JAKARTA - Badan Karantina Indonesia (Barantin) memperkuat pengawasan komoditas perikanan di Kepulauan Riau (Kepri) seiring meningkatnya ancaman penyakit ikan yang dapat masuk melalui media pembawa.
Fokus utama adalah memastikan kualitas dan keamanan ikan serta produk perikanan sebelum dikonsumsi atau diekspor.
Deputi Karantina Ikan, Drama Panca Putra, menegaskan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha. “Penyakit ikan ini isu kita bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus duduk bersama pelaku usaha untuk menyamakan persepsi dan membangun kolaborasi,” ujarnya saat Focus Group Discussion Karantina Kepri.
Baca JugaHarbolnas 2025 Jadi Momentum Utama Belanja Online di Tengah Gempuran Promo Tahunan
Ancaman Hama dan Penyakit di Wilayah Strategis
Drama menekankan Batam sebagai Free Trade Zone (FTZ) memiliki risiko tinggi terhadap masuknya hama dan penyakit. Tingginya arus barang membuat wilayah ini membutuhkan ketahanan biosekuriti yang kuat dan audit komoditas yang memadai, baik untuk impor maupun ekspor.
“Ketika barang impor masuk, kita pastikan sudah memenuhi standar. Begitu juga saat Indonesia mengekspor, kita tidak boleh mengirim hama penyakit ke negara tujuan,” jelas Drama. Hal ini menegaskan pentingnya pengawasan ketat agar komoditas perikanan Indonesia tetap aman di pasar internasional.
Penindakan dan Mitigasi Risiko
Kepala Karantina Kepri, Hasim, mencatat Januari hingga November 2025, pihaknya telah melakukan tujuh penahanan terhadap media pembawa yang tidak memenuhi syarat karantina. Selain itu, ada enam penolakan komoditas yang berpotensi membawa hama dan penyakit berbahaya.
Drama menambahkan, ancaman penyakit seperti E-coli dan Salmonella pada ikan segar, atau penyakit pada udang dan ikan hidup, bisa melumpuhkan produksi di kawasan budidaya. “Kalau penyakit udang masuk ke kawasan budidaya, aktivitas produksi bisa lumpuh. Karena itu mitigasi risiko jauh lebih murah daripada recovery,” katanya.
Fasilitas Laboratorium dan Sertifikasi Karantina
Barantin Kepri memastikan fasilitas laboratorium di Batam memadai untuk mendukung pengawasan kualitas dan biosekuriti. Sejumlah laboratorium mitra juga telah diregistrasi untuk mempercepat pemeriksaan, yang kemudian menghasilkan sertifikat karantina bagi komoditas yang lolos pemeriksaan.
“Secara fasilitas cukup lengkap. Beberapa laboratorium juga sudah kita tunjuk untuk dapat melakukan pemeriksaan, atas pemeriksaan itu nanti kita mendapatkan sertifikat karantina,” jelas Drama. Hal ini penting untuk menjamin keamanan produk perikanan yang akan dikonsumsi masyarakat maupun diekspor.
Lalu Lintas Komoditas Perikanan Meningkat
Karantina Kepri memiliki fasilitas di wilayah Batam, termasuk di kawasan Barelang yang memiliki produksi ikan tinggi. Ekspor komoditas perikanan dari Kepri tercatat sebanyak 6.000 kali pengiriman dengan nilai mencapai Rp5 miliar, menandakan pentingnya pengawasan untuk menjaga mutu dan mencegah masuknya hama penyakit.
Hasim menekankan tren lalu lintas komoditas perikanan terus meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru. Karena itu, penguatan mitigasi risiko harus semakin ketat untuk menghindari penyakit dan penurunan mutu. “Kami memastikan pengawasan berjalan optimal agar risiko penyakit dan penurunan mutu bisa diminimalkan,” ujarnya.
Kolaborasi dengan Pelaku Usaha Perikanan
Barantin mengajak pelaku usaha untuk berperan aktif dalam pengawasan dan mitigasi risiko. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat biosekuriti di wilayah strategis seperti Kepri dan menjaga reputasi produk perikanan Indonesia di pasar internasional.
Drama menekankan pentingnya koordinasi untuk menyamakan persepsi terkait risiko penyakit dan upaya pencegahannya. Pendekatan ini juga memastikan bahwa setiap komoditas yang masuk atau keluar wilayah Kepri aman, legal, dan memenuhi standar kualitas.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
SIG Dorong Inovasi Konstruksi Berkelanjutan Mendorong Mobilitas Batam
- Jumat, 05 Desember 2025
DHL Express Investasi Besar Bangun Gateway Logistik Modern Surabaya
- Jumat, 05 Desember 2025
Dividen Interim UNVR Dorong Kepercayaan Investor Terhadap Saham Perusahaan
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Kenaikan Harga Pangan Strategis Nasional Picu Kekhawatiran Belanja Rumah Tangga Harian
- Jumat, 05 Desember 2025
Harbolnas 2025 Diharapkan Jadi Penggerak Ekonomi Lewat Target Transaksi Rp35 Triliun
- Jumat, 05 Desember 2025
Pertukaran Data Elektronik Didorong Jadi Senjata Utama Memberantas Impor Ilegal Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025












