Minggu, 19 Oktober 2025

Update Harga BBM Terbaru Oktober 2025: Pertamax dan Dexlite Naik, Pertalite Tetap Stabil

Update Harga BBM Terbaru Oktober 2025: Pertamax dan Dexlite Naik, Pertalite Tetap Stabil
Update Harga BBM Terbaru Oktober 2025: Pertamax dan Dexlite Naik, Pertalite Tetap Stabil

JAKARTA - Memasuki pekan ketiga Oktober 2025, masyarakat masih memantau pergerakan harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Meski sempat mengalami penyesuaian di awal bulan, harga BBM di sebagian besar wilayah Indonesia terpantau relatif stabil.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kebijakan penyesuaian harga yang dilakukan pemerintah melalui PT Pertamina dan operator swasta berjalan dengan terkendali. Masyarakat pun mulai beradaptasi dengan perubahan harga yang terjadi sejak awal Oktober lalu.

Harga BBM Non-Subsidi Alami Kenaikan Ringan di Awal Oktober

Baca Juga

Promo Hari Listrik Nasional: Diskon 50 Persen Tambah Daya PLN Oktober 2025

Penyesuaian harga BBM non-subsidi di bulan Oktober 2025 dipicu oleh pergerakan harga minyak mentah dunia yang sempat melonjak pada akhir September. Tren kenaikan tersebut kemudian berdampak pada kebijakan harga domestik yang ditetapkan oleh badan usaha penyedia bahan bakar.

Pertamina bersama operator swasta seperti Shell, BP, dan Vivo kompak menyesuaikan tarif BBM non-subsidi sejak tanggal 1 Oktober 2025. Meski terjadi kenaikan, besarnya penyesuaian masih tergolong moderat sehingga tidak menimbulkan gejolak berarti di kalangan konsumen.

Berdasarkan data terbaru, harga BBM non-subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex mengalami kenaikan antara Rp100 hingga Rp300 per liter dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar tetap dipertahankan dengan harga lama.

Kebijakan stabilisasi harga untuk jenis subsidi ini menjadi langkah pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Terutama bagi kelompok berpenghasilan menengah ke bawah yang masih bergantung pada Pertalite dan Solar untuk aktivitas sehari-hari.

Rincian Harga BBM Pertamina per 19 Oktober 2025

Untuk wilayah Jawa, termasuk DKI Jakarta, harga BBM yang berlaku hingga Minggu, 19 Oktober 2025, tercatat sebagai berikut:

Pertalite (RON 90): Rp10.000 per liter

Solar subsidi (CN48): Rp6.800 per liter

Pertamax (RON 92): Rp12.200 per liter

Pertamax Green 95: Rp13.000 per liter

Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.100 per liter

Dexlite (CN51): Rp13.700 per liter

Pertamina Dex (CN53): Rp14.000 per liter

Harga tersebut masih berlaku secara nasional, meskipun terdapat sedikit perbedaan di luar Pulau Jawa. Wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua umumnya mengalami tarif lebih tinggi karena faktor biaya distribusi dan logistik.

Penyesuaian harga di daerah terpencil menjadi tantangan tersendiri bagi Pertamina dalam menjaga kesetaraan akses energi. Namun, perusahaan tetap berkomitmen menghadirkan harga yang wajar dan sesuai ketentuan pemerintah.

Pihak Pertamina juga menegaskan bahwa harga yang berlaku akan terus dievaluasi setiap bulan. Langkah ini bertujuan agar kebijakan harga selalu relevan dengan kondisi pasar global serta kemampuan fiskal negara.

Operator Swasta Ikut Sesuaikan Harga Sejak Awal Oktober

Tak hanya Pertamina, beberapa operator swasta juga turut menyesuaikan harga produk BBM mereka. Penyesuaian dilakukan secara serentak sejak awal Oktober, dengan kisaran harga yang tidak jauh berbeda dari produk milik Pertamina.

Untuk wilayah Jabodetabek, harga BBM yang berlaku di SPBU swasta pada Oktober 2025 adalah sebagai berikut:

Shell Super: Rp12.890 per liter

Shell V-Power: Rp13.420 per liter

BP 92: Rp12.890 per liter

Vivo Revvo 90: Rp12.810 per liter

Dengan harga tersebut, terlihat bahwa selisih antaroperator hanya berkisar beberapa ratus rupiah. Konsumen kini memiliki lebih banyak pilihan sesuai preferensi dan kebutuhan mesin kendaraannya.

Tren kesetaraan harga ini juga menunjukkan adanya kompetisi sehat antar penyedia bahan bakar. Pemerintah berharap kondisi tersebut dapat menjaga kestabilan pasar sekaligus meningkatkan pelayanan kepada pengguna.

Kenaikan harga di sektor non-subsidi juga dianggap masih dalam batas wajar. Dengan kisaran Rp12.000 hingga Rp13.500 per liter, harga BBM di Indonesia masih tergolong kompetitif dibandingkan dengan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.

Pertalite dan Solar Masih Jadi Andalan Masyarakat

Sementara itu, harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar masih dipertahankan tanpa perubahan hingga pertengahan Oktober 2025. Pemerintah menilai kebijakan ini penting untuk menjaga kestabilan ekonomi dan menekan laju inflasi di tengah kondisi global yang tidak menentu.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa evaluasi terhadap harga subsidi tetap dilakukan secara berkala. Namun, keputusan akhir tetap mempertimbangkan kondisi fiskal negara dan kemampuan subsidi energi yang tersedia.

Pertalite dan Solar masih menjadi bahan bakar utama bagi sebagian besar masyarakat, terutama di sektor transportasi publik dan logistik. Stabilitas harga kedua jenis BBM ini sangat berpengaruh terhadap biaya distribusi barang dan jasa di berbagai daerah.

Dengan menjaga harga tetap stabil, pemerintah berharap dapat menekan potensi kenaikan harga barang pokok. Langkah ini juga menjadi bentuk komitmen dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Dampak Kenaikan BBM Non-Subsidi terhadap Ekonomi Nasional

Kenaikan harga BBM non-subsidi di awal Oktober tidak memberikan dampak signifikan terhadap inflasi nasional. Bank Indonesia mencatat bahwa tekanan inflasi dari sektor energi masih dalam batas kendali, sejalan dengan stabilitas harga komoditas lain.

Meski demikian, biaya operasional kendaraan pribadi dan transportasi logistik mengalami sedikit penyesuaian. Kondisi ini terutama dirasakan oleh pelaku usaha yang menggunakan BBM non-subsidi dalam aktivitas harian mereka.

Para ekonom menilai bahwa kenaikan kali ini masih tergolong ringan karena tidak disertai lonjakan drastis harga minyak mentah dunia. Selain itu, nilai tukar rupiah yang relatif stabil terhadap dolar Amerika turut membantu meredam potensi kenaikan lebih tinggi.

Pemerintah juga mendorong masyarakat untuk mulai beralih ke BBM ramah lingkungan dengan kadar oktan lebih tinggi. Langkah ini sejalan dengan target nasional menuju emisi karbon netral pada tahun 2060.

Pertamax Green 95 menjadi salah satu alternatif yang diandalkan untuk mendukung transisi energi bersih. Produk ini dikembangkan untuk menghasilkan emisi lebih rendah sekaligus meningkatkan efisiensi pembakaran mesin kendaraan.

Dengan berbagai kebijakan penyesuaian yang telah dilakukan, pemerintah berupaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi, stabilitas harga, dan keberlanjutan lingkungan. Harapannya, penyesuaian harga BBM di Oktober 2025 ini dapat berjalan tanpa menimbulkan dampak sosial yang berarti.

Harapan Stabilitas Harga Hingga Akhir Tahun

Menjelang akhir 2025, masyarakat berharap agar harga BBM dapat tetap stabil hingga pergantian tahun. Kestabilan ini dinilai penting untuk menjaga kepercayaan publik dan mendorong aktivitas ekonomi menjelang periode belanja akhir tahun.

Pemerintah dan Pertamina berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga minyak dunia serta nilai tukar rupiah. Dengan koordinasi lintas sektor, kebijakan harga diharapkan tetap adaptif tanpa mengganggu kesejahteraan masyarakat.

Jika kondisi pasar global tidak mengalami gejolak signifikan, peluang untuk mempertahankan harga saat ini cukup besar. Dengan begitu, masyarakat dapat merencanakan aktivitas dan kebutuhan energi dengan lebih pasti menjelang 2026.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

3 Rekomendasi Perumahan Murah di Seruyan, Harga Mulai Rp153 Juta Saja

3 Rekomendasi Perumahan Murah di Seruyan, Harga Mulai Rp153 Juta Saja

Update Harga Cabai Merah dan Rawit Hari Ini Naik di Sejumlah Wilayah Oktober 2025

Update Harga Cabai Merah dan Rawit Hari Ini Naik di Sejumlah Wilayah Oktober 2025

Update Harga Beras Super II di Sumatera Barat Tetap Stabil Oktober 2025 Masih Rp17.850 per Kilogram

Update Harga Beras Super II di Sumatera Barat Tetap Stabil Oktober 2025 Masih Rp17.850 per Kilogram

Harga Minyak Dunia Turun Hampir 3 Persen, Dampak ke Bensin Dalam Negeri

Harga Minyak Dunia Turun Hampir 3 Persen, Dampak ke Bensin Dalam Negeri

BNI Dukung Proyek Energi Panas Bumi Besar, Perkuat Transisi Energi Bersih

BNI Dukung Proyek Energi Panas Bumi Besar, Perkuat Transisi Energi Bersih