Inovasi Pertamina dalam Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan di IKN
- Jumat, 14 Juni 2024
JAKARTA-PT Pertamina (Persero) terus memperkuat peran sebagai pionir dalam mengarahkan perubahan menuju energi yang lebih bersih. Dengan fokus pada keberlanjutan, Pertamina giat memanfaatkan energi hijau untuk mendukung visi pemerintah Indonesia mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Langkah ini juga menjadi landasan inovasi Pertamina untuk proyek masa depan di Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan tujuan menjadikan kota ini sebagai model ibu kota global.
Menurut Fadjar Djoko Santoso, Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Indonesia memiliki kekayaan sumber energi terbarukan yang melimpah, termasuk gas, energi nabati, dan solusi berbasis alam seperti Natural-Based Solutions (NBS). Pertamina sedang mengembangkan solusi NBS sebagai alternatif energi rendah karbon di IKN, menjaga kawasan hijau sebagai bagian integral dari ekosistem berkelanjutan.
Pertamina juga telah mempersiapkan infrastruktur jaringan gas (jargas) di IKN, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi untuk 166 tower perumahan ASN dan 34 rumah tapak menteri di sana. Strategi ini adalah bagian dari komitmen Pertamina untuk mengembangkan energi baru terbarukan di IKN, dengan dukungan dari pusat riset dan inovasi berkelanjutan yang akan dibangun.
Baca JugaPertamina Catatkan Kenaikan Dividen di 2024, Prospek Kinerja Cerah di 2025
Selain itu, Pertamina telah mengelola berbagai portofolio energi bersih rendah karbon di Indonesia, yang disesuaikan dengan karakteristik geografis setiap daerah. Fokus utamanya adalah memaksimalkan potensi energi beragam di Indonesia untuk mempercepat transisi menuju energi bersih.
Pertamina tidak hanya mengelola pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan seperti panas bumi, biogas, dan tenaga surya, tetapi juga memanfaatkan berbagai sumber energi rendah karbon untuk kawasan padat hunian dan sektor transportasi. Ini termasuk pengembangan infrastruktur BBG di berbagai kota dan inisiatif bioenergi dari bahan nabati seperti biodiesel dan bioetanol.
Inisiatif Pertamina juga termasuk proyek energi negatif karbon seperti Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dan perdagangan karbon di Bursa Efek Indonesia. Dengan Pertamina NRE sebagai market aggregator, Pertamina memimpin dalam menggerakkan perdagangan karbon untuk mendukung capaian target Net Zero Emission 2060 Indonesia.
Semua langkah ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasinya.
Redaksi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Arasoft Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia dengan Teknologi NamoAuthor
- Selasa, 19 November 2024
Feng Shui Adalah, Seni Menata Energi untuk Kehidupan yang Lebih Harmonis
- Minggu, 17 November 2024