AKR Corporindo Serahkan Lahan 20 Hektare di JIIPE untuk Ekspansi Industri Kimia Global
- Jumat, 05 Desember 2025
JAKARTA - PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) melalui anak usahanya, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), menyerahkan tambahan lahan industri seluas 20 hektare kepada PT GEABH Joint Technology. Perusahaan ini merupakan anak usaha Sichuan Golden Elephant Chemical asal China yang bergerak di produksi bahan baku kimia dan pupuk menggunakan gas alam.
Lahan tambahan ini terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri dan Pelabuhan Terpadu Jawa (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Penyerahan lahan ini merupakan kelanjutan dari akuisisi sebelumnya oleh Golden Elephant seluas 20 hektare pada April 2025 untuk fasilitas produksi pertama.
Direktur Utama BKMS, Bambang Soetiono, mengatakan Golden Elephant berencana membangun fasilitas kimia baru di JIIPE. Fasilitas tersebut akan memproduksi melamin, asam nitrat, dan amonium nitrat, serta mengevaluasi kemungkinan produksi amonia dan urea sintetis menggunakan gas alam Indonesia.
Baca Juga
Pengembangan fasilitas kimia ini diharapkan ramah lingkungan dan mendukung transisi energi hijau di Indonesia. Bambang menilai langkah ini memperkuat posisi JIIPE sebagai kawasan industri kompetitif yang menarik investasi global.
Selain itu, kehadiran Golden Elephant juga memperkuat ekosistem klien industri global di JIIPE. Hal ini diharapkan meningkatkan daya tarik kawasan bagi investor lain yang ingin masuk ke sektor kimia dan hilir industri.
Dukungan Strategis AKR Corporindo
Direktur Utama AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo, menyatakan ekspansi bisnis Golden Elephant mendukung strategi jangka panjang AKR. Perusahaan menempatkan bisnis kawasan industri sebagai salah satu pilar utama operasi korporasi secara konsolidasi.
Sepanjang Januari–September 2025, AKRA membukukan pendapatan sebesar Rp32,39 triliun. Angka ini meningkat 13,22% dibandingkan total pendapatan Rp28,61 triliun pada periode sama tahun 2024.
Segmen tanah kawasan industri dan pendapatan terkait memberikan kontribusi Rp1,11 triliun. Peningkatan ini setara 29,39% YoY dibanding Rp862,02 miliar sebelumnya.
Haryanto menambahkan KEK JIIPE berkomitmen menyediakan layanan terpadu kelas dunia. Fasilitas termasuk utilitas dan pelabuhan yang mendukung investor anchor seperti Golden Elephant.
Pendapatan dari utilitas meningkat 199% sepanjang kuartal III/2025. Hal ini seiring beroperasinya penyewa utama secara penuh dan meningkatnya kapasitas produksi pengguna lahan industri.
Perseroan menargetkan ketika JIIPE beroperasi penuh, kawasan ini mampu menarik investasi hingga Rp237,86 triliun. Serapan tenaga kerja diproyeksikan mencapai 199.818 orang.
Masterplan dan Potensi Kawasan JIIPE
JIIPE direncanakan memiliki total luas lahan terintegrasi hingga 3.000 hektare. Rinciannya meliputi kawasan industri seluas 1.761 hektare, pelabuhan 406 hektare, serta kawasan residensial dan komersial 800 hektare.
Tahun ini, AKRA menargetkan penjualan lahan di JIIPE mencapai 80–100 hektare. Hingga semester I/2025, realisasi penjualan baru mencapai 22 hektare atau 22% dari target.
Sejumlah perusahaan sudah berinvestasi di JIIPE, antara lain PT Freeport Indonesia dengan smelter tembaga. Perusahaan kaca asal China, PT Xinyi Gass Indonesia & Xinyi Solar, juga menempati kawasan ini.
Selain itu, sektor pupuk diwakili PT Fertilizer Inti Technology asal Malaysia. Perusahaan roti dari Jepang, PT Nippon Sari Roti, dan perusahaan kimia asal Swiss, PT Clariant, juga telah masuk ke kawasan.
Dengan kehadiran Golden Elephant, AKRA berharap JIIPE menjadi hub industri kimia dan hilir yang terintegrasi. Hal ini selaras dengan strategi nasional untuk mendorong industrialisasi hijau dan investasi asing.
Golden Elephant juga memanfaatkan potensi gas alam Indonesia sebagai bahan baku utama. Ini sejalan dengan upaya Indonesia dalam transisi energi serta pengembangan industri ramah lingkungan.
BKMS dan AKRA menegaskan komitmen menyediakan fasilitas pendukung investor. Layanan kelas dunia diharapkan menarik lebih banyak perusahaan global ke kawasan ini.
Pemanfaatan lahan industri yang optimal di JIIPE diharapkan meningkatkan kapasitas produksi nasional. Langkah ini juga memperkuat ketahanan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru.
Dengan ekspansi ini, Golden Elephant akan memperluas portofolio produksinya. Produk yang dihasilkan meliputi melamin, amonium nitrat, asam nitrat, pupuk larut air, hidrogen peroksida, dan asam perasetat.
Kehadiran investor global juga memberikan nilai tambah bagi industri lokal. JIIPE diharapkan menjadi magnet bagi sektor kimia dan hilir industri, serta mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Selain itu, AKRA menargetkan pertumbuhan berkelanjutan melalui monetisasi lahan dan pendapatan sewa yang stabil. Pendapatan berulang dari lini utilitas juga menjadi sumber pertumbuhan yang signifikan.
BKMS menekankan bahwa fasilitas yang dibangun di JIIPE akan mematuhi standar lingkungan internasional. Hal ini mencakup penggunaan teknologi ramah lingkungan dan praktik operasional berkelanjutan.
Golden Elephant juga mengevaluasi kemungkinan produksi amonia dan urea sintetis. Penggunaan gas alam lokal menjadi kunci efisiensi dan keberlanjutan produksi.
Dengan berbagai fasilitas dan investor, JIIPE siap menjadi salah satu kawasan industri terbesar di Jawa Timur. Kawasan ini dirancang mendukung industrialisasi hijau dan investasi strategis global.
Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
SIG Dorong Inovasi Konstruksi Berkelanjutan Mendorong Mobilitas Batam
- Jumat, 05 Desember 2025
DHL Express Investasi Besar Bangun Gateway Logistik Modern Surabaya
- Jumat, 05 Desember 2025
Dividen Interim UNVR Dorong Kepercayaan Investor Terhadap Saham Perusahaan
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
DHL Express Investasi Besar Bangun Gateway Logistik Modern Surabaya
- Jumat, 05 Desember 2025
Dividen Interim UNVR Dorong Kepercayaan Investor Terhadap Saham Perusahaan
- Jumat, 05 Desember 2025
Promo Liburan Akhir Tahun Traveloka Dorong Kenaikan Minat Wisata Keluarga di Asia Tenggara
- Jumat, 05 Desember 2025









