Dapen BCA Sebut India dan China Jadi Panutan Inovasi Program Dana Pensiun Indonesia
- Sabtu, 07 Desember 2024
Jakarta - Dalam perkembangan terbaru, India dan China muncul sebagai negara-negara dengan skema program dana pensiun yang patut dicontoh oleh Indonesia. Gagasan ini muncul setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan diskusi dalam sebuah forum global yang mempertemukan otoritas dana pensiun dari berbagai belahan dunia. Dalam forum tersebut, berbagai peluang inovasi dibahas untuk memajukan program dana pensiun di Indonesia.
Potensi Adaptasi Program Pensiun India dan China
Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno, menyatakan bahwa program dana pensiun di India dan China menjanjikan peluang untuk diadaptasi di Indonesia. "Potensi adaptasi program pensiun dari China dan India cukup besar, namun implementasinya memerlukan dukungan regulasi, infrastruktur yang memadai, serta peningkatan kesadaran masyarakat," ungkap Budi dalam wawancaranya dengan Bisnis pada Senin (2/11/2024).
Menurut Budi, saat ini regulasi dana pensiun di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, yang kemudian diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 mengenai Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). "Meskipun pembaruan ini telah memberikan fleksibilitas tambahan, perlu diskusi lebih lanjut di antara para pemangku kepentingan untuk memastikan beberapa hal," tambah Budi.
BACA JUGA: 2 Cara Melaporkan Rekening Penipuan, Bisa via Online
Baca JugaPresiden Prabowo Subianto akan Berkantor di Ibu Kota Nusantara pada 2028
Langkah-Langkah Kunci: Harmonisasi, Inovasi, dan Edukasi
Dalam upaya mengadaptasi inovasi dari India dan China, Budi menyoroti tiga langkah penting yang perlu diambil oleh Indonesia. Pertama adalah harmonisasi kebijakan. Menurutnya, regulasi dana pensiun dan kebijakan fiskal harus sejalan dalam mendorong pertumbuhan program pensiun di tanah air. "Harmonisasi kebijakan ini penting untuk memastikan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan program," ujar Budi.
Langkah kedua adalah inovasi produk. Budi menegaskan bahwa regulasi yang berlaku harus dapat mengakomodasi inovasi-inovasi dalam produk program pensiun. Ini bertujuan untuk menciptakan produk yang lebih beragam dan sesuai dengan kebutuhan peserta.
Terakhir, edukasi publik juga tak kalah penting. Inovasi-inovasi dalam skema dana pensiun tidak lepas dari partisipasi peserta dana pensiun. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan literasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki dana pensiun yang memadai. "Keberhasilan adaptasi ini bergantung pada sinergi yang kuat antara pemerintah, regulator, dan pelaku industri," pungkas Budi.
Dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan berbagai pihak, Indonesia memiliki kesempatan untuk melakukan inovasi dalam program dana pensiun yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat luas. Keberhasilan dalam mengadopsi strategi dari India dan China akan sangat bergantung pada penyelarasan regulasi, kesiapan infrastruktur, dan peningkatan kesadaran publik.
Redaksi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Presiden Prabowo Subianto akan Berkantor di Ibu Kota Nusantara pada 2028
- Senin, 09 Desember 2024
Terpopuler
1.
Daftar 17 Jenis Pinjaman Bank BRI 2025 dan Syaratnya
- 09 Desember 2024
2.
Pengertian Rekening Koran: Manfaat hingga Biaya Cetaknya
- 08 Desember 2024
3.
Keuangan Syariah adalah: Ketahui Prinsip hingga Produknya
- 07 Desember 2024
4.
5.
Bio Farma Raih Penghargaan Best Chief Marketing Officer 2024
- 02 Desember 2024