JAKARTA - Bursa Efek Indonesia kembali melakukan penyesuaian pada papan pemantauan khusus atau full-call auction.
Langkah ini mencerminkan upaya otoritas bursa menjaga keteraturan perdagangan serta meningkatkan perlindungan bagi investor. Seiring dinamika pasar yang terus bergerak cepat, evaluasi berkala terhadap emiten menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas transaksi saham di pasar modal nasional.
Perombakan terbaru ini ditandai dengan keluarnya dua saham dari papan pemantauan khusus dan masuknya tiga saham baru. Keputusan tersebut menandai fase baru bagi emiten terkait, baik yang kembali diperdagangkan secara reguler maupun yang harus menjalani pengawasan lebih ketat. Seluruh kebijakan ini mulai berlaku efektif pada 19 Desember 2025, sebagaimana disampaikan oleh pihak bursa.
Baca JugaPemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 614,9 Triliun Hingga November
Dua Saham Resmi Keluar dari Papan Pemantauan Khusus
Dalam pengumuman resminya, Bursa Efek Indonesia menyatakan bahwa saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk dan PT Pudjiadi Prestige Tbk telah dikeluarkan dari papan pemantauan khusus. Dengan keluarnya dua saham tersebut, perdagangan keduanya tidak lagi menggunakan mekanisme full-call auction.
Keputusan ini diambil setelah kedua emiten dinilai telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh BEI. Sebelumnya, saham-saham tersebut ditempatkan di papan pemantauan khusus karena mengalami suspensi lebih dari satu hari akibat aktivitas perdagangan tertentu.
Kembalinya saham INET dan PUDP ke perdagangan reguler menjadi sinyal positif bagi pelaku pasar. Investor kini dapat kembali memperdagangkan saham-saham tersebut dengan mekanisme normal, meski tetap diimbau mencermati volatilitas yang mungkin terjadi.
Masuknya Emiten Baru ke Papan FCA
Selain mengeluarkan dua saham, BEI juga menetapkan tiga saham baru yang masuk ke dalam papan pemantauan khusus. Ketiga saham tersebut adalah PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk, PT Danasupra Erapacficic Tbk, dan PT GTS Internasional Tbk.
Masuknya saham-saham ini ke papan FCA didasarkan pada kriteria yang sama, yaitu suspensi perdagangan lebih dari satu hari akibat lonjakan atau aktivitas transaksi yang dinilai tidak wajar. Dengan mekanisme full-call auction, perdagangan saham-saham tersebut dilakukan secara terbatas guna meredam volatilitas berlebihan.
Langkah ini bertujuan memberikan waktu bagi pasar untuk melakukan penyesuaian harga yang lebih wajar. Selain itu, mekanisme FCA juga memberikan ruang bagi investor untuk melakukan evaluasi sebelum mengambil keputusan transaksi.
Alasan dan Ketentuan Penempatan di Papan FCA
Kepala Divisi Peraturan dan Layanan Perusahaan Tercatat BEI, Teuku Fahmi Ariandar, menjelaskan bahwa seluruh saham yang masuk dan keluar papan pemantauan khusus didasarkan pada kriteria yang sama. Salah satu kriteria utama adalah suspensi perdagangan selama lebih dari satu hari karena aktivitas transaksi tertentu.
Penempatan saham ke papan pemantauan khusus merupakan bentuk pengawasan tambahan dari BEI. Tujuannya adalah menjaga perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien, sekaligus meminimalkan potensi kerugian investor akibat fluktuasi harga ekstrem.
Melalui kebijakan ini, BEI berharap pelaku pasar semakin memahami risiko perdagangan saham dengan volatilitas tinggi. Transparansi dan kepatuhan terhadap peraturan menjadi kunci dalam menciptakan iklim investasi yang sehat.
Pergerakan Saham dan Dampaknya bagi Investor
Salah satu saham yang menarik perhatian adalah INET, yang mencatatkan kenaikan harga sangat signifikan sepanjang tahun ini. Saham emiten telekomunikasi tersebut melonjak hingga 1.365 persen ke level Rp850 sepanjang 2025, sebelum akhirnya kembali diperdagangkan secara reguler.
Sementara itu, saham GTSI juga menunjukkan lonjakan tajam dengan kenaikan akumulatif mencapai 560 persen sejak awal 2025. Seiring keputusan BEI, saham GTSI kini diperdagangkan dengan skema full-call auction untuk memastikan stabilitas harga.
Bagi investor, perubahan status saham di papan pemantauan khusus menjadi informasi penting dalam menyusun strategi investasi. Saham yang keluar dari papan FCA berpotensi menarik minat baru, sementara saham yang masuk memerlukan kehati-hatian ekstra.
Secara keseluruhan, penyesuaian komposisi papan pemantauan khusus mencerminkan dinamika pasar modal yang terus berkembang. BEI menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas pasar melalui pengawasan berkelanjutan, sehingga kepercayaan investor terhadap pasar saham Indonesia tetap terjaga.
Enday Prasetyo
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BABY Siapkan Rights Issue untuk Mendukung Akuisisi Saham PT Emway Globalindo
- Jumat, 19 Desember 2025
Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG
- Jumat, 19 Desember 2025
Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik
- Jumat, 19 Desember 2025
Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh
- Jumat, 19 Desember 2025
Berita Lainnya
Pemanggilan Crazy Rich oleh Pajak Bersifat Klarifikasi Data Kepatuhan
- Jumat, 19 Desember 2025
Harga Emas Antam Melemah Hari Ini Jadi Dua Juta Empat Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu
- Jumat, 19 Desember 2025
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Tipis Investor Perlu Cermat Menyikapi
- Jumat, 19 Desember 2025
Terpopuler
1.
Libur Akhir Tahun 2025 Seru di Grand Waterfront Kelapa Gading
- 19 Desember 2025
2.
Cara Tepat Kompres Saat Demam Agar Tubuh Cepat Pulih
- 19 Desember 2025
3.
Kenali Gejala Rosacea dan Cara Tepat Merawat Kulit Sensitif
- 19 Desember 2025
4.
Emily in Paris Season 5 Tampil Segar dengan Gaya Rambut Bob Baru
- 19 Desember 2025
5.
Kenali Dampak Kelebihan Gula dan Tanda Tubuh Mengalami Gangguan
- 19 Desember 2025













