Selasa, 23 September 2025

IHSG Pecah Rekor Lagi, Saham Konglomerat Jadi Andalan

IHSG Pecah Rekor Lagi, Saham Konglomerat Jadi Andalan
IHSG Pecah Rekor Lagi, Saham Konglomerat Jadi Andalan

JAKARTA - IHSG memperkuat momentum dengan menutup perdagangan hari Jumat, 19 September 2025, di posisi tertingginya sepanjang masa, All Time High (ATH). Penutupan ini terjadi setelah indeks menguat 0,53% ke level 8.051,11, melampaui rekor sebelumnya di 8.025,18.

Pendorong utama kenaikan ini berasal dari saham-saham konglomerasi besar seperti Barito Pacific dan Dian Swastatika Sentosa yang tampil cemerlang pekan lalu.

Saham Konglomerasi Jadi Tulang Punggung Kenaikan

Baca Juga

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, Pilihan Cerdas Investasi

Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencetak lonjakan dramatis sebesar 32,74%, menyumbang sekitar 45,95 poin ke IHSG hanya dalam pekan terakhir.

Sementara itu, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menguat sekitar 11,53% dan memberikan kontribusi hampir sebesar BRPT, yakni 45,23 poin ke indeks.

Sepanjang tahun ini (Year to Date), saham-saham konglomerasi masih mendominasi pergerakan, dengan emiten seperti DSSA, BRPT, DCI Indonesia, dan MLPT menghasilkan kinerja sangat tinggi.

Apakah IHSG Bisa Bertahan di Level ATH Tanpa Dukungan Sektor Lain?

Meski penguatan ihsg jelas terangkat oleh saham-saham besar, para analis memperingatkan bahwa reli yang hanya dipicu oleh kelompok terbatas bisa jadi kurang mencerminkan kekuatan pasar secara keseluruhan.

Untuk mempertahankan posisi ATH, sektor perbankan dan konsumer dianggap perlu untuk ikut mengangkat beban. Jika tidak, indeks bisa rentan koreksi.

Pergerakan saham seperti BRPT dan DSSA diperkirakan akan terus mendapat perhatian karena mereka memiliki potensi kuat dari sisi ekspansi, aksi korporasi, dan narasi transisi energi.

Proyeksi dan Risiko ke Depan

Analis menyebut bahwa sentimen positif seperti proyek hilirisasi, energi terbarukan, diversifikasi usaha, dan business synergy dalam grup-grup konglomerasi menjadi katalis pertumbuhan.

Namun, risiko juga nyata: kebutuhan modal besar untuk investasi, volatilitas harga komoditas terutama batubara, dan perubahan kebijakan global dapat menimbulkan tekanan balik.

Tanpa kontribusi dari kelompok emiten yang lebih luas, pertumbuhan IHSG rawan hanya menjadi reli semu pasar mungkin kehilangan keseimbangan.

Zahra

Zahra

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025: Panduan Angsuran, Cara, dan Keunggulan

KUR BCA 2025: Panduan Angsuran, Cara, dan Keunggulan

Panduan KUR BNI 2025: Keunggulan, Syarat, Simulasi Angsuran

Panduan KUR BNI 2025: Keunggulan, Syarat, Simulasi Angsuran

IHSG Menguat, Rekomendasi Saham Terbaik Investor Hari Ini

IHSG Menguat, Rekomendasi Saham Terbaik Investor Hari Ini

Daftar Uang Rupiah Dicabut Bank Indonesia, Simak Ketentuan Terbaru

Daftar Uang Rupiah Dicabut Bank Indonesia, Simak Ketentuan Terbaru

DANA Perkuat Keamanan Transaksi dengan Jaminan Anti Pending

DANA Perkuat Keamanan Transaksi dengan Jaminan Anti Pending