Update Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini 3 November 2025

Senin, 03 November 2025 | 13:36:13 WIB
Update Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini 3 November

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi bergerak fluktuatif dan cenderung melemah pada perdagangan Senin, 3 November 2025.

Menurut data Bloomberg, rupiah ditutup menguat tipis 0,03% ke level Rp16.631 per dolar AS pada Jumat, 31 Oktober 2025, sementara dolar AS sendiri mengalami penguatan 0,04% ke level 99,56. Pergerakan ini mencerminkan dinamika pasar yang terus dipengaruhi oleh kebijakan moneter global maupun kondisi ekonomi domestik.

Pergerakan Mata Uang di Asia

Selain rupiah, sejumlah mata uang Asia juga menunjukkan pergerakan yang beragam pada perdagangan terakhir. Yen Jepang terkoreksi 0,12%, dolar Singapura melemah 0,02%, dan dolar Taiwan turun 0,11%. Rupee India mengalami koreksi 0,07%, sedangkan yuan China justru menguat tipis 0,04%. Sementara itu, dolar Hong Kong naik 0,01%, won Korea meningkat 0,28%, peso Filipina naik 0,23%, ringgit Malaysia menguat 0,20%, dan baht Thailand naik 0,09%. Pergerakan ini mencerminkan respons pasar terhadap kondisi ekonomi regional serta sentimen global.

Faktor Penguatan Dolar AS

Pengamat forex, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa penguatan dolar AS dipengaruhi oleh keputusan The Fed yang memangkas suku bunga acuannya. Meskipun demikian, Ketua The Fed, Jerome Powell, memberikan sinyal ketidakpastian terkait pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember mendatang. Ketidakpastian tersebut mendorong imbal hasil obligasi AS meningkat dan memperkuat posisi dolar AS di pasar global.

Selain itu, pertemuan antara mantan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sebelumnya tidak dinilai secara signifikan menurunkan tensi perang dagang antara kedua negara. Hal ini turut memengaruhi dinamika mata uang global, termasuk rupiah, yang rentan terhadap gejolak ekonomi dan kebijakan perdagangan internasional.

Kondisi Ekonomi Domestik Mendukung Stabilitas

Di sisi domestik, perekonomian Indonesia menunjukkan tren positif meski situasi global masih dibayangi ketidakpastian. Ibrahim menyebut inflasi yang tercatat sebesar 2,65% YoY pada September 2025 menunjukkan stabilitas harga di dalam negeri. Stabilitas ini menjadi salah satu faktor yang menjaga daya beli masyarakat dan mendorong optimisme pelaku ekonomi.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masyarakat juga berada di level 115, menandakan tingkat optimisme yang tinggi. Kondisi ini mencerminkan persepsi positif masyarakat terhadap prospek ekonomi, yang menjadi salah satu penopang kestabilan rupiah di tengah fluktuasi global.

Neraca Perdagangan dan Ketahanan Sistem Keuangan

Selain faktor konsumsi dan inflasi, neraca perdagangan Indonesia turut mendukung stabilitas ekonomi. Surplus perdagangan sebesar US$29,14 miliar menjadi indikasi kuatnya kinerja ekspor dan manajemen impor. Disertai dengan ketahanan perbankan dan cadangan devisa yang tinggi, hal ini membuat sistem keuangan nasional relatif tangguh menghadapi gejolak eksternal.

Ibrahim menambahkan bahwa reformasi struktural terus didorong melalui deregulasi kemudahan berusaha. Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 diharapkan mempercepat proses perizinan berusaha sehingga lebih cepat, mudah, dan pasti. Reformasi ini juga diharapkan mampu mendorong investasi dan aktivitas ekonomi yang lebih produktif.

Dampak terhadap Pasar dan Investor

Fluktuasi rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin, 3 November 2025, diperkirakan mencerminkan sentimen investor terhadap faktor global maupun domestik. Penguatan dolar AS akibat kebijakan The Fed memberikan tekanan terhadap rupiah, namun kondisi ekonomi Indonesia yang relatif stabil mampu menahan depresiasi berlebih.

Investor perlu mencermati pergerakan pasar mata uang global dan kebijakan moneter internasional sebagai acuan strategi investasi. Indikator domestik seperti inflasi, IKK, dan surplus perdagangan dapat menjadi tolok ukur stabilitas ekonomi serta daya tahan rupiah. Dengan informasi ini, pelaku pasar dapat mengambil keputusan investasi yang lebih tepat dan meminimalkan risiko fluktuasi nilai tukar.

Rupiah diprediksi bergerak fluktuatif di kisaran Rp16.630–Rp16.680 per dolar AS pada Senin, 3 November 2025, mengikuti penguatan dolar AS akibat kebijakan The Fed dan ketidakpastian ekonomi global. Namun, kondisi perekonomian domestik yang positif, termasuk inflasi terjaga, IKK tinggi, surplus perdagangan, dan ketahanan sistem perbankan, menjadi penopang stabilitas rupiah.

Reformasi struktural melalui deregulasi kemudahan berusaha semakin memperkuat fondasi ekonomi, menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif. Bagi investor, pemahaman terhadap dinamika global dan domestik menjadi kunci untuk menghadapi fluktuasi nilai tukar serta memanfaatkan peluang di pasar valuta asing.

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:52 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:14 WIB