IHSG Pecah Rekor Lagi, Saham Konglomerat Jadi Andalan

Senin, 22 September 2025 | 13:02:05 WIB
IHSG Pecah Rekor Lagi, Saham Konglomerat Jadi Andalan

JAKARTA - IHSG memperkuat momentum dengan menutup perdagangan hari Jumat, 19 September 2025, di posisi tertingginya sepanjang masa, All Time High (ATH). Penutupan ini terjadi setelah indeks menguat 0,53% ke level 8.051,11, melampaui rekor sebelumnya di 8.025,18.

Pendorong utama kenaikan ini berasal dari saham-saham konglomerasi besar seperti Barito Pacific dan Dian Swastatika Sentosa yang tampil cemerlang pekan lalu.

Saham Konglomerasi Jadi Tulang Punggung Kenaikan

Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencetak lonjakan dramatis sebesar 32,74%, menyumbang sekitar 45,95 poin ke IHSG hanya dalam pekan terakhir.

Sementara itu, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menguat sekitar 11,53% dan memberikan kontribusi hampir sebesar BRPT, yakni 45,23 poin ke indeks.

Sepanjang tahun ini (Year to Date), saham-saham konglomerasi masih mendominasi pergerakan, dengan emiten seperti DSSA, BRPT, DCI Indonesia, dan MLPT menghasilkan kinerja sangat tinggi.

Apakah IHSG Bisa Bertahan di Level ATH Tanpa Dukungan Sektor Lain?

Meski penguatan ihsg jelas terangkat oleh saham-saham besar, para analis memperingatkan bahwa reli yang hanya dipicu oleh kelompok terbatas bisa jadi kurang mencerminkan kekuatan pasar secara keseluruhan.

Untuk mempertahankan posisi ATH, sektor perbankan dan konsumer dianggap perlu untuk ikut mengangkat beban. Jika tidak, indeks bisa rentan koreksi.

Pergerakan saham seperti BRPT dan DSSA diperkirakan akan terus mendapat perhatian karena mereka memiliki potensi kuat dari sisi ekspansi, aksi korporasi, dan narasi transisi energi.

Proyeksi dan Risiko ke Depan

Analis menyebut bahwa sentimen positif seperti proyek hilirisasi, energi terbarukan, diversifikasi usaha, dan business synergy dalam grup-grup konglomerasi menjadi katalis pertumbuhan.

Namun, risiko juga nyata: kebutuhan modal besar untuk investasi, volatilitas harga komoditas terutama batubara, dan perubahan kebijakan global dapat menimbulkan tekanan balik.

Tanpa kontribusi dari kelompok emiten yang lebih luas, pertumbuhan IHSG rawan hanya menjadi reli semu pasar mungkin kehilangan keseimbangan.

Terkini

Harga BBM Pertamina Hari Ini: Update Lengkap Seluruh Indonesia

Selasa, 23 September 2025 | 16:25:43 WIB

Harga Listrik Prabayar dan Pascabayar PLN Stabil September

Selasa, 23 September 2025 | 16:25:42 WIB

Pilihan 5 Rumah Murah Kota Padang, Tipe 36 Mulai Rp 117 Juta

Selasa, 23 September 2025 | 16:25:41 WIB

Penyaluran KUR Perumahan Siap Dukung UMKM Produktif

Selasa, 23 September 2025 | 16:25:39 WIB

PLN Andalkan Listrik Andal Dukung Stadion BJ Habibie

Selasa, 23 September 2025 | 16:25:38 WIB