Selasa, 07 Oktober 2025

Program TJSL SSMS: Transparansi dan Keterlibatan Masyarakat

Program TJSL SSMS: Transparansi dan Keterlibatan Masyarakat
Foto: PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)

Pangkalan Bun – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) terus memperkuat perannya dalam pembangunan berkelanjutan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL/CSR) yang terarah dan strategis. Dengan mengusung tema “Sinergi CSR untuk Ketahanan Sosial & Lingkungan”, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola 23 kebun dan delapan pabrik kelapa sawit ini menekankan bahwa keberlanjutan bukan hanya komitmen moral, tetapi juga strategi bisnis jangka panjang.

Pelaksanaan program CSR SSMS diawali dengan kajian kebutuhan masyarakat (Community Needs Assessment) melalui survei lapangan, Focus Group Discussion (FGD), wawancara tokoh adat, hingga analisis data sekunder. Proses ini memastikan program yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat dan selaras dengan strategi keberlanjutan perusahaan.

Hasil kajian kemudian dituangkan dalam CSR Action Plan yang mencakup sasaran, indikator capaian, kebutuhan anggaran, sumber daya, serta mitra strategis. Dengan pendekatan ini, setiap program memiliki arah yang jelas, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Baca Juga

Diversifikasi Lewat Akuisisi, Petrosea Perkuat Bisnis Non-Batubara

SSMS meluncurkan sejumlah program prioritas yang berfokus pada ketahanan pangan sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat desa. Program tersebut mencakup distribusi pangan pokok berupa 500 ton beras dan 100.000 liter minyak goreng setiap tahunnya kepada lebih dari 50.000 jiwa di 186 desa, penyediaan peternakan ayam kampung mandiri di Dusun Tonam dengan dukungan bibit ayam, pakan, mesin tetas, serta pelatihan manajemen ternak. 

Selain itu pengembangan pertanian hortikultura di Desa Sumber Cahaya dengan berbagai komoditas seperti semangka, cabai, tomat, dan sayuran daun, hingga budidaya ikan air tawar di beberapa desa melalui penyediaan bibit patin dan nila beserta sarana produksi serta pendampingan teknis. Seluruh inisiatif ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga membuka peluang usaha, menambah sumber penghasilan, serta mendorong terciptanya kemandirian ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Pelaksanaan program CSR SSMS dilakukan melalui tiga pendekatan strategis: Pertama, Kolaborasi multipihak – melibatkan pemerintah daerah, dinas teknis, kelompok tani, LSM, dan komunitas lokal dalam setiap tahap program. Kedua, Pendampingan berkelanjutan – bukan sekadar memberikan bantuan, tetapi juga transfer pengetahuan, pelatihan, serta monitoring dan evaluasi berkala. Ketiga, Exit Strategy – memastikan masyarakat dapat mandiri dengan membentuk koperasi lokal atau community enterprise sehingga program tetap berlanjut meskipun intervensi perusahaan dihentikan.

SSMS menekankan bahwa keberhasilan CSR tidak diukur dari jumlah bantuan semata, tetapi dari dampak jangka panjang. Karena itu, perusahaan menggunakan metode Social Returnon Investment (SROI), kerangka ESG (Environmental, Social, Governance), serta keterkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Indikator yang dinilai mencakup:
• Dampak sosial: peningkatan kesejahteraan, pengurangan kerentanan pangan, dan penguatan kapasitas masyarakat.
• Dampak ekonomi: pertumbuhan usaha mikro, peningkatan pendapatan keluarga, dan penciptaan lapangan kerja lokal.
• Dampak lingkungan: konservasi hutan bernilai tinggi (HCV/HCS), pengurangan pupuk anorganik, serta penerapan energi terbarukan.
• Dampak tata kelola: keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan, transparansi laporan, dan penguatan etika bisnis.

Untuk menjamin akuntabilitas, SSMS menerapkan sistem pelaporan multi-level:
• Internal – laporan bulanan dan kuartalan kepada manajemen.
• Eksternal – laporan tahunan, sustainability report, laporan ke regulator, serta komunikasi publik melalui website, media sosial, dan press release.
• Dialog komunitas – forum tatap muka rutin dengan masyarakat desa sekitar operasional.

Komitmen ini telah membawa SSMS meraih berbagai penghargaan CSR/TJSL sepanjang tahun 2024, sebagai pengakuan atas konsistensi dan efektivitas program yang dijalankan.

Manager CSR SSMS Abdur Rohman menegaskan bahwa CSR adalah bagian integral dari strategi bisnis berkelanjutan perusahaan.

“Melalui CSR, kami tidak hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga mendorong kemandirian, memperkuat ekonomi desa, dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian, pertumbuhan perusahaan dapat berjalan selaras dengan pembangunan sosial dan lingkungan,” ujarnya.

Dengan pendekatan strategis dan terukur ini, SSMS menjadikan CSR sebagai pilar penting dalam mewujudkan transformasi tanggung jawab sosial menjadi dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan di Kalimantan Tengah.

Redaksi

Redaksi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Alasan Tugu Insurance Gagal Akuisisi PertaLife dan Imbasnya

Alasan Tugu Insurance Gagal Akuisisi PertaLife dan Imbasnya

Strategi UNTR dan UNIC Jaga Investor Lewat Dividen Interim

Strategi UNTR dan UNIC Jaga Investor Lewat Dividen Interim

Strategi Grup Astra Jaga Kepercayaan Investor Lewat Dividen Rp6,53 Triliun

Strategi Grup Astra Jaga Kepercayaan Investor Lewat Dividen Rp6,53 Triliun

Mazda Andalkan Event dan Efisiensi Hadapi Penurunan Pasar Mobil

Mazda Andalkan Event dan Efisiensi Hadapi Penurunan Pasar Mobil

Strategi Hulu-Hilir Berkat Cawan Group Perkuat Ekosistem Energi Hijau

Strategi Hulu-Hilir Berkat Cawan Group Perkuat Ekosistem Energi Hijau