikasi di forum internasional. "Tentu juga memperbesar peluang publikasi artikel ilmiah dan forum ilmiah internasional bereputasi. Ini juga menjadi langkah awal untuk kolaborasi yang lebih besar," tandasnya.
Pengabdian Luluk Latifah di Mesir ini menjadi contoh nyata penggiat akademik dalam memperkuat peran pendidikan sebagai jembatan menuju pengelolaan keuangan yang lebih baik dan terkendali bagi para mahasiswa Indonesia di luar negeri.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan lebih banyak mahasiswa yang dapat terbantu dan mampu meraih kesuksesan akademik yang diiringi dengan kesehatan finansial.
Baca JugaBRI Pionir Green Bond di Indonesia dengan Penerbitan Obligasi Hijau Tahun 2024
Tri Kismayanti
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Ide Konten Reels Instagram, Tiktok, Serta Youtube Shorts yang Bisa Bikin Viral
- Jumat, 17 Januari 2025
Berita Lainnya
KPK Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Tol Trans Sumatra oleh PT Hutama Karya
- Selasa, 07 Januari 2025
Program FLPP Siap Digulirkan Januari 2025: 220 Ribu Unit Rumah dalam Jangkauan
- Selasa, 07 Januari 2025