
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami tekanan, namun sejumlah analis menilai tren penguatannya masih berlanjut.
Pada perdagangan Rabu 15 Oktober, IHSG sempat jatuh ke bawah level psikologis 8.000 sebelum akhirnya ditutup melemah tipis 0,19% di level 8.051,18. Meskipun melemah, potensi rebound tetap terbuka lebar seiring dengan sentimen positif dari dalam dan luar negeri.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa secara teknikal IHSG masih berada dalam fase throwback yang mengindikasikan peluang melanjutkan uptrend dalam waktu dekat.
Baca JugaTren Penerbitan Obligasi Korporasi 2025 Diprediksi Makin Menarik Bagi Investor
Ia menambahkan, indikator moving average (MA20 dan MA60) menunjukkan tren yang cenderung menguat, mengonfirmasi momentum positif bagi pasar.
Adapun level teknikal IHSG saat ini diperkirakan berada pada area support 8.033 dan 7.954, sedangkan resistance berada di kisaran 8.145 dan 8.213. “Dengan kondisi teknikal tersebut, investor bisa tetap optimistis terhadap peluang penguatan lanjutan,” ujar Nafan.
Sentimen Global dan Domestik Warnai Arah Pasar
Dari sisi eksternal, sikap dovish Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell, memberi angin segar bagi pasar global.
Powell memberi sinyal bahwa program pengetatan kuantitatif The Fed akan segera berakhir, dengan peluang pemangkasan suku bunga lanjutan pada akhir Oktober dan kemungkinan kembali dilakukan pada Desember mendatang.
Sentimen ini membuat investor global kembali masuk ke aset berisiko, termasuk pasar saham di negara berkembang seperti Indonesia. “Isyarat pelonggaran moneter dari The Fed menjadi katalis positif bagi investor, terutama di tengah ekspektasi turunnya yield obligasi global,” jelas Nafan.
Sementara itu, dari dalam negeri, rilis data penanaman modal asing (FDI) kuartal III-2025 juga menjadi faktor yang dipantau ketat pelaku pasar. Angka investasi asing yang solid bisa memperkuat optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menopang pergerakan IHSG.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan terus melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter secara hati-hati untuk menjaga stabilitas keuangan dan mendorong likuiditas.
Dukungan dari Kementerian Keuangan melalui strategi pembiayaan yang prudent serta tren penurunan yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun juga akan mengurangi beban bunga utang pemerintah di masa depan.
Strategi Investasi: Buy on Dip dan Manajemen Risiko
Dalam kondisi pasar yang berfluktuasi, Nafan menyarankan agar investor menerapkan strategi buy on dip, yakni membeli saham ketika harga terkoreksi dalam tren naik. Namun, ia juga menekankan pentingnya manajemen risiko untuk menghindari potensi kerugian berlebihan.
“Investor perlu disiplin dalam mengatur portofolio. Realisasikan keuntungan bila sudah mencapai target dan hindari berspekulasi tanpa perhitungan,” ujar Nafan.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun beberapa saham menunjukkan potensi menarik, keputusan investasi tetap harus disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.
Rekomendasi Saham Pilihan dari Mirae Asset Sekuritas
Berikut rekomendasi saham yang dapat diperhatikan hari ini (Kamis, 16 Oktober 2025) berdasarkan analisis Mirae Asset Sekuritas:
ARTO (Bank Jago Tbk.) – Zig Zag Pattern
Aksi: BUY (Marginable Stock)
Area Entry: 1.950 – 2.080
Target Price (TP):
TP1: 2.120 (+2,91%)
TP2: 2.160 (+4,85%)
TP3: 2.370 (+15,05%)
Support: 1.950 & 1.920
INDY (Indika Energy Tbk.) – Uptrend Pattern
Aksi: ADD (Marginable Stock)
Area Entry: 2.280 – 2.340
Target Price (TP):
TP1: 2.390 (+2,58%)
TP2: 2.440 (+4,72%)
TP3: 2.720 (+16,74%)
Support: 2.280 & 2.090
PANI (Pantai Indah Kapuk Dua Tbk.) – Zig Zag Pattern
Aksi: BUY (Marginable Stock)
Area Entry: 13.525 – 14.175
Target Price (TP):
TP1: 14.475 (+2,84%)
TP2: 15.150 (+7,64%)
TP3: 16.775 (+19,18%)
Support: 13.525 & 12.850
Peluang Rebound Terbuka Lebar
Dengan dukungan kombinasi faktor teknikal, kebijakan moneter global yang lebih longgar, serta stabilitas ekonomi domestik, peluang rebound IHSG dinilai masih cukup besar dalam jangka pendek.
Meski demikian, investor disarankan tetap waspada terhadap potensi volatilitas menjelang rilis data ekonomi penting. “Pasar akan terus mencari keseimbangan baru di tengah dinamika global, jadi disiplin adalah kunci utama,” kata Nafan menutup analisisnya.
IHSG diproyeksi berpotensi kembali menguji level resistance di atas 8.200 jika sentimen positif berlanjut. Dengan strategi tepat, investor berpeluang memanfaatkan momentum ini untuk meraih keuntungan di tengah gejolak pasar.

Muhammad Anan Ardiyan
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Psikolog Ingatkan Proses Berduka Kehilangan Orangtua Tidak Bisa Terburu-buru
- Kamis, 16 Oktober 2025
Berita Lainnya
Strategi Danantara Tangani Utang Kereta Cepat Tanpa Bebani APBN Negara
- Kamis, 16 Oktober 2025
Harga Emas Pegadaian Naik Signifikan, Investor Tertarik Koleksi Logam Mulia
- Kamis, 16 Oktober 2025
Yield SBN Sentuh Rekor Terendah, Pemerintah Berpotensi Hemat Triliunan
- Kamis, 16 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Cara Mudah Buat Stiker WhatsApp di Android dan iPhone
- 16 Oktober 2025
2.
BYD Atto 1 Resmi Masuk Indonesia, Siap Kirim Oktober 2025
- 16 Oktober 2025
3.
8 Makanan yang Mempercepat Gigi Keropos dan Berlubang
- 16 Oktober 2025
4.
TVS Apache RTX 300 Hadir Lengkapi Segmen Motor Adventure
- 16 Oktober 2025