Raja Keraton Surakarta Paku Buwono XIII Tutup Usia 77 Tahun

Senin, 03 November 2025 | 09:24:05 WIB
Raja Keraton Surakarta Paku Buwono XIII Tutup Usia 77 Tahun

JAKARTA - Kabar duka datang dari Keraton Surakarta Hadiningrat, Jawa Tengah.

Raja Keraton Surakarta, Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, wafat setelah menjalani perawatan di RS Indriati Solobaru, Sukoharjo, pada Minggu pagi.

Raja yang dikenal sebagai penjaga tradisi dan budaya Jawa itu meninggal dunia dalam usia 77 tahun. Informasi kepergian PB XIII dikonfirmasi oleh pihak keluarga dan kerabat dekat Keraton.

“Njih, nyuwun doanya (iya, mohon doanya),” ujar R.Ay. Febri Hapsari Dipokusumo, adik ipar almarhum, melalui pesan singkat kepada wartawan.

Kabar wafatnya PB XIII sontak membawa suasana duka di lingkungan Keraton Surakarta. Para abdi dalem dan kerabat mulai berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada raja yang selama ini dikenal bijaksana dan lekat dengan masyarakat.

Kronologi dan Konfirmasi dari Pihak Keluarga

Kabar meninggalnya Sinuhun Paku Buwono XIII pertama kali diterima keluarga sekitar pukul 07.40 WIB, sebagaimana disampaikan oleh Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Eddy S. Wirabhumi, yang juga merupakan adik ipar almarhum.

“Iya, ada informasi barusan. Ya di rumah sakit (meninggalnya),” katanya kepada awak media.

KPH Eddy menjelaskan, PB XIII sempat menjalani perawatan sebelum akhirnya berpulang. Meski tidak merinci penyakit yang diderita, ia memastikan bahwa proses pemakaman akan dilaksanakan sesuai adat dan tata cara Keraton Surakarta.

“Ada acara adat, semua sesuai upacara adat,” ujarnya.

Sebagai bagian dari tradisi panjang Keraton, setiap prosesi pemakaman raja dilakukan dengan ritual adat Jawa yang khidmat, mencerminkan penghormatan tertinggi kepada seorang pemimpin dan penjaga budaya.

Jenazah Akan Dimakamkan di Imogiri

Rencana pemakaman Sinuhun PB XIII telah disepakati untuk dilaksanakan di Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tempat peristirahatan terakhir para raja dari garis keturunan Mataram.

“(Proses pemakaman) Ini sedang dalam pembicaraan, akan dimakamkan di Imogiri. Kemungkinan besar di Selasa besok, 4 November 2025, kebetulan Selasa Kliwon. Kemungkinan besar di atas jam 13.00 WIB. Sebelum di Imogiri nanti (disemayamkan) di belakang pendopo utama,” kata KPH Eddy S. Wirabhumi.

Pemilihan hari Selasa Kliwon dianggap memiliki makna spiritual yang penting dalam tradisi Jawa. Sebelum diberangkatkan ke Imogiri, jenazah PB XIII akan disemayamkan di belakang Pendopo Utama Keraton Surakarta agar keluarga, abdi dalem, dan masyarakat dapat memberikan penghormatan terakhir.

Hingga berita ini diturunkan, jenazah putra pertama PB XII tersebut masih berada di RS Indriati Solobaru. Sementara itu, pihak keraton tengah menyiapkan segala keperluan adat menjelang pemulangan jenazah ke Keraton Surakarta.

“Saat ini sedang dalam proses memulangkan beliau (jenazah) dari rumah sakit, sambil nanti menunggu persiapan,” ujar KPH Eddy.

Suasana Keraton Masih Terkendali

Meski kabar duka menyelimuti, situasi di kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat masih berjalan normal. Para abdi dalem terlihat tetap melaksanakan tugas mereka, sambil bersiap menyambut kedatangan jenazah raja untuk disemayamkan.

Keluarga besar Keraton juga tampak menata sejumlah persiapan untuk menyambut prosesi adat pemakaman, termasuk penataan area Kamandungan, Pendopo Utama, serta pengaturan jalur bagi tamu kehormatan dan masyarakat yang ingin melayat.

Masyarakat Solo yang dikenal memiliki ikatan kuat dengan budaya Keraton turut menyampaikan duka cita. Kepergian PB XIII bukan hanya kehilangan bagi keluarga besar Keraton Surakarta, tetapi juga bagi masyarakat Jawa yang menghormati warisan budaya dan sejarah Mataram.

Paku Buwono XIII, Simbol Lestarinya Tradisi Jawa

Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi dikenal sebagai sosok yang gigih dalam melestarikan budaya dan tradisi Keraton Surakarta. Selama masa kepemimpinannya, ia aktif dalam mendukung berbagai kegiatan budaya, termasuk Kirab Malam 1 Suro, Sekaten, serta berbagai festival kebudayaan yang melibatkan masyarakat luas.

Kepergian beliau meninggalkan warisan penting berupa semangat pelestarian adat, kebudayaan, dan spiritualitas Jawa. Sosok PB XIII dikenang sebagai raja yang rendah hati, dekat dengan rakyat, dan berupaya menjaga keharmonisan di tengah dinamika zaman.

Kabar wafatnya PB XIII menjadi pengingat betapa pentingnya peran Keraton Surakarta sebagai penjaga identitas dan budaya Jawa di tengah modernisasi. Upacara pemakamannya nanti diyakini akan menjadi momen penuh makna bagi masyarakat Jawa, sekaligus penghormatan terakhir bagi seorang raja yang mengabdi sepenuh hati.

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:52 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:14 WIB