Strategi Pertamina Gabungkan Subholding Hilir untuk Perkuat Keuangan

Rabu, 24 September 2025 | 14:24:18 WIB
Strategi Pertamina Gabungkan Subholding Hilir untuk Perkuat Keuangan

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tengah melakukan langkah strategis dengan mengintegrasikan tiga subholding di sektor hilir minyak dan gas bumi (migas). Ketiga subholding yang dimaksud adalah PT Pertamina Patra Niaga (PPN), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina International Shipping (PIS).

Proses penggabungan anak usaha tersebut akan berlangsung secara bertahap hingga Oktober 2026. Tujuan utama dari integrasi ini adalah untuk memperkuat pelayanan kepada masyarakat sekaligus memperbaiki kondisi finansial perusahaan.

Penguatan Pelayanan dan Kondisi Keuangan

Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono, menjelaskan bahwa penggabungan ketiga subholding akan menghasilkan sinergi yang mampu meningkatkan pelayanan downstream.

“Dengan mereka bersama-sama nanti bersatu, menjadi Pertamina yang satu melayani di downstream. Pertamina downstream ini akan bisa memperkuat pelayanan ke masyarakat,” ujar Agung saat ditemui di Jakarta, Selasa, 23 September 2025.

Selain itu, Agung juga menyampaikan bahwa penggabungan ini akan memperkuat aspek keuangan perusahaan, khususnya di tengah kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian.

Bisnis kilang yang kini menghadapi tekanan cukup berat menjadi salah satu alasan kuat di balik keputusan ini. Dengan mengintegrasikan KPI ke dalam sektor hilir, Pertamina berharap dapat mengoptimalkan kinerja finansial secara keseluruhan.

“Dan dengan penggabungan ini, akan bisa memperkuat sehingga kinerja finansial juga tertolong,” tambah Agung.

Rencana dan Tahapan Penggabungan

Ide penggabungan ini pertama kali diumumkan oleh Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada Kamis, 11 September 2025.

Simon menegaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk memaksimalkan kinerja sektor hilir migas dan menargetkan integrasi subholding selesai pada akhir tahun 2025.

“Kami targetkan selesai pada akhir tahun 2025 ini,” kata Simon.

Proses merger antara PPN, KPI, dan PIS akan dijalankan di bawah koordinasi BPI Danantara. Dokumen internal perusahaan menyebutkan beberapa aksi korporasi yang akan dilakukan secara bertahap.

Tahap pertama, yang direncanakan pada Januari 2026, Pertamina akan menggabungkan KPI dan PPN menjadi satu subholding hilir migas. Pada saat bersamaan, bisnis captive dari PIS akan dipindahkan (spin off) ke PPN.

Bisnis non-captive milik PIS juga akan di-spin off ke anak perusahaan lain di bawah PIS. Tahap kedua, dijadwalkan pada Oktober 2026, meliputi merger PT Pertamina Energy Terminal (PET) bersama dengan PIS ke dalam subholding hilir yang sudah terbentuk sebelumnya, yakni gabungan PPN dan KPI.

Langkah ini diharapkan menciptakan satu entitas kuat yang dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kinerja keuangan Pertamina di sektor hilir migas.

Dengan integrasi tiga subholding ini, Pertamina mengantisipasi dapat memberikan pelayanan lebih baik sekaligus memperkuat posisi keuangan di tengah tantangan pasar global yang terus berubah.

Langkah korporasi yang terencana ini diharapkan tidak hanya mengoptimalkan sumber daya internal, tetapi juga memperkuat daya saing Pertamina di industri migas nasional dan internasional.

Terkini

Purbaya Pastikan Dukungan APBN untuk IKN Lanjut 2026

Rabu, 24 September 2025 | 16:18:17 WIB

BI Longgarkan Suku Bunga, OECD Naikkan Proyeksi RI

Rabu, 24 September 2025 | 16:18:16 WIB

IHSG Catat Rekor Tertinggi, Analis Waspadai Potensi Koreksi

Rabu, 24 September 2025 | 16:18:14 WIB

Harga Buyback Emas Antam Naik, Simak Aturan Terbaru

Rabu, 24 September 2025 | 16:18:13 WIB