Es Pisang Ijo Makassar, Sajian Tradisional yang Memikat Lidah Nusantara
- Minggu, 19 Oktober 2025

JAKARTA - Di tengah panasnya musim kemarau, semangkuk es pisang ijo mampu menghadirkan kesegaran instan. Perpaduan pisang lembut, kulit hijau kenyal, dan aroma pandan menciptakan rasa manis yang menenangkan.
Tidak sekadar kudapan, es pisang ijo juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Hidangan ini sarat makna, menggabungkan gurih santan, manis sirup merah, dan tekstur pisang raja matang yang sempurna.
Resep Pisang Ijo Asli Makassar Anti Gagal
Rahasia pisang ijo yang lembut dan kulitnya kenyal terletak pada pemilihan bahan dan teknik pengukusan yang tepat. Dengan panduan yang benar, bahkan pemula bisa membuatnya tanpa takut gagal.
Baca JugaCara Membuat Lemonade Segar yang Menyegarkan dan Kaya Vitamin C
Buku Kue Ijo Lekker: 50 Resep Kue Tradisional Plus Step By Step menyajikan resep lengkap dengan langkah mudah. Fokus utama adalah bahan segar, proporsi tepat, dan proses pengukusan yang tidak berlebihan.
Bahan Utama: 6 buah pisang raja matang, sirup merah khas Makassar, es serut kasar.
Bahan Kulit: 150 gram tepung beras, 50 gram tepung sagu, 5 gram tepung terigu, 200 ml santan kental, 80 gram gula pasir, 10 lembar daun pandan, 10 lembar daun suji, ½ sdt garam.
Bahan Saus (Kuah Putih): 2 lembar daun pandan iris tipis, 100 ml air, 200 ml santan, ½ sdm tepung beras, 75 gram gula pasir.
Cara Membuat: Kukus pisang hingga matang, biarkan dingin. Haluskan daun pandan dan suji dengan air, saring untuk mendapatkan air hijau pekat.
Campur tepung beras, sagu, terigu, santan, gula, garam, dan air pandan. Uleni hingga adonan kalis, pipihkan, dan bungkus pisang hingga rapat.
Kukus pisang yang sudah dibungkus hingga matang dan berwarna hijau mengilap. Biarkan dingin, lalu potong, tata di mangkuk, siram dengan saus, tambahkan es serut, dan tuang sirup merah di atasnya.
Tips agar kulit pisang ijo tidak pecah adalah menjaga adonan tidak terlalu encer. Pilih pisang raja yang matang sempurna agar rasa manis alami tanpa tambahan gula berlebihan.
Asal-Usul dan Filosofi di Balik Es Pisang Ijo
Sejarah es pisang ijo sulit dilacak secara pasti, namun diyakini lahir dari kreativitas masyarakat Makassar. Mereka menggabungkan pisang dan daun pandan dengan es yang dibawa pedagang dari Jawa pada masa kolonial.
Dulu, es merupakan simbol kemewahan dan hanya dinikmati kalangan bangsawan. Ketika es menjadi lebih mudah diakses, masyarakat Makassar mulai memadukannya dengan kudapan lokal hingga terciptalah pisang ijo.
Bagi masyarakat setempat, pisang memiliki makna filosofis yang mendalam. Ia melambangkan kehidupan yang terus memberi, sesuai konsep ilmu ta’bang untia atau panjang umur.
Pisang ijo bukan hanya makanan, tetapi simbol semangat pantang menyerah dan ketulusan berbagi. Setiap lapisan dalam hidangan ini memiliki makna tersendiri bagi kehidupan dan budaya lokal.
Makna dan Keistimewaan Sajian
Warna hijau dari daun suji dan pandan melambangkan kesejukan dan kesegaran alam tropis. Sirup merah yang dituangkan di atasnya mewakili semangat dan keceriaan masyarakat Makassar yang ramah dan hangat.
Es pisang ijo menunjukkan kemampuan adaptasi budaya kuliner yang cerdas. Masyarakat Makassar berhasil memadukan bahan lokal dengan pengaruh luar, menghasilkan sajian yang kini menjadi ikon nasional.
Kini, popularitas pisang ijo meluas ke seluruh Indonesia dan bahkan dunia. Restoran modern dan hotel berbintang pun mulai menyajikan es pisang ijo, namun citarasa asli Makassar tetap tak tergantikan bagi pencinta kuliner tradisional.
Tekstur lembut pisang, kulit kenyal, dan keseimbangan rasa manis serta gurih membuat es pisang ijo selalu menarik untuk dicoba. Dengan bahan dan teknik yang tepat, setiap orang bisa menghadirkan kelezatan tradisional ini di rumah.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
15 Rekomendasi Kuliner Terbaik di Sekitar Stasiun Lempuyangan Jogja
- Minggu, 19 Oktober 2025
Es Pisang Ijo Makassar, Sajian Tradisional yang Memikat Lidah Nusantara
- Minggu, 19 Oktober 2025
Berita Lainnya
Kesemutan Berulang: Waspada, Bisa Menjadi Tanda Masalah Saraf Serius
- Minggu, 19 Oktober 2025