
JAKARTA - Di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan, sektor properti Indonesia justru menunjukkan ketahanan. Hal ini tercermin dari langkah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang terus berinovasi menghadirkan pilihan hunian sesuai kebutuhan berbagai segmen masyarakat.
Komitmen LPKR tidak hanya ditunjukkan lewat proyek besar, tetapi juga melalui pendekatan yang inklusif terhadap pasar. Mulai dari keluarga muda hingga masyarakat kelas menengah ke atas, semuanya menjadi bagian dari target utama perusahaan.
Fokus pada Beragam Kebutuhan Konsumen
Baca JugaPemerintah Bahas Cukai Rokok 2026, Industri Tunggu Keputusan
Melalui proyek-proyek seperti Cendana Suites, XYZ Series, Q Livin, Blackslate Homes, The Hive Series, Belmont Homes, Bentley Homes, hingga The Allegra, LPKR menjangkau konsumen di berbagai lokasi strategis. Kawasan seperti Park Serpong, Lippo Karawaci, Lippo Cikarang Cosmopolis, hingga Tanjung Bunga Makassar menjadi bukti nyata dari penyebaran portofolio perusahaan.
CEO Grup Lippo Indonesia, John Riady, mengungkapkan bahwa meskipun situasi ekonomi global belum sepenuhnya stabil, performa LPKR tetap solid dan menjanjikan.
”Pencapaian ini membuktikan minat masyarakat terhadap properti tetap kuat, sekaligus menunjukkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan komitmen perusahaan dalam serah terima tepat waktu,” ujarnya dalam siaran pers pada Selasa, 23 September 2025.
Hingga paruh pertama tahun ini, perusahaan telah membukukan 40% dari target pra penjualan sebesar Rp6,25 triliun. Capaian tersebut menjadi indikator bahwa sektor properti masih diminati, terlebih dengan meningkatnya minat dari generasi muda.
John Riady menyebut bahwa LPKR akan terus memantau perkembangan global dan mengambil langkah proaktif dalam mengelola risiko. Perusahaan tetap optimis terhadap prospek cerah pasar properti nasional, yang kini mulai digerakkan oleh generasi muda.
Generasi Muda Jadi Motor Pertumbuhan Properti
Preferensi masyarakat Indonesia terhadap jenis hunian menunjukkan tren yang cukup stabil. Data dari Rumah123 menyebutkan bahwa rumah tapak masih menjadi pilihan utama dengan porsi dominan sebesar 62,4% sepanjang semester pertama 2025.
Jenis properti lainnya seperti apartemen hanya mencatatkan porsi 11,6%, disusul tanah 8,6%, ruko 8,1%, dan gudang 4,9%. Ini menunjukkan bahwa konsep rumah tapak masih sangat relevan, terutama untuk segmen keluarga muda dan pengguna pertama.
Dari sisi lokasi, Tangerang menjadi daerah dengan permintaan tertinggi, menyumbang 16,8% dari total permintaan nasional. Jakarta Selatan menempati posisi kedua dengan 11,4%, disusul Jakarta Barat sebesar 9,8%.
Head of Research Rumah123, Marisa Jaya, memaparkan bahwa dari segi usia, kelompok 45–54 tahun saat ini menjadi kontributor terbesar dalam pencarian properti, yakni mencapai 26,5%. Namun yang menarik, hampir setengah dari pengguna yang mencari hunian berasal dari kelompok usia 18–34 tahun.
Marisa menjelaskan bahwa meskipun daya beli generasi muda seperti Gen Z dan Milenial belum sekuat generasi sebelumnya, ketertarikan mereka terhadap investasi properti sangat tinggi.
“Gen Z dan Milenial menyimpan potensi besar sebagai pasar jangka panjang,” jelasnya. Ini menjadi sinyal penting bagi pengembang untuk terus menyesuaikan penawaran produknya dengan kebutuhan generasi muda.
LPKR pun menyadari pentingnya adaptasi terhadap tren tersebut. Dengan semangat optimisme, perusahaan menyatakan akan terus mendukung pertumbuhan sektor properti melalui hunian yang relevan, terjangkau, namun tetap berkualitas tinggi.
Lebih dari sekadar membangun rumah, LPKR hadir untuk menciptakan komunitas tempat generasi muda dan keluarga baru dapat tumbuh. Kualitas, lokasi strategis, dan kepastian serah terima menjadi tiga aspek utama yang terus dijaga perusahaan.
Langkah LPKR ini sekaligus menjadi cerminan bagaimana industri properti tetap bisa tumbuh, meski dibayangi tantangan ekonomi global. Fokus pada segmentasi pasar, pemahaman terhadap preferensi generasi muda, serta diversifikasi proyek di berbagai daerah membuat LPKR tetap menjadi pemain penting di industri properti nasional.
Ke depan, kolaborasi antara pemerintah, sektor keuangan, dan pengembang seperti LPKR akan menjadi kunci untuk mewujudkan impian banyak masyarakat Indonesia memiliki rumah yang layak dan terjangkau.

Zahra
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Rakor Inflasi Nasional Tekankan Sinergi Lintas Sektor Kendalikan Harga
- Rabu, 24 September 2025
Strategi Pertamina Gabungkan Subholding Hilir untuk Perkuat Keuangan
- Rabu, 24 September 2025
PLN EPI Dorong Ekonomi Sirkular Lewat Program Maggot BSF Gunungkidul
- Rabu, 24 September 2025
Terpopuler
1.
Harga Emas Antam Menguat, Rekor Tertinggi Dicetak Hari Ini
- 24 September 2025
2.
IHSG Rabu 24 September 2025, Saham Unggulan Diperhatikan
- 24 September 2025
3.
Sequis Life Luncurkan Produk Asuransi Dwiguna Untuk Semua Usia
- 24 September 2025
4.
Pemutihan Pajak Kendaraan Bali Diberlakukan Hingga November
- 24 September 2025
5.
Cara Praktis Gunakan ShopeePay Untuk Bayar Tagihan Listrik
- 24 September 2025