JAKARTA - Ketika cuaca panas menyengat dan suhu udara meningkat, kebutuhan tubuh akan cairan juga bertambah.
Minum air bukan sekadar untuk menghilangkan rasa haus, tetapi sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Jantung yang sehat bekerja lebih efisien memompa darah ke seluruh tubuh jika tubuh terhidrasi dengan baik.
Sebaliknya, dehidrasi atau kekurangan cairan membuat kerja jantung menjadi lebih berat dan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan yang serius.
Menurut American Heart Association (AHA), saat tubuh kekurangan cairan, berbagai gejala seperti kelelahan, pusing, hingga pembengkakan kaki bisa muncul.
Dalam kondisi ekstrem, dehidrasi bisa menyebabkan heat stroke, suatu keadaan darurat medis ketika suhu tubuh naik di atas 40 derajat Celsius dan sistem saraf mengalami gangguan.
Kementerian Kesehatan RI juga menegaskan pentingnya menjaga tubuh agar tidak mengalami dehidrasi demi mencegah risiko ini.
Mengapa Jangan Menunggu Rasa Haus untuk Minum Air?
Salah satu kesalahan yang umum terjadi adalah menunggu rasa haus baru minum. Padahal, rasa haus adalah sinyal bahwa tubuh sudah mulai kekurangan cairan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk minum air secara rutin sebelum rasa haus datang.
Cara sederhana untuk memeriksa kondisi hidrasi adalah dengan memperhatikan warna urine. Semakin jernih urine, semakin baik tingkat hidrasi tubuh.
Namun, jumlah air yang dibutuhkan tiap orang berbeda-beda, tergantung beberapa faktor seperti suhu lingkungan, jenis aktivitas fisik, pakaian yang dikenakan, serta kondisi kesehatan individu.
Orang yang banyak berkeringat, seperti pekerja lapangan atau atlet, memerlukan asupan cairan lebih banyak. Begitu pula bagi penderita penyakit tertentu seperti diabetes, penyakit jantung, atau cystic fibrosis yang menyebabkan tubuh kehilangan banyak garam dan cairan melalui keringat.
Penggunaan obat-obatan diuretik juga meningkatkan frekuensi buang air kecil sehingga membuat cairan tubuh cepat berkurang.
Kebutuhan Cairan Ideal dan Sumber Air yang Tepat
Untuk mengetahui kebutuhan cairan yang ideal, salah satu cara praktis adalah dengan menimbang berat badan sebelum dan sesudah aktivitas fisik. Setiap penurunan berat sekitar 0,45 kg setelah berolahraga berarti tubuh kehilangan cairan sekitar 473 ml yang harus segera digantikan.
Meski banyak minuman tersedia di pasaran, air putih tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga hidrasi. Selain itu, konsumsi buah dan sayur yang mengandung banyak air seperti semangka, jeruk, dan timun juga membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Minuman seperti sports drink atau minuman berenergi memang bermanfaat untuk mengganti elektrolit yang hilang saat berolahraga berat di cuaca panas. Namun, penggunaannya harus dibatasi karena kandungan gula dan kalorinya yang tinggi bisa berdampak buruk jika dikonsumsi berlebihan.
Hindari Minuman yang Memperparah Dehidrasi
Minuman manis seperti soda dan jus kemasan justru dapat memperparah rasa haus dan membuat tubuh kehilangan cairan lebih banyak. Minuman berkafein seperti kopi dan teh memiliki sifat diuretik yang menyebabkan tubuh lebih cepat kehilangan cairan.
Oleh sebab itu, menjaga asupan air putih adalah langkah paling aman dan efektif untuk mencegah dehidrasi. Kebiasaan sederhana seperti minum air putih sebelum beraktivitas di bawah terik matahari atau sebelum olahraga dapat membantu menjaga kinerja jantung dan organ vital lainnya tetap optimal.
Hidrasi untuk Semua: Bukan Hanya untuk Atlet
Menjaga hidrasi bukan hanya penting bagi atlet atau orang yang sering berolahraga. Setiap orang perlu memperhatikan asupan cairan, terutama mereka yang sering terpapar panas, berusia di atas 50 tahun, memiliki masalah jantung, atau berat badan berlebih.
Orang yang sering bepergian dengan kendaraan atau pesawat juga harus ekstra waspada. Duduk dalam waktu lama bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan tanpa disadari. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu membawa botol minum sendiri agar kebutuhan cairan tetap terpenuhi kapan pun dan di mana pun.
Manfaat Hidrasi bagi Kesehatan Jantung dan Tubuh Secara Keseluruhan
Tubuh yang terhidrasi dengan baik membuat jantung dapat memompa darah dengan efisien ke seluruh jaringan tubuh, termasuk otot dan organ vital. Hidrasi yang cukup membantu menjaga tekanan darah dan volume darah tetap stabil, sehingga jantung tidak perlu bekerja terlalu keras.
Sebaliknya, ketika tubuh kekurangan cairan, volume darah menurun dan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang bisa menyebabkan kelelahan, peningkatan detak jantung, dan bahkan risiko gangguan kardiovaskular jangka panjang.
Minum air yang cukup juga menjaga keseimbangan elektrolit, mendukung metabolisme, dan membantu mengeluarkan racun dari tubuh melalui urine. Ini semua berkontribusi pada fungsi tubuh yang optimal dan gaya hidup sehat secara menyeluruh.
Hidrasimu, Jantungmu, Kesehatanmu
Menjaga hidrasi tubuh bukan hanya soal menghilangkan rasa haus, tapi merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan jantung dan organ tubuh lain.
Minum air putih secara cukup dan rutin setiap hari membantu jantung bekerja lebih efisien, menjaga stamina, serta mengurangi risiko penyakit serius seperti heat stroke dan gangguan kardiovaskular.
Dengan memperhatikan kebutuhan cairan yang sesuai kondisi tubuh dan lingkungan, serta menghindari minuman yang memperparah dehidrasi, Anda sudah menjalankan langkah kecil yang berdampak besar bagi kesehatan.
Mulai sekarang, jangan tunggu haus datang, penuhi kebutuhan air harianmu dan rasakan manfaatnya bagi jantung dan tubuh secara keseluruhan.