Komitmen Subholding Upstream BUMN untuk Eksplorasi Migas: 11 Sumur dan 1.000 km2 Seismik 3D di Blok Rokan

Selasa, 09 Juli 2024 | 01:18:53 WIB
Pasca alih kelola Blok Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) melalui kegiatan eksplorasi yang intensif. Upaya ini telah membuahkan hasil dengan ditemukannya tambahan sumber daya dan cadangan migas signifikan di blok tersebut. EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko, menjelaskan bahwa PHR berkomitmen untuk melakukan eksplorasi masif dan agresif, termasuk pemboran 11 sumur eksplorasi, survei seismik 3D seluas 1.000 km2, serta 5 studi geologi dan geofisika (G&G). Dalam tiga tahun pertama, PHR telah menyelesaikan pemboran tujuh sumur eksplorasi, termasuk sumur Sidingin North-1 yang berhasil menambah sumber daya kontinjen sebesar 31,5 juta barel minyak. Selain itu, dua sumur eksplorasi migas non-konvensional (MNK) terdalam di Sumatera bagian tengah, Gulamo dan Kelok DET, juga menunjukkan hasil yang positif dan berpotensi memberikan tambahan sumber daya setelah evaluasi selesai. PHR juga aktif melakukan evaluasi geologi dan geofisika dengan teknologi terbaru untuk mengidentifikasi potensi cadangan migas yang sebelumnya terlewatkan. Melalui pendekatan ini, PHR berhasil menemukan tambahan sumber daya di tempat sebesar 70 juta barel minyak atau 320 juta sumber daya di tempat melalui penemuan struktur Mindal Emas. Selain itu, PHR juga telah menyelesaikan akuisisi data seismik 3D seluas 552 km2 dan berencana melanjutkan program ini dengan survei seluas 358 km2 di akhir tahun 2024. Diharapkan, survei seismik ini dapat mengungkap potensi cadangan migas besar (Big Fish) yang dapat mendukung pencapaian produksi migas nasional di masa depan. Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, mengapresiasi upaya eksplorasi PHR di Blok Rokan dan berharap program Enhanced Oil Recovery (EOR) yang telah disetujui dapat meningkatkan produksi migas di blok tersebut untuk mencapai target nasional 1 juta barel per hari pada tahun 2030.

Terkini