Kamis, 16 Oktober 2025

IHSG Diproyeksi Kembali Uptrend, Ini Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Diproyeksi Kembali Uptrend, Ini Rekomendasi Saham Hari Ini
IHSG Diproyeksi Kembali Uptrend, Ini Rekomendasi Saham Hari Ini

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami tekanan, namun sejumlah analis menilai tren penguatannya masih berlanjut. 

Pada perdagangan Rabu 15 Oktober, IHSG sempat jatuh ke bawah level psikologis 8.000 sebelum akhirnya ditutup melemah tipis 0,19% di level 8.051,18. Meskipun melemah, potensi rebound tetap terbuka lebar seiring dengan sentimen positif dari dalam dan luar negeri.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa secara teknikal IHSG masih berada dalam fase throwback yang mengindikasikan peluang melanjutkan uptrend dalam waktu dekat.

Baca Juga

Tren Penerbitan Obligasi Korporasi 2025 Diprediksi Makin Menarik Bagi Investor

Ia menambahkan, indikator moving average (MA20 dan MA60) menunjukkan tren yang cenderung menguat, mengonfirmasi momentum positif bagi pasar.

Adapun level teknikal IHSG saat ini diperkirakan berada pada area support 8.033 dan 7.954, sedangkan resistance berada di kisaran 8.145 dan 8.213. “Dengan kondisi teknikal tersebut, investor bisa tetap optimistis terhadap peluang penguatan lanjutan,” ujar Nafan.

Sentimen Global dan Domestik Warnai Arah Pasar

Dari sisi eksternal, sikap dovish Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell, memberi angin segar bagi pasar global. 

Powell memberi sinyal bahwa program pengetatan kuantitatif The Fed akan segera berakhir, dengan peluang pemangkasan suku bunga lanjutan pada akhir Oktober dan kemungkinan kembali dilakukan pada Desember mendatang.

Sentimen ini membuat investor global kembali masuk ke aset berisiko, termasuk pasar saham di negara berkembang seperti Indonesia. “Isyarat pelonggaran moneter dari The Fed menjadi katalis positif bagi investor, terutama di tengah ekspektasi turunnya yield obligasi global,” jelas Nafan.

Sementara itu, dari dalam negeri, rilis data penanaman modal asing (FDI) kuartal III-2025 juga menjadi faktor yang dipantau ketat pelaku pasar. Angka investasi asing yang solid bisa memperkuat optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menopang pergerakan IHSG.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan terus melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter secara hati-hati untuk menjaga stabilitas keuangan dan mendorong likuiditas. 

Dukungan dari Kementerian Keuangan melalui strategi pembiayaan yang prudent serta tren penurunan yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun juga akan mengurangi beban bunga utang pemerintah di masa depan.

Strategi Investasi: Buy on Dip dan Manajemen Risiko

Dalam kondisi pasar yang berfluktuasi, Nafan menyarankan agar investor menerapkan strategi buy on dip, yakni membeli saham ketika harga terkoreksi dalam tren naik. Namun, ia juga menekankan pentingnya manajemen risiko untuk menghindari potensi kerugian berlebihan.

“Investor perlu disiplin dalam mengatur portofolio. Realisasikan keuntungan bila sudah mencapai target dan hindari berspekulasi tanpa perhitungan,” ujar Nafan.

Ia juga menambahkan bahwa meskipun beberapa saham menunjukkan potensi menarik, keputusan investasi tetap harus disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.

Rekomendasi Saham Pilihan dari Mirae Asset Sekuritas

Berikut rekomendasi saham yang dapat diperhatikan hari ini (Kamis, 16 Oktober 2025) berdasarkan analisis Mirae Asset Sekuritas:

ARTO (Bank Jago Tbk.) – Zig Zag Pattern

Aksi: BUY (Marginable Stock)

Area Entry: 1.950 – 2.080

Target Price (TP):

TP1: 2.120 (+2,91%)

TP2: 2.160 (+4,85%)

TP3: 2.370 (+15,05%)

Support: 1.950 & 1.920

INDY (Indika Energy Tbk.) – Uptrend Pattern

Aksi: ADD (Marginable Stock)

Area Entry: 2.280 – 2.340

Target Price (TP):

TP1: 2.390 (+2,58%)

TP2: 2.440 (+4,72%)

TP3: 2.720 (+16,74%)

Support: 2.280 & 2.090

PANI (Pantai Indah Kapuk Dua Tbk.) – Zig Zag Pattern

Aksi: BUY (Marginable Stock)

Area Entry: 13.525 – 14.175

Target Price (TP):

TP1: 14.475 (+2,84%)

TP2: 15.150 (+7,64%)

TP3: 16.775 (+19,18%)

Support: 13.525 & 12.850

Peluang Rebound Terbuka Lebar

Dengan dukungan kombinasi faktor teknikal, kebijakan moneter global yang lebih longgar, serta stabilitas ekonomi domestik, peluang rebound IHSG dinilai masih cukup besar dalam jangka pendek.

Meski demikian, investor disarankan tetap waspada terhadap potensi volatilitas menjelang rilis data ekonomi penting. “Pasar akan terus mencari keseimbangan baru di tengah dinamika global, jadi disiplin adalah kunci utama,” kata Nafan menutup analisisnya.

IHSG diproyeksi berpotensi kembali menguji level resistance di atas 8.200 jika sentimen positif berlanjut. Dengan strategi tepat, investor berpeluang memanfaatkan momentum ini untuk meraih keuntungan di tengah gejolak pasar.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Strategi Danantara Tangani Utang Kereta Cepat Tanpa Bebani APBN Negara

Strategi Danantara Tangani Utang Kereta Cepat Tanpa Bebani APBN Negara

Harga Emas Pegadaian Naik Signifikan, Investor Tertarik Koleksi Logam Mulia

Harga Emas Pegadaian Naik Signifikan, Investor Tertarik Koleksi Logam Mulia

BEI Gelar CMSE 2025, Edukasi Pasar Modal Gratis untuk Publik

BEI Gelar CMSE 2025, Edukasi Pasar Modal Gratis untuk Publik

Yield SBN Sentuh Rekor Terendah, Pemerintah Berpotensi Hemat Triliunan

Yield SBN Sentuh Rekor Terendah, Pemerintah Berpotensi Hemat Triliunan

Indonesia Dorong Perjanjian Dagang Bilateral Strategis dengan Mesir

Indonesia Dorong Perjanjian Dagang Bilateral Strategis dengan Mesir