
JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto menerima kunjungan kenegaraan Chief of the Defence Force Australia, Admiral David Johnston, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat 17 Oktober 2025.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral dalam bidang pertahanan antara Indonesia dan Australia.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kedatangan Admiral Johnston disambut dengan rangkaian upacara militer resmi di halaman utama Kementerian Pertahanan.
Baca JugaPerpres MBG Rampung, BGN Pastikan Distribusi Aman dan Terpantau
Donny dan David secara langsung memasuki mimbar upacara, memeriksa pasukan yang hadir, dan memberikan penghormatan kepada patung Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, sebagai simbol penghargaan terhadap sejarah dan kedaulatan bangsa.
Protokol Militer dan Simbolisme
Prosesi penyambutan menampilkan tradisi militer yang ketat dan khidmat, termasuk pemeriksaan pasukan dan penghormatan resmi.
Aktivitas ini menegaskan pentingnya etika kenegaraan dalam hubungan diplomatik, sekaligus memperlihatkan keseriusan kedua negara dalam menjalin kerja sama di bidang pertahanan.
Setelah prosesi upacara selesai, Donny dan David bersalaman sebelum memasuki gedung Kementerian Pertahanan bersama rombongan pejabat masing-masing.
Agenda selanjutnya adalah pertemuan tertutup dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, di mana berbagai isu strategis pertahanan dan keamanan regional menjadi fokus pembahasan.
Fokus Pertemuan: Keamanan Regional dan Kerja Sama Maritim
Meski detail pertemuan tertutup belum diungkap secara publik, kunjungan ini dipandang sebagai langkah penting untuk memperkuat kerja sama pertahanan bilateral, khususnya dalam bidang keamanan maritim, latihan bersama, serta pertukaran intelijen militer.
Wamenhan Donny menekankan bahwa hubungan pertahanan Indonesia-Australia selalu berlandaskan pada kepentingan strategis nasional dan prinsip saling menghormati kedaulatan masing-masing negara.
“Pertemuan seperti ini menjadi kesempatan bagi kedua belah pihak untuk menyelaraskan strategi pertahanan, sekaligus meningkatkan interoperabilitas di sektor maritim dan keamanan regional,” kata Donny.
Nilai Diplomasi Militer dalam Hubungan Bilateral
Kunjungan Admiral Johnston bukan hanya tentang agenda teknis militer, tetapi juga memperlihatkan dimensi diplomasi kenegaraan.
Penyambutan resmi dengan upacara militer dan penghormatan kepada Soekarno mencerminkan penghargaan Australia terhadap sejarah dan budaya Indonesia, sekaligus memperkuat ikatan diplomatik yang telah terjalin sejak lama.
Admiral Johnston sendiri menyatakan bahwa kunjungannya bertujuan untuk memperdalam dialog strategis dengan Indonesia, meningkatkan koordinasi, serta mendiskusikan langkah-langkah kolaboratif menghadapi tantangan keamanan di kawasan Asia-Pasifik.
Landasan Kerja Sama Pertahanan
Indonesia dan Australia memiliki sejarah panjang dalam kerja sama pertahanan, mulai dari latihan militer bersama hingga pertukaran pengetahuan dan teknologi. Hubungan ini mencakup beberapa bidang kunci:
Latihan Militer Bersama – Melatih interoperabilitas pasukan di berbagai skenario operasi militer dan penanggulangan bencana.
Keamanan Maritim – Memastikan jalur pelayaran regional tetap aman, mengingat kedua negara berbatasan melalui Laut Timor dan Selat Torres.
Pertukaran Intelijen – Meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman transnasional seperti terorisme dan penyelundupan.
Kunjungan ini juga menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi mitra strategis bagi Australia dalam menjaga stabilitas kawasan, sejalan dengan kepentingan regional ASEAN dan Indo-Pasifik.
Simbol Persahabatan Militer
Selain agenda teknis, penyambutan Admiral Johnston dengan upacara militer dan penghormatan terhadap patung Soekarno menjadi simbol persahabatan yang kuat.
Hal ini menekankan bahwa hubungan militer tidak semata-mata soal kemampuan tempur, tetapi juga soal nilai diplomasi, rasa hormat, dan kolaborasi jangka panjang.
Donny Ermawan Taufanto menambahkan, kunjungan semacam ini juga memberikan pesan kepada publik dan komunitas internasional bahwa Indonesia terbuka untuk kerja sama yang saling menguntungkan dan tetap menegaskan kedaulatannya.
Harapan ke Depan
Pertemuan tertutup antara Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Admiral Johnston diharapkan menghasilkan kesepakatan strategis terkait peningkatan kapasitas militer, pertukaran keahlian, serta koordinasi menghadapi dinamika keamanan regional yang terus berkembang.
Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya Indonesia memperkuat peran diplomasi pertahanan sebagai instrumen kebijakan luar negeri, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai aktor utama dalam menjaga stabilitas kawasan Asia-Pasifik.
Kunjungan Panglima Australia Admiral David Johnston ke Kementerian Pertahanan Indonesia menegaskan komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama militer dan keamanan regional.
Upacara militer resmi, penghormatan kepada Soekarno, serta pertemuan tertutup dengan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menunjukkan bahwa hubungan ini tidak hanya teknis, tetapi juga berbasis diplomasi, nilai sejarah, dan rasa saling menghormati.
Indonesia dan Australia, melalui dialog strategis semacam ini, diharapkan mampu membangun hubungan bilateral yang kokoh, mendukung keamanan maritim, meningkatkan interoperabilitas militer, dan menghadapi tantangan regional secara bersama-sama.

Muhammad Anan Ardiyan
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Produk Unitlink Zurich Life Tunjukkan Potensi Tumbuh Berkelanjutan
- Selasa, 21 Oktober 2025
Berita Lainnya
Perluasan Jalur KRL Dorong Transportasi Massal Lebih Ramah Lingkungan
- Selasa, 21 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
3.
BMW Dominasi Pasar Mobil Premium Indonesia Kuartal III 2025
- 21 Oktober 2025
4.
WIFI Menang Lelang Frekuensi 1,4 GHz Gandeng Dua Emiten
- 21 Oktober 2025