JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk keputusan investasi.
Meski teknologi ini memudahkan akses data dan mempercepat analisis, ketergantungan penuh pada AI berisiko menimbulkan keputusan impulsif yang merugikan.
Melalui akun Instagram resmi @sikapiuangmu, OJK menekankan pentingnya keseimbangan antara rekomendasi AI dan analisis pribadi investor. Banyak investor kini terdorong melakukan transaksi hanya karena notifikasi atau rekomendasi dari sistem AI, tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan atau tujuan investasi mereka.
Baca JugaHimbara Percepat Penyaluran Dana Pemerintah, Bank Ajukan Tambahan Kredit
“Anggap rekomendasi AI sebagai layar informasi. Gunakan untuk memperkaya analisis, tetapi selalu cocokkan dengan tujuan, kondisi keuangan, dan sumber resmi,” tulis OJK.
Berikut panduan praktis agar investor tidak terkecoh oleh AI dan tetap membuat keputusan investasi yang matang.
1. Cek Harga Berulang Kali Secara Manual
Meskipun AI menampilkan data harga secara real-time, masih ada risiko kesalahan teknis atau bias algoritma. Investor disarankan memverifikasi harga secara manual dengan membandingkan informasi dari berbagai platform atau aplikasi resmi.
Langkah ini tidak hanya memastikan data valid, tetapi juga melatih kepekaan terhadap fluktuasi pasar, sehingga investor tidak sekadar mengandalkan hasil analisis otomatis. Dengan cara ini, kesalahan minor dari sistem AI bisa diantisipasi sebelum mempengaruhi keputusan investasi.
2. Jangan Bergantung pada Satu Sumber
OJK menekankan bahwa mengandalkan satu sumber informasi, termasuk rekomendasi AI, bisa menyesatkan. Investor sebaiknya membandingkan rekomendasi dari beberapa sumber, baik dari lembaga keuangan resmi, analis profesional, maupun platform pemerintah seperti OJK.
Verifikasi lintas sumber membantu mendapatkan pandangan objektif dan seimbang, meminimalkan risiko kesalahan akibat bias algoritma atau informasi yang tidak lengkap. Dengan pendekatan ini, keputusan investasi menjadi lebih rasional dan berbasis data yang kredibel.
3. Tetap Pegang Rencana Investasi
Rencana investasi yang telah disusun sejak awal harus tetap menjadi pedoman utama, walaupun ada rekomendasi menarik dari AI. Setiap rencana biasanya disesuaikan dengan profil risiko, tujuan keuangan, dan jangka waktu investasi masing-masing individu.
Mengubah arah investasi hanya karena prediksi AI bisa membuat portofolio menjadi tidak stabil dan meningkatkan risiko kerugian. Dengan berpegang pada rencana, investor bisa menjaga konsistensi strategi, menghindari keputusan impulsif, dan tetap fokus pada target keuangan jangka panjang.
4. AI Hanya Sebagai Alat Bantu, Bukan Penentu
Teknologi AI sebaiknya diposisikan sebagai asisten analisis, bukan pengambil keputusan akhir. Sistem ini berguna untuk menyaring data, mendeteksi tren, dan mempercepat proses evaluasi.
Namun, keputusan akhir tetap harus disesuaikan dengan penilaian pribadi dan kondisi pasar. Dengan pendekatan ini, investor tetap memegang kendali penuh atas portofolio dan mampu menyeimbangkan antara data teknis dan intuisi finansial.
5. Fokus pada Tujuan Investasi
Menjaga konsistensi terhadap tujuan investasi menjadi kunci untuk menghindari godaan rekomendasi AI yang menawarkan keuntungan instan. Tujuan yang jelas memandu investor dalam memilih strategi, instrumen, dan jangka waktu investasi.
Saat AI memberikan analisis atau notifikasi, investor dapat menilai apakah informasi tersebut relevan dengan target pribadinya. Fokus pada tujuan juga membantu menjaga disiplin, mencegah keputusan emosional akibat fluktuasi pasar jangka pendek, dan memastikan pertumbuhan portofolio secara berkelanjutan.
OJK menekankan bahwa AI adalah alat bantu, bukan pengambil keputusan dalam investasi. Investor perlu menggabungkan kecanggihan teknologi dengan analisis pribadi, verifikasi sumber, dan rencana investasi yang matang.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Program Cek Kesehatan Gratis 2025 Ungkap Masalah Kurang Aktivitas Fisik
- Rabu, 05 November 2025
Selvi Gibran Dorong Kemandirian Ekonomi UMKM Papua Barat Lewat Bantuan
- Rabu, 05 November 2025
Sjafrie Sjamsoeddin Tekankan TNI Harus Jadi Tentara Rakyat yang Profesional
- Rabu, 05 November 2025
Upaya Indonesia Memimpin Harmonisasi Standar Laboratorium Pengujian Halal Internasional
- Rabu, 05 November 2025
Berita Lainnya
CIMB Niaga Auto Finance Catat Penyaluran Pembiayaan Stabil Hingga Oktober 2025
- Rabu, 05 November 2025













